BAB 1 | Anna?

376 31 0
                                    

Kriing ... Kriing ... Kriing.

Mentari menyapa sang bumi Pertiwi mengusik sang empunya. Jam 05.30.

Anna jelita. Seorang siswa perempuan dengan rambut panjang terurai. Cantik, manis, imut dengan mata sipit dan bibir pinknya membuat orang gemas setiap melihatnya. Seorang cewek yang sangat berperan dalam cerita ini.

"Hoaaamm...." Anna bangun melirik jam yang menempel pada dinding kamarnya.

'ckleek.' pintu terbuka

"Nak sudah bangun." Wanita paruh baya itu memasuki kamar anaknya ia adalah Liandra.

"Sudah Mah, ini mau siap-siap mandi," ujar Anna.

"Yasudah kalau udah siap nanti kebawah yah, Papah sama Mamah tunggu bawah," ucap Liandra.

"Siap bos." jawab Anna sambil bergaya hormat.

Liandra hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya terhadap sikap gadisnya. Juga Anna yang tersenyum sambil menunjukan sederet gigi putihnya.

15 menit kemudian ...

Anna telah siap dengan pakaian seragam putih abu-abu, rok panjang, rambut terurai. Ia menatap dirinya sebentar menghadap sebuah cermin. Ia tersenyum sebentar kemudian bergegas menuju orangtuanya.

"Mah, Pah Anna berangkat yahh. Udah telat nii." Anna langsung mencium tangan kedua orangtuanya.

"Yasudah, hati-hati yahh." Pesan Liandra pada Anna.

"Assalamu'alaikum Mah, Pah," ucap Anna seraya bergegas meninggalkan orang tuanya menuju gerbang.

Anna berangkat menggunakan bus kota. Sekitar lima menit Anna menunggu, akhirnya datang juga. Segera Anna naik dan berharap ia tidak akan terlambat kesekolah.

30 menit kemudian.

"Ahh ... siall!! Telat lagiii." Anna pun berusaha lari hingga ....

Brukk

"Aaaa!!" Anna terjatuh namun, sebuah tangan kekar menangkap nya.

"Cantik, manis bibirnya." Alfino terus menatap mata hezel Anna. Anna yang merasa dilihati segera mendorong pelan dada bidang milik Alfino.

"Astaghfirullah." Alfino segera melepas Anna hingga ia terjatuh.

"Awww!! Klo jalan tuuu yang bener!! Main nabrak aja huuuh!!"

"Maaf Anna," Anna memutar bola matanya malas. Sering kali Alfino bersikap seperti itu dan ia selalu berhasil membuat jantungnya berdegup kencang tak karuan.

SMA Taruna saat ini sedang MOS (Masa orientasi siswa). Seluruh siswa memasuki ruangan kelas masing-masing.

"Duhh ... Anna duduk dimana yahh? Ahh disana aja deh." Anna melangkah kakinya menuju tempat paling pojok.

"Ehh ... Kamu lagi kamu lagiii." Anna emosi.

"Hehehe ... ehh kenapa?" Alfino terkekeh pelan.

"Engga!" ketus Anna namun, pipinya berbanding terbalik ia malah merona.

"Kamu cantik, manis, imut tau." Goda Alfino pada Anna.

"Alfinoo," panggil seorang wanita.

Alfin tidak menanggapi nya ia malah pergi.

Sedikit kuceritakan tentang hubungan Anna juga Alfino. Sejak pendaftaran SMA Taruna, Anna dan Alfino memang sudah bertemu dan sempat bercakap-cakap. Alfino sempat bertukar nomor ponselnya kemudian menyimpannya masing-masing. Dalam tiga hari sebelum pengumuman seleksi, Alfino dan Anna susah sering berkomunikasi. Anna pun merasa bahwa Alfino memiliki rasa sama seperti yang Anna rasakan. Jatuh cinta. Maka dari itu, seminggu setelah pengumuman seleksi, Anna sudah kenal sekali dengan Alfino, dibanding dengan ratusan murid baru di SMA Taruna.

Pukul 09.30

"Heii, nama kamu siapa? Tanya seorang siswa dengan seragam yang masih terlihat sangat baru mendatangi Anna.

"Aku, Anna Jelita. Namamu Naya kan? " tanya Anna sambil menerima julura tangan dari Naya.

"Kok tau?" tanya Naya.

"Itu ada nama kamu di bajumu." Anna terkekeh pelan.

"Oiya." Naya menepuk dahinya seraya terkekeh juga.

Karena hari ini mereka masih free class, Naya mengusulkan untuk pergi ke perpustakaan karena, Anna sedang tidak mood makan.

"Waahh bukunya banyak, bagus-bagus lagi judulnya," ujar Anna dengan mata berbinar.

"Heeehhh!! Lo ga usah deketin Alfin lagi, atau lo akan menyesal." ucap Sarah, teman sekelas Anna dengan tatapan tajam menyorot kematanya. Anna sempat bingung. Namun, ia bersikap acuh tak acuh untuk segera fokus pada tujuannya lagi.

"Sabar." Naya menenangkan dengan mengusap punggung Anna.

"Hmm ... Anna mau ambil buku itu." Anna menunjukkan ke atas rak buku yang berjudul "Writer Vibes."

Anna berusaha mengambilnya,  ia melompat-lompat hingga akhirnya terpeleset. Dan ....

"Aaaa!!." Tangan kekar menangkap tubuh Anna satu pandangan mereka tatapan.

"Al-Alfino." Anna gugup jantungnya berdebar kencang. Darahnya berdesir.

"Lain kali minta bantuan ya," ucap Alfino lembut, "ini bukunya." Alfino menyodorkan buku yang ingin diambil Anna.

Alfino dan Anna tak sengaja saling berpegangan tangan pada buku, menatap penuh benih cinta.

"Ehemm...." Deheman sahabatnya membuyarkan semuanya.

_________

A story by : Writer vibes
Member :
radiska23
Lilyvioli
adezulkarnaen
LyanaSkyla
Nayla_cs

🎉Don't forget to vote comment and share if you like this story🤗😎

Next part diketik oleh : radiska23

Who's The Ghost? [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang