__KSM__

1.7K 138 12
                                    

~•HAPPY READING•~

~Selalu ada Harapan bagi mereka yang sering berdoa, selalu ada Jalan bagi mereka yang sering Berusaha~

IG |Syahdakhairunnisa_041004

















Angkutan Umum yang kini dinaiki oleh Rasya sesak dipenuhi penumpang. Mungkin pagi ini juga banyak orang yang harus menggunakan jasa angkutan umum ini untuk keperluan mereka. Hingga mata Rasya terfokus pada satu orang yang tengah menatap keluar.

Kak Satya.
Gumam Rasya dalam hati.


****

Satya prov.

Saat berada dalam angkutan Umum, aku melihat ada Rasya baru menaiki angkutan ini juga. Aku meliriknya sekilas, lalu kuedarkan pandanganku ke luar jendela.

Setelah turun dari angkutan umum, aku berniat menyapa Rasya, sepertinya dia tidak melihatku.

"Assalamu'alaikum, sobahul khoir Sya." Sapa Satya sambil tersenyum.

Deg

Kak Satya? Udah jantung, jangan lari lari. Capek tau!
Ujar Rasya dalam hati.

Bagaimana tidak grogi coba, Satya adalah pria yang sangat ia kagumi dari kelas 3 SD, dan kini menyapanya.

"Eh kak Satya. Wa'alaikumussalam. Shobahunnur kak."
Balas Rasya melihat lurus ke depan sambil mencoba biasa saja.

"Selamat ya kemaren itu Juara Umum. Kamu hebat Sya." Ucap Satya sambil jalan beriringan dengan Rasya menuju kelas masing-masing.

"Ah kakak mah bisa aja. Biasa aja atuh. Malah kakak lebih hebat. Qira' kakak kalau lagi ngaji merdu banget." Puji Rasya.

"Kamu ini suka sekali merendah." Balas Satya tersenyum.

"Kak? Rasya boleh gak diajarin Qira' sama kakak?" Tanya Rasya.

Pasalnya Satya sudah hebat banget dalam mengaji mujawwad. Bahkan beberapa kali memenangkan MTQ sampai tingkat Provinsi.

"Hmm.. Bisa gak ya?" Goda Satya.

"Ih kakak mah, ya kak boleh ya?" Balas Rasya penuh harap. Suara Rasya sebenarnya gak kalah merdu. Tapi dia mau lebih bagus lagi.

"Iya boleh, tapi kamu harus bawa teman. Biar gak jadi fitnah. Dan kamu bisa ke rumah kakak setiap hari ahad." Balas Satya.

"Makasih banget kak. Iya ntar Rasya bawa temen, makasih ya kak." Ujar Rasya bahagia.

"Iya sama-sama. Kakak duluan ya, itu udah sampai kelas kakak. Assalamu'alaikum." Salam Rasya menuju kelasnya.

"Iya kak. Wa'alaikumussalam."
Balas Rasya meninggalkan Satya.

Lucu juga ternyata.
Ucap Satya dalam hati.

Di seberang sana ternyata ada orang yang tengah memperhatikan mereka berdua dari mulai turun angkutan umum sampai berpisah ke kelasnya masing-masing.

Kekasih ImpianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang