Aku berangkat sekolah seperti biasa.
Mama belum bangun saat aku bangun. Sepertinya sangat lelah, aku tidak tega membangunkannya.
Begitu sampai di sekolah, terlihat Jungkook dan Taehyung asik mabar PUBG sambil teriak teriak.
Namjoon dan Joy lagi main hape sambil pegangan tangan. Ga bisa ngehargain yang jomblo emang."Asik sendiri sendiri semua ye emang" sahutku.
aku duduk di bangku, joy dan namjoon senyam senyum malu. Taehyung melihat ku dan langsung mematikan Handphone nya.
"Anjir bego, kok lu out sih tae?" Jungkook marah marah.
"Ada Rinai, kasihan dia di kacangin."
Aku tersenyum dan mengacak rambut taehyung. Itu sudah biasa aku lakukan. Perasaan hangat menjalari tubuhku.
"Edan, iya iya dah. Bertepuk sebelah tangan." Jungkook kembali bermain.
Namjoon dan Joy sedang memperhatikan aku yang masih mengacak rambut taehyung.
"Kagak bangsat" taehyung menjitak jungkook. Yang di jitak masih asik bermain.
Aku berhenti mengacak rambut taehyung. Lalu wajahnya menghadap ke arahku.
"Lagi" suara beratnya mengalihkan segalanya.
Hatiku berdetak, lalu ku acak rambutnya. Aku merasa senang hanya dengan melakukan itu.
Ah, ini semua hanya karena gua sama dia berteman udah lama. Batinku.
Taehyung tertawa dan dia mundur kembali.
"Eh, pulang sekolah kita main main yuuk udah lama kagak main bareng!! Jungkook ajak Lisa aja!!" Joy nyeletuk.
Aku terdiam, aku harus bertemu jaehyun nanti.
"Kuy" Taehyung,namjoon,dan jungkook menjawab bersamaan.
"Kayanya gua gak bisa deh"
Mereka langsung menoleh kepadaku.
"Kok gak bisa?? Yaudah kalau Rinai kagak gua juga kagak" Taehyung dengan santainya berkata seperti itu.
"Mama gua cuti, terus gua mau quality time sama mama. Maaf ya"
"Yahhh yaudah deh batal. Kita double date aja sama jungkook Lisa gimana?" Joy kembali berisik.
"Lah trus gua gimana nyet jadi patung pancoran?" Taehyung marah marah.
"Lah iya, makanya cari pacar jangan jomblo ampe lumutan." Jungkook yang masih main game kembali di tendang Taehyung.
Aku tertawa, padahal dalam hati aku menyesal setengah mati telah membohongi sahabat sahabatku.
Maaf ya, ini semua demi perasaan yang terbalas. Hatiku bicara.
Pelajaran berlangsung seperti biasa. Tidak ada yang spesial.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jauh
FanfictionAku dan kamu akan selalu berjarak. Bagai ada dinding tebal. Sayangnya perasaan ku juga terpecah terbagi. Dan aku kehilangan segalanya, hanya karena perasaanku padamu JANGAN LUPA VOTE GAIS MAKASIH