Sebelum kalian baca, pesan gue cuma satu. Jangan ada comment nyinyir ya meskipun ini radak nyeleneh. Kalian 'kan udah gede, jadi ya minta tolong, kalo mikir akal sehatnya dipake. Pasti udah bisa bedain mana yang baik dan buruk 'kan yak? Karena setiap pemikiran dan kata-kata yang akan kalian lontarkan nanti, akan menjadi ukuran seberapa kualitas kalian dalam menanggapi sesuatu.
Jadi... ya gitu deh. Selamat memahami....
~~~ HAPPY READING ~~~
Imperfect. Dan kata itu kini melekat dengan sangat sempurna pada hidup wanita di sana, wanita yang tengah seorang diri di tengah keramaian luar biasa. Dengan ditemani tequila yang telah beberapa kali diteguknya, Yoon Ji Ahn – wanita itu menikmati malamnya.
Musik berdentum kencang, dengan arena dance floor yang sudah tak dapat dikendalikan karena banyaknya manusia yang meliuk-liukkan tubuhnya di sana. Sungguh, Red Night Club, salah satu tempat hiburan malam di kawasan Gangnam itu sangatlah tidak diragukan lagi kepopulerannya.
"Aku ingin lagi."
Ji Ahn – suara wanita itu sudah mulai terdengar serak dan melemah, meskipun kesadarannya... belum. Maklum saja, bahkan sebelum mencapai status yang telah disandangnya selama 5 tahun terakhir, tempat dan segala hidangan serta minuman yang ada di sini, ia tidak pernah asing dengan itu semua. Tempat ini – layaknya seperti anak konglomerat lainnya, ini adalah salah satu tempat bersenang-senangnya bersama teman-temannya yang sayangnya saat ini tidak ada satupun yang bisa menemaninya.
"Ini, Nona!"
Ji Ahn menganggukkan kepalanya pelan ketika seorang pelayan menghampirinya dan meletakkan minuman yang tadi dipesannya – lagi. Setelahnya, ya, tanpa berpikir ulang lagi, wanita itu mulai kembali meneguknya – tequilanya. Di saat-saat seperti ini, minuman yang satu itu memang luar biasa, sangat baik dalam menemaninya.
Dengan memejamkan matanya sesaat, Ji Ahn merasakannya, merasakan sensasi tequila yang mengalir jatuh, melewati tenggorokannya, membuatnya nampak tenang pula, meskipun hanya sejenak. Pasalnya, ayolah... ia tidak ingin munafik. Sehebat apapun sensasi tequila, faktanya itu belum sepenuhnya mampu menghilangkan segala kemelut serta penat dalam dirinya. Masalahnya... Ya Tuhan, kapan itu semua akan selesai? Erang wanita itu dalam hati.
Sungguh, menjadi anak salah satu konglomerat di Korea Selatan tidaklah seindah yang orang-orang kira, tidak seperti itu! Hidupnya tetap tidak sempurna! Tetap ada bagian dari hidupnya yang membuatnya menderita! Oh, Ji Ahn sangat ingin meneriakannya. Namun percuma, hal itu tidak akan pula membuatnya keluar dari masalah. Ah, atau mungkin, masalah itu memang sudah sangat melekat padanya.
"Ji Ahn~ssi?"
Dan Ji Ahn pun berjingkat pelan. Panggilan yang pastinya berasal dari seorang pria itu sukses membuatnya terkesiap. Hingga kemudian, mau tidak mau Ji Ahn mendongakkan kepalanya, menoleh ke arah sumber suara yang menyuarakan namanya.
"Oh, kau di sini juga?"
Terkejut luar biasa, itulah yang Ji Ahn rasakan sekarang. Ya, seakan baru saja tertangkap basah, dengan gelagapan wanita itu menggerakkan tangannya, menyambar blazer di sampingnya untuk menutupi tubuhnya yang hanya terbalut mini dress dengan bahu yang terekspose kemana-mana, yang juga bahkan nyaris membuat payudaranya menyembul keluar, mengingat dress-nya yang cukup rendah di area dada.
"Tidak apa-apa, santai saja."
Cho Kyuhyun – pria itu bernama Cho Kyuhyun, pria yang telah dikenal Ji Ahn selama 2 tahun terakhir, lalu sekarang baru saja menangkap basahnya, dan mungkin juga tidak menyangka. Karena wanita itu, nampaknya jauh di luar pemikiran pria tersebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
IMPERFECT
FanfictionImperfect. Tidak sempurna. Setiap orang pasti mengalami hal tersebut dalam hidupnya. Setiap hal pasti memiliki kekurangan. Ya, apapun itu. Dan sebagai manusia, tentu kita harus menerimanya - mau tidak mau. Termasuk mereka - mereka yang bernasib sama...