__Zia|Aa'__

1.5K 134 1
                                    

~•HAPPY READING•~

"Kadang Sesulit apapun Masalahmu akan terasa Ringan bila di dampingi dengan Senyum yang manis"

IG|Syahdakhairunnisa_041004

















Terkadang, kita harus bisa menjadi Air Hujan, sebab air hujan tetap memberikan manfaat yang tidak terhingga kepada bumi, baik itu hewan, tumbuhan, bahkan untuk manusia. Walaupun dia tahu akan hancur pada akhirnya. Begitupun dengan Rasya, walaupun sudah hampir di bunuh, namun ia tetap baik sehingga Sinta terbebas dari Penjara.

Hari ini keadaan Rasya sudah membaik, jadi dia sudah diizinkan untuk pulang.

"Assalamu'alaikum Sya, Ibu, mobilnya sudah siap. Ayo." Ajak Arkan. Arkan akan mengantarkan Rasya pulang dengan mobilnya sebagai hadiah ulang tahun semalam.

"Nak Arkan apa gak merepotkan?" Tanya Ibu Rasya tidak enak.

"Iya Ar, apa gak merepotkan? Kami naik angkot aja bisa kok." Sambung Rasya. Dia akan pulang berdua dengan ibunya. Ayahnya bekerja dan Fitri di rumah.

"Ibu, Rasya. Gak merepotkan kok. Ayo kita jalan." Balas Arkan sambil membawa barang milik Rasya.


****

Rasya prov.

Aku bingung dengan perasaanku sekarang. Kenapa jantungku selalu saja mau keluar rasanya setiap kali di dekat Arkan. Tidak biasanya.

****

Hari ini adalah Hari dimana Rasya dan Arkan akan Pergi ke Kabupaten Binjai Langkat yang berada di Medan, guna mengikuti Kompetisi Sains Madrasah yang setiap tahun diadakan. Mereka juga akan menginap beberapa hari di sana. Rasya sudah pamit dengan Orang Tuanya. Begitupun dengan Arkan. Tapi Kia mau setiap malam nanti Video call dengan Arkan walau sebentar.

Kini mereka berdua sedang berada di Mobil. Ada dua guru yang ikut menemani mereka. Bu Desi dan pak Fendy. Arkan duduk dengan pak Fendy dan Rasya dengan bu Desi.

Selama di perjalanan, tidak ada yang bicara, mereka hanya tidur. Kecuali Rasya dan Arkan. Dua orang itu justru membuka buku dan belajar sedikit.

Tiga jam perjalanan yang cukup melelahkan. Mereka berada di Apartemen yang sudah di sediakan.

"Sya, kamu mandi dulu gih. Ibu tunggu, nanti gantian. Setelah itu kita jalan-jalan. Hitung-hitung Refreshing." Ucap bu Desi membereskan pakaiannya.

"Iya bu." Balas Rasya berlalu ke kamar mandi.

"Sudah semua? Ayo let's go!" Ucap pak Fendy semangat.

Mereka sampai di sebuah Mall yang ada di Kota Medan.

"Sya, Arkan, ibu sama pak Fendy mau ada urusan sebentar. Kalian disini saja. Tunggu kami ya." Ujar bu Desi.

"Iya bu." Balas Rasya dan Arkan kompak.

Hanya ada keheningan di antara mereka berdua. Tidak ada yang mau mulai bicara. Hingga ada seorang gadis kecil tiba-tiba memeluk kaki Rasya.

Kekasih ImpianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang