Aku berhenti di depan taman sekolah. Rasanya sesak. Marah. Masih teringat Sejeong memeluk Doyoung mesra. Andai aku jadi Sejeong.
Taehyung menghampiriku. Dia segera memelukku. Aku menangis di pelukannya. Tanpa taehyung, mungkin aku akan sendirian disini. Meratapi tanpa ada tumpuan. Dia benar benar segalanya.
Aku sudah tenang, meski masih sesenggukan. Taehyung melepas pelukannya.
"Rinai, kapan lu nyadar kalau ga bakal pernah ada tempat buat lu di hati dia? Dia udah milik orang lain nai! Dia bahkan ga kenal sama lu!!" Taehyung berkata agak kasar. Mungkin dia sudah lelah menghadapi aku yang selalu begini setiap melihat dua sejoli itu .
Aku diam saja.
Taehyung memegang kepalanya, merasa lelah.
"Nai, gua selalu pengen ngejaga lu. Lu sahabat gua yang gua sayang. Gua gak tahan lihat lu nangis nai. Lu berharga buat gua." Taehyung menatapku lirih.
Aku diam saja. Lalu tersenyum. Ah, aku harus semangat. Gaboleh sedih. Emang doyoung punya sejeong tapi kalau nyatanya doyoung jodohku sejeong bisa apa? aku harus kuat. Masa berkaki kali menangis?.
Aku mengangkat wajah ku, menghapus airmata. Dan Bel berbunyi. Istirahat selesai.
"Tae, ayo ke kelas. Im fine, makasih ya."
Taehyung tersenyum dia menyingkirkan poni yang menutupi wajahku.
"Gitu dong semangat." Taehyung terkekeh.
Kami berdua berjalan beriringan ke kelas. Namjoon, jungkook, dan joy sudah ada dikelas.
Joy memelukku. Jungkook menepuk nepuk punggungku. Namjoon menggenggam tanganku.
Aku tersenyum, bersyukur punya sahabat sahabat Yang sangat menyayangiku.
Aku segera duduk di sebelah Joy, jungkook dengan taehyung, dan namjoon dengan siswa lain bernama Park jihoon.
Guru sejarah yang bernama Pak chanyeol masuk ke kelas.
"Assalamualaikum murid muridku zeyeng!! Karena bapak baik hati dan tidak sombong, Bapak punya surprais buat kalian."
Pak Chanyeol duduk di kursi guru."PULANG CEPET YA PAK?? HOREEEE!"
Jungkook dengan barbarnya asal menimpali dan mempersiapkan tasnya untuk pulang."Hey jeon Jungkook,jangan ngarep ya kamu. Duduk, bapak gak akan ngasih tau suprais nya kalau kamu gak duduk." Pak Chanyeol menyuruh jungkook duduk.
Wajah jungkook merengut dan dia kembali duduk tenang.
"Okey murid murid ku zeyeng, ini dia surprais nyaa
1...
2....
3....
KITA ULANGAN BAB 3 GAISS!!"BUAK!! terlihat setumpuk kertas yang habis difotokopi di letakkan diatas meja.
Pak Chanyeol tertawa puas. Semua murid mencak mencak protes. Yang paling santai hanya aku dan namjoon.
Kebetulan aku sangat menyukai sejarah, dan lagipula semalam aku sudah belajar bab 3.
Joy disebelahku menggigit kuku, taehyung masih mencak mencak sama seperti jungkook. Jihoon disebelah namjoon malah menggigit buku sejarahnya dengan ganas.
Sedangkan pak chanyeol malah tertawa seakan akan dia yang dapat hadiah terindah. Memang guru laknat.
Kertas ulangan dibagikan, aku mengerjakan dengan mudah. Senyum muncul di wajahku, menyenangkan menjadi anak jurusan IPS. Lagipula soalnya pilihan ganda semua dan hanya 25 soal
Ah ya, aku baru kelas 10 IPS. Sedangkan doyoung dan gengnya kelas 11.
Aku sudah selesai mengerjakan ujian, wajahku menerawang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jauh
FanfictionAku dan kamu akan selalu berjarak. Bagai ada dinding tebal. Sayangnya perasaan ku juga terpecah terbagi. Dan aku kehilangan segalanya, hanya karena perasaanku padamu JANGAN LUPA VOTE GAIS MAKASIH