Elby mengatur napasnya yang terasa berat karena mengikuti langkah kaki seseorang hingga menuju ke arah rooftop sekolah, dia mengedarkan pandangannya ke segala arah berusaha mencari seseorang yang dia ikuti tadi. Namun, tidak ada seorang pun kecuali dia yang kini tengah melihat pemandangan yang berada di sekitar rooftop itu
" Ngapain lo?" Elby tersentak saat mendengar suara itu, dengan cepat cewek itu berbalik dan kini cewek itu bisa melihat Jimin tengah menatap intimidasi ke arahnya
" Huft gue kira guru" lirih elby secara perlahan sambil mengusap dadanya
Jimin menaikkan satu alisnya saat melihat tingkah elby itu. Cowok itu mendekat saat elby kini sudah membelakanginya kembali. Cowok itu ikut mendekatkan dirinya ke arah tiang pembatas rooftop dan menatap ke arah elby yang memfokuskan pandangannya ke arah depan sana
" Lo bolos kan?" Tanya Jimin penuh selidik membuat elby berdecak dan kini mulai menoleh ke arah Jimin
" Kalo iya emang kenapa? Masalah?" Jimin mencibir mendengar itu dan lebih memilih menarik kursi bekas dan mendudukkan bokongnya disitu
Hening terjadi di antara mereka berdua karena memang kedua manusia beda jenis itu memilih untuk diam dengan kegiatan mereka masing-masing. Jimin yang sibuk dengan ponselnya. Sedangkan, elby sibuk melihat pemandangan di sekitar
" El" panggil Jimin berusaha memecah keheningan yang terjadi di antara mereka berdua. Elby hanya berdehem sekilas membuat Jimin dengan cepat berdiri dari duduknya dan berdiri di samping elby
" Mau bantuin gue nggak?" Elby berbalik dengan wajah bingungnya. Tidak biasanya Jimin meminta pertolongan seperti ini. Apalagi ini diluar misi mereka menjadi seorang detektif sekolah
" Bantuin apa?" Jimin mengedarkan pandangannya saat elby menatap lurus ke arahnya
" Ini semua tentang vila dan jungkook" kening elby mengernyit heran mendengar itu. Namun, elby lebih memilih diam untuk mendengarkan perkataan Jimin
" Jungkook cinta sama vila dari awal pertemuan kita semua. Tapi, Jungkook menutupi itu semua karena takut perasaan yang dia rasakan itu cuma rasa kagum semata dan akan menyakiti vila" kepala elby sontak mengangguk secara perlahan mendengar itu
" Tentang sikap Jungkook yang mendiami vila, itu karena Jungkook cemburu melihat kedekatan vila dan taehyung waktu di perpus beberapa hari yang lalu" elby tersenyum mendengar itu sambil terus menganggukkan kepalanya
" Sebenarnya sih gue udah tau Jim, lo kan tau gue punya dea" Jimin membuka mulutnya sedikit. Benar juga apa yang dibilang elby. Dia memiliki sahabat yang bisa membaca pikiran orang. Jadi, buat apa dia buang-buang tenaga untuk menceritakan itu semua? Tapi, ya sudahlah semuanya sudah terjadi
" Tapi Lo mau bantuin gue kan perbaiki ini semua?" Elby menatap ke arah jimin dan menganggukkan kepalanya dengan cepat membuat cowok berkacamata itu membalas senyuman elby
" YAKKK, KALIAN BERDUA NGAPAIN DISINI HAH?"
" Mampus" lirih Jimin dan elby saat mendengar suara itu dibalik belakang mereka. Secara perlahan, baik Jimin maupun elby membalikkan badannya dan seketika menunjukkan cengirannya saat melihat seorang pria paruh baya yang berdiri di belakang mereka
Park Woo Seok
Kepala sekolah sekaligus papah dari Jimin kini tengah bersedekap dada di hadapan mereka dengan pandangan mata yang tajam mengarah ke arah mereka. Pria paruh baya itu mendekat menuju ke arah kedua bocah tengik yang beraninya bolos di jam pelajaran merekaJimin tetap menunjukkan cengirannya ke arah papahnya itu sambil melipat kedua tangannya, berusaha memohon maaf ke papahnya itu. Elby sedaritadi hanya diam berusaha menahan tawanya saat melihat ekspresi yang di tunjukkan Jimin yang begitu terlihat lucu di matanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Singularity
Teen FictionTergabung dalam ekskul Detektif Sekolah membuat Jungkook, Jimin, Jhope, dan Suga merasa terbebani dengan adanya sebuah kasus misteri yang membuat sekolahnya menjadi incaran awak media yang ingin menjatuhkan nama baik sekolahnya itu mereka tidak tau...