__Syukron lillah__

1.4K 116 0
                                    

~•HAPPY READING•~

Allah, terima kasih atas kesenangan, kenikmatan yang telah engkau limpahkan kepadaku

Rasya Humaira Khairunnisa












5 tahun kemudian.....

"Ibu....!" Rasya berteriak memanggil ibunya ketika memasuki rumahnya.

"Masyaa Allah nak, Rasya?" Ibu pun spontan memeluk anak gadisnya yang sudah 5 tahun tidak bersua.

Rasya hanya butuh waktu 5 tahun untuk menempuh gelar S1 dan S2 nya. S1 ia tempuh hanya memerlukan waktu 3 tahun, dan S2 hanya 2 tahun. Tidak heran memang karena Rasya memiliki otak yang cerdas.

"Siapa bu?" tanya Ayah menuju ke depan rumah.

"Rasya bukan toh?" tanya Ayah yang sudah semakin menua hingga hampir lupa pada anaknya.

"Iya yah, ini Rasya." balas Rasya dan berhamburan memeluk ayahnya.

"Ya Allah nak, 5 tahun sudah kamu tidak pulang, sekarang kamu gak bakal pergi lagi kan?"

"Iya yah, insya Allah Rasya gak bakal pergi lagi. Tapi...," ujar Rasya menggantung ucapannya hingga membuat Ibu dan Ayah penasaran.

"Tapi apa nak?" akhirnya ibu angkat suara untuk bertanya.

"Rasya di tempatkan kerja di Universitas Indonesia yang berada di Jakarta bu, jadi kita harus pindah dari kota ini." balas Rasya sedih. Pasalnya ia tidak rela jika harus pindah dari tanah kelahirannya ini.

"Ibu sama Ayah ngikut kamu saja nak." balas Ibu dan akhirnya mereka bertiga berpelukan.

"Bu sia-p... kak Rasya!!" teriak Fitri menggantung dan berlari sekencangnya ketika melihat Rasya.

"Kak, aku kangen bangett." sambung Fitri memeluk Rasya.

"Kakak juga kangen banget sama kamu, ya sudah ayo masuk kakak punya oleh-oleh buat kamu." ujar Rasya sambil masuk ke dalam rumahnya.

"Apaan kak?" tanya Fitri.

"Ini, kerudung buat kamu, agar kamu lebih berpenampilan syar'i sayang."

"Makasih kak." balas Fitri dan lagi memeluk Rasya.


*****

"Assalamu'alaikum."

___

"Kia kamu bukain tuh, siapa yang datang." ujar bunda sambil menggoreng ayam.

"Gak mau bunda kalau bukan Mas Jaya yang pulang." balas Kia merajuk sambil melipatkan tangannya di dada.

"Kamu gak boleh gitu, bukain gih, kasihan tamunya nanti kelamaaan."

"Ih.. Iya deh bunda." balas Kiara malas.

Kia keluar dengan malas menuju pintu.

"Iya tunggu, Wa'alaikumus-... Mas!!" Kia berteriak memeluk Arkan histeris.

"Mas kok pulang gak bilang-bilang?" tanya Kiara masih di posisi yang sama.

Kekasih ImpianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang