Paginya, mereka kini tengah membawa polisi masuk ke area pemakaman membuat beberapa polisi yang ditugaskan untuk menggali tanah pun dengan cepat menarik kantong yang terkubur. Lisa mengusap punggung mamah chaeng yang bergetar hebat saat melihat mayat anaknya yang perlahan-lahan diangkat naik
Semua menyingkir saat merasakan bau menyengat yang keluar dari tubuh chaeng yang meninggalkan bekas darah kering yang terbakar. tangisan mamah chaeng pecah, dengan secepat mungkin dia mendekat ke arah tubuh chaeng dan memeluk tubuh putri semata wayangnya itu
" Chaeng bangun nak hiksss, kamu tega ninggalin mamah?" Vila menundukkan kepalanya saat melihat tangis pilu yang ditunjukkan oleh mamah chaeng yang kini mulai terlihat mengusap wajah chaeng yang terbakar
" Jangan tinggalin mamah? Entar yang bantu mamah masak siapa? Entar siapa yang nyambut mamah pulang kerja? Hah? Bangun chaeng! Bangun nak hiksss"
" Tante udah, kasian chaeng" Lisa menarik kepala mamah chaeng untuk masuk ke pelukannya
Wanita paruh baya itu menangis. Tubuh Lisa sedikit terhuyung ke belakang saat merasa beban tubuh mamah chaeng semakin lama semakin berat di dalam pelukannya. Mamahnya chaeng pingsan, lisa pun dengan cepat membawa mamah chaeng dan diikuti oleh pihak kepolisian yang kini membopong mayat chaeng menuju ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut
Di dalam mobil, dea menunduk sedih melihat adegan dari mamah Chaeng yang begitu terpukul. Dea juga pernah berada di posisi itu, kehilangan seorang ibu yang sudah melahirkan dia membuat dea terkadang ingin merasa marah pada Tuhan karena sudah mengambil kebahagiaan keluarganya
Dea berusaha menghapus air matanya yang tiba-tiba saja mengalir.hingga sebuah tangan menggenggam tangannya membuat kepala dea mendongak dan saat itu juga tatapan matanya bertabrakan dengan kedua mata jhope yang menatap ke arahnya
Di dalam mobil hanya ada jhope dan dea, yang lainnya masih sibuk memberikan laporan mengenai kematian chaeng. Beberapa polisi terlihat tidak percaya mendengar penjelasan mereka yang katanya menemukan mayat chaeng dengan menggunakan kekuatan supranatural. Namun, karena Suga yang menjelaskan dengan penuh tekanan membuat beberapa polisi itu akhirnya mengangguk mengerti
" Gue kangen mamah kak" isakan dea menggema di dalam mobil
Jhope sedaritadi sibuk menenangkan dea dengan membawa cewek itu masuk ke dalam pelukannya sambil mengusap punggungnya yang bergetar hebat. Jhope memundurkan tubuh Dea dan segera mendekatkan wajahnya ke kepala dea
Kening dan hidung mereka saling bersentuhan. Dari jarak sedekat ini, membuat jhope bisa melihat kedua mata dea yang basah karena air matanya sendiri. Tangan jhope terangkat untuk mengelus pipi dea membuat dea yang merasakan sentuhan itu secara reflek menutup kedua matanya
" Jangan sedih. Ada gue disini" ucap jhope membuat dea mengangguk
Suga membuka pintu belakang mobil. Dan seketika terkejut saat melihat adegan yang dilakukan dea dan jhope di dalam mobil. Sepertinya jhope dan dea tidak sadar akan kehadiran suga yang tiba-tiba membuka pintu mobil. Buktinya kedua manusia dengan jenis kelamin yang berbeda itu masih berada di posisi mereka tanpa berpindah sedikit pun
Secara perlahan, Suga menutup pintu mobil itu dan berbalik ke arah rm dan taehyung yang melemparkan tatapan bertanya ke arahnya
" Kenapa?" Tanya taehyung sambil berusaha maju untuk membuka pintu mobil
Suga menghadang langkah taehyung yang mencoba untuk mendekati mobil jhope dengan memakai kedua tangannya untuk menghalangi taehyung yang ingin berjalan maju ke arah mobil
" Kenapa sih?"
" Anak kecil nggak boleh liat" ucap Suga datar membuat taehyung mencibir ke arahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Singularity
Novela JuvenilTergabung dalam ekskul Detektif Sekolah membuat Jungkook, Jimin, Jhope, dan Suga merasa terbebani dengan adanya sebuah kasus misteri yang membuat sekolahnya menjadi incaran awak media yang ingin menjatuhkan nama baik sekolahnya itu mereka tidak tau...