1

219 27 2
                                    

" JUNG HOSEOK!" Panggil seseorang dengan suara lantang membuat Jung Hoseok atau akrab disapa jhope pun berjengkit kaget dengan tangan yang sudah bertengger manis mengusap dadanya yang berdetak dengan kencang

Cowok itu merapikan seragamnya yang kusut karena tertidur di dalam kelas disaat guru yang meneriaki namanya tadi tengah mengajar di kelasnya

" Kenapa yaa pak?" Guru itu membulatkan matanya saat mendengar pertanyaan jhope yang begitu menjengkelkan

" Kamu bilang kenapa? Kamu itu tidur di jam pelajaran saya dan bilang kenapa? Hebat yaa kamu" jhope menutup mulutnya rapat-rapat saat dirinya merasa ingin menguap. Dia tidak ingin gurunya itu kembali memarahinya dengan tingkah seperti itu

" Maafkan saya pak, saya kurang tidur semalam" ucap jhope sambil menundukkan kepalanya. Tidak berani menatap wajah gurunya yang terlihat garang

" Kenapa kamu kurang tidur?"

" Saya semalam berusaha mencari jalan untuk kasus yang menimpa sekolah kita pak, dan itu membuat saya melupakan jam tidur saya" ucap jhope membuat Jimin yang berada di belakangnya mengepalkan tangannya dengan begitu kencang saat mendengar beberapa murid berbisik-bisik menjelekkan nama jhope

" Alah, mau sampai kapan kamu memikirkan masalah itu. Percuma! Kamu hanya membuang waktu kamu saja. Lebih baik kamu belajar dan lupakan tugas kamu yang menjadi seorang detektif itu. Percuma juga kamu jadi detektif, bukannya masalah terselesaikan malah semakin parah"

Jungkook yang duduk di samping Jimin pun berusaha menenangkan cowok itu dengan mengusap punggungnya. Sedangkan, Suga hanya melayangkan tatapan datarnya. Namun, tidak di pungkiri cowok itu tengah mati-matian berusaha menahan rasa kesalnya terhadap gurunya yang tengah menulis sesuatu di papan tulis

Suasana kelas tiba-tiba hening. Semua murid dengan serius mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru yang tengah mencatat sesuatu di kertas yang berada di atas mejanya. Tanpa mempedulikan tatapan dari sosok yang berdiri di belakang seorang gadis yang duduk di pojok belakang kelas

Sosok itu menyeringai misterius, dengan perlahan dia menggerakkan tangan gadis yang berada di depannya membuat gadis itu memekik tertahan saat melihat tangannya bergerak sendiri tanpa perintah darinya. Tangan gadis itu bergerak mencari sesuatu di dalam laci dengan gerakan pelan. Hingga sebuah benda berada di genggamannya membuat mata cewek itu terbelalak

Gunting...

Dahi cewek itu basah dengan keringat yang membanjiri bagian pelipisnya hingga turun di salah satu pipinya. Dia memberontak berusaha menciptakan suara bunyi agar semua teman kelasnya menatap ke arahnya dan segera memberinya bantuan. Namun, lagi-lagi hal itu tidak disadari oleh setiap orang yang berada di dalam ruangan itu. Terlebih dengan gadis yang duduk di bangku yang berada di depannya

Kedua mata cewek itu membulat saat melihat ujung gunting yang di genggamnya berada tepat di bawah dagunya. Sedangkan sosok itu menyeringai dan dengan cepat memegang kepala cewek itu dan segera mendorongnya membuat ujung gunting itu menembus tepat di bola mata kanan cewek itu

Tsak...

" ARRGHHHH"

Cewek itu berteriak nyaring membuat semua pasang mata menatap ke arahnya dengan pandangan yang terkejut. Semua siswi berteriak ketakutan saat melihat cewek itu terus mengarahkan matanya ke arah ujung gunting itu.

Tsak...

" ARRGHHHH, TO...TO... LONG" guru yang sedang mengajar di kelas itu pun dengan cepat berjalan meninggalkan kelas itu dan berjalan ke arah ruang guru yang berada di lantai bawah

Jimin dan Jungkook berusaha menahan kepala cewek itu agar tidak kembali menusukkan gunting itu ke arah bola matanya yang satu. Namun, sosok itu menatap tajam ke arah jungkook dan segera menggerakkan tangannya, membuat tubuh Jungkook terpental sampai menabrak beberapa meja dan kursi di belakangnya. Jimin terperangah melihat itu, dan nekad ingin mendekati cewek itu. Namun, lagi dan lagi sosok itu menghalanginya dengan cara berteriak nyaring membuat kepala Jimin terasa berdenyut dan tubuhnya pun ikut terpental tepat di samping Jungkook yang tengah meringis kesakitan

Singularity Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang