__Nyaman__

1.3K 117 1
                                    

~•HAPPY READING•~

"Hati menjadi Resah dan gelisah ketika kita terbiasa berandai-andai dalam menyikapi persoalan Hidup"
~~~

Ig|Syahdakhairunnisa_041004











Waktu terus berjalan dan berputar, Bumi selalu berputar pada Porosnya. Detik berubah menjadi menit, menit berubah menjadi jam, jam berubah menjadi hari, hari berubah menjadi minggu, minggu berubah menjadi bulan, bulan berubah menjadi tahun, tahun berubah menjadi dekade, dekade berubah menjadi abad. Begitupun seterusnya.

Hingga kini tidak terasa Rasya akan menghadapi UN dua bulan lagi, setelah itu ia dinyatakan sebagai Alumni MAN Asy syifa ini.


****

Panas yang terik, tidak membuat patah semangat seorang gadis yang kini tengah menunggu angkutan umum untuk pulang.

"Itu bukannya mbak Maira ya? Ah iya itu mbak Maira." Langsung saja Kiara menyeberangi jalan menghampiri Rasya dengan hati-hati.

"Mbak!?" Kia mengejutkan Rasya yang sedang melamun.

"Eh, Kia kan? Masya Allah. Adek apa kabar? Mbak kangen banget." Rasya langsung memeluk erat Kia.

"Iya mbak, ini Kia. Mbak kemana aja sih selama ini. Sudah hampir satu tahun kita gak ketemu." Kiara memanyunkan bibirnya pertanda merajuk.

"Iya, maaf ya. Akhir-akhir ini mbak naik motor ke sekolahnya. Jadi kita jarang ketemu," jawab Rasya tidak enak hati.

Tak berapa lama, hujan turun dan sempat mengguyur mereka berdua.

"Aaa.. Mbak hujan, ayo lari." Mereka pun berlari mencari tempat teduh.

"Yah, jadi basah deh." Kiara menyibakkan roknya yang basah.
Secara tiba-tiba hujan mengguyur kota Medan ini.

"Gak papa dek, kan besok hari jumat."

"Iya mbak, mbak harus kerumah Kia hari ini juga. Kalau nunggu mbak bisa, pasti gak bisa-bisa. Pokoknya mbak harus ikut Kia kerumah. Titik."
Kiara mencoba mengajak Rasya agar ikut dengannya, sementara itu, hujan sudah mulai mereda. Orang bilang sebagai hujan numpang lewat.

"Eum.. Gimana ya? Ya sudah, tapi mbak kabarin ibu mbak dulu ya." Tidak ada alasan lagi untuk menolak tawaran Kia. Karena selama ini ia sudah cukup sibuk dengan kesibukannya. Lagi pula sebentar lagi ia akan tamat, kemungkinan kecil untuk bisa menyenangkan hati gadis kecil itu.

"Yey.. Makasih mbak, tuh mbak sopir Kia. Ayo." Kia langsung saja menarik tangan Rasya menuju mobil.

Di dalam mobil, suara Kia saja yang bersuara, ia sangat bahagia bisa mengajak Rasya ikut kerumahnya. Katanya gak sabar mau ngenalin Rasya ke bunda dan masnya.

___

"Assalamu'alaikum bunda." Kia mengucapkan salam sambil mengetok pintu.

"Wa'alaikumussalam," balas bunda dari dalam.

"Ya Allah nak, kamu kok hujan-hujanan sih?" tanya bunda melihat baju Kiara yang basah.

Kekasih ImpianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang