BAB 8 | Mulai Sayang

170 21 0
                                    

"Yasudah Rin, jangan dipikirkan, kalau tuhan berkehendak mungkin ketemu," ujar Alfino tersenyum menahan kesedihannya.

"Aahh ... Kak Al makanannya nanti dingin lohh hehe keenakan cerita jadi lupa Airin Kak," ucap Airin terkekeh geli.

"Lupa kali neng Airin." Alfino tersenyum melihat tingkah laku Airin.

"Mau disuapin?" tanya Alfino lagi.

"Ehh ... malu tuu dilihatin." Airin menunjuk daerah sekitarnya.

"Udah gapapa nii, makan." Alfino menyodorkan sendok berisi makanannya

"Aaaa." Airin membuka mulutnya dan

cupp

Alfino berhasil mengerjai Airin dengan cara sendoknya di kesampingkan benda kenyal yaitu bibir Alfino mencium pipi Airin.

Deg!

Airin mematung, apakah mimpi? Atau nyata?

"Heei bengong, jangan bengong." Alfino melambai-lambai tangannya didepan wajah Airin.

'Airin.' Leni mencolek pipinya.

"Ehh ... Kakaakkkkk!!! Pipi Airin ga suci lagiii tanggung jawab pokoknya!" Wajah Airin berubah menjadi merona.

"Haha ... salting tuuu pipimu merona." ledek Alfino sambil terkekeh geli.

'Al, Jangan kecewakan Airin yah, ia baik, ia akan menjagamu, menyayangimu,' lirih Anna yang kejauhan menatap mereka.

"Anna."

Tiba-tiba Alfino menyebut Anna. Apakah ada kontak batin?

"Kenapa kak?"

"E-engga gak papa, cuman kepikiran Anna aja." Alfino kembali menyuapkan nasi kedalam mulut Airin.

Setelah itu Alfino mengantar Airin pulang karena waktu sudah sangat sore. Airin pun berterima kasih banyak karena Alfino sudah mentraktirnya untuk sekian kali. Alfino mengangguk lalu bergegas meninggalkan Airin didepan gerbang rumahnya.

Hari ini, adalah hari teristimewa baginya. Alfino berhasil membuatnya tersipu malu sepanjang malam. Sampai-sampai Leni diabaikan hanya karena dirinya yang sedang bergulat dengan kejadian makan siang tadi.

//

30 menit sudah istirahat seluruh siswa masuk kedalam kelas masing-masing.

"Ehh ... Gaes kita isengin si cupu kuy." Sarah mengundang Nessa dan Karina.

"Kuy lah, btw gimana caranya?" Karina bertanya.

"Dengan inii." Sarah mengambil ember berisi air kemudian di letakkan di atas pintu kelas, keadaan kelas sepi karena, kelas Airin sebagian di lapangan sebagian dikelas. Yang dikelas Airin dan Helen saja.

"Sudah tunggu si cupu itu kesini gaes." ucap Sarah dengan bangganya.

Tap

Tap

Tap

Langkah kaki terdengar ialah Airin disampingnya Leni dikanannya Helen.

"Lohh ... bukannya lo pulang?" Airin berbisik takut didengar sahabat nya.

"Hehe ... ngga ah dipikir-pikir Disini aja banyak cogan." Leni terkekeh, "Ehh btw di pintu kelas lu ada ember, hati-hati," ucap Leni memperingatkan Airin supaya berhati-hati.

"Ohh.. oke." Airin mengacungkan jempolnya samar-samar.

"Hel tunggu!"

Helen memberhentikan langkah nya.

Who's The Ghost? [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang