~~~ HAPPY READING ~~~
Anggaplah sepasang pria dan wanita itu sudah benar-benar kehilangan akal sekarang. Bahkan semuanya sampai sejauh ini, dan... siapa yang akan menyangka? Kini mereka tengah berada di ranjang, satu-satunya ranjang king size di sana. Pakaian Ji Ahn sudah tergeletak di lantai – seluruhnya, membuat tubuh wanita itu tak tertutupi apapun, dengan posisi terbaring pasrah di ranjang. Dan Kyuhyun, pria itu masih sibuk dengan dirinya sendiri, ia tengah melucuti pakaiannya dengan tergesa-gesa, seakan sangat terburu-buru serta tak dapat menahan dorongan dalam dirinya lagi. Ya, pria itu pun ingin segera dipuaskan, miliknya sudah meronta.
Selesai dengan pakaiannya yang akhirnya bernasib sama seperti pakaian Ji Ahn, Kyuhyun mulai merangkak naik ke ranjang. Pria itu bergerak, memposisikan tubuhnya di atas tubuh wanita yang siap digagahinya.
Di atas tubuh Ji Ahn, Kyuhyun menatap kedua bola mata Ji Ahn. Pria itu tahu, Ji Ahn sudah sangat pasrah, dan sedikit lemas karena pelepasan pertamanya. Namun, hal itu tak menyurutkan gairah Kyuhyun, ia justru merasa gemas. Kemudian, diusapnya pelan pipi wanita muda itu, menghadiahkan senyum manisnya pula. "Sudah siap?" Tanyanya, dengan suara yang nyaris mendesah.
"Kyuhyun~ssi," Sama seperti Kyuhyun, Ji Ahn pun menatap dua bola mata yang berada tepat di atasnya, membuatnya dapat melihat sesuatu yang berkobar di sana. "Tolong... jangan meninggalkan jejak apapun." Pintanya, dengan memohon tentunya. Ya, setidaknya sebelum pria yang menjadi lawan mainnya itu akan bertindak terlalu jauh atau mungkin lepas kendali.
"Kenapa? Takut suamimu mengetahuinya?" Satu alis Kyuhyun terangkat.
"Aku rasa kau pun tidak akan suka jika menemukan jejak yang diberikan pria lain di tubuh istrimu." Dan kalimat itu mewakili jawaban Ji Ahn.
"Kau benar." Kyuhyun tertawa pelan. Lalu, didekatkannya mulutnya pada telinga Ji Ahn. "Aku akan berhati-hati." Bisiknya. Setelahnya, dikecupnya pelan daun telinga wanita itu.
Dari telinga, Kyuhyun bergerak sedikit turun. Pria itu mendaratkan bibirnya di dagu Ji Ahn, mencium dagu itu berkali-kali dengan cepat dan membabi buta, lalu semakin turun hingga ke leher. Hal itu secara otomatis membuat Ji Ahn mengangkat dagunya, mengerti dengan keinginan Kyuhyun serta memberi pria itu akses untuk menjelajah leher jenjangnya.
Sejujurnya, Ji Ahn merasakan sensasi geli ketika Kyuhyun juga berulang kali mengecup lehernya. Pasalnya bagi sebagian orang, leher adalah salah satu bagian tubuh yang sensitive. Dan Ji Ahn merasakannya, namun ia pun juga menikmatinya, membuatnya pada akhirnya terdiam seraya menggeliat pelan.
"Kau menyukainya, hum?" Sengaja, Kyuhyun menggoda Ji Ahn dengan pertanyaan tersebut. Dan tidak hanya sampai di situ, satu tangan pria itu juga mulai bergerak, meraih satu dari dua tonjolan besar di dada Ji Ahn. Kyuhyun menangkupnya, meremasnya dengan sedikit keras pula saking gemasnya. Bagian itu adalah salah satu yang sejak tadi ia perhatikan, yang menyembul keluar seakan menggodanya. "Kau ingin bermain di sini dulu?"
Ji Ahn tak benar-benar mendengarkan pertanyaan itu, tak mencernanya dengan baik pula meskipun mendengarnya. Wanita itu justru fokus dan terlena pada apa yang dilakukan tangan Kyuhyun di dadanya, merasakan nyeri pada remasan di sana, yang berhasil membuatnya benar-benar terangsang untuk kesekian kalinya. "Terserah kau saja." Hingga jawaban itulah yang mampu diberikannya.
"Aku bisa melakukan apa saja?" Pertanyaan itu, meskipun sudah mengetaui jawabannya, entah kenapa Kyuhyun tetap menanyakannya. Pria itu seakan butuh sesuatu yang keluar dari mulut Ji Ahn sendiri, sesuatu seperti... pernyataan jika ia boleh dan bisa melakukan apapun pada tubuh wanita itu, misalnya. "Tubuh ini-"
KAMU SEDANG MEMBACA
IMPERFECT
FanfictionImperfect. Tidak sempurna. Setiap orang pasti mengalami hal tersebut dalam hidupnya. Setiap hal pasti memiliki kekurangan. Ya, apapun itu. Dan sebagai manusia, tentu kita harus menerimanya - mau tidak mau. Termasuk mereka - mereka yang bernasib sama...