Nih yak! Sebelum kalian baca, gue mau bilang makasih dulu.. Kkkkkk~
Lu-lu pada tau 'kan ya, ini cerita tuh nyeleneh. Bukan cerita yang mendidik, apalagi patut dicontoh. Intinya nih cerita tuh salah doang isinya... Wkwkkwkwk
Jadi kalo ada yang kasih comment buruk, gue kadang maklum aja, meskipun nyelekit juga sebenernya. Dan meskipun ujung-ujung bakal tetep dibaca juga :D
Bahkan nih ya. Gue gak nyangka lu-lu pada bakal suka. Tau sendiri, ini tuh hampir gak ada pesen moral baiknya.
Cuma ya gue tetep berharap lu-lu pada lebih cerdas dan selektif dalam nangkep isi cerita, jangan dicomot mentah-mentah, biar gak campur aduk dan jadi salah kaprah. Paham 'kan ye???
Udah gitu aja.
Anyway, selamat pagi buat kita semua... ada yang insom parah kek gue?
Wkwkwkkwkwkwk
~~~ HAPPY READING ~~~
Mereka keluar, nyaris bersamaan. Setelahnya, berdiri di samping mobil adalah sesuatu yang mereka lakukan selanjutnya, mengingat suasana di sekitar sana pun masih sepi, lengang, bahkan sunyi seperti sebelumnya.
Pasang pria dan wanita itu telah kembali lengkap dengan masing-masing busana di tubuh mereka, bahkan rapi seperti sebelumnya, seakan tak pernah terlepas atau bergeser barang sedikitpun dari tubuh mereka. Satu-satunya yang berubah di sana adalah raut wajah dari dua wajah dengan gurat lelah, ditambah dengan make up di wajah sang wanita yang nampaknya sudah terhapus, menyisakan sisa-sisa yang nyaris tak terlihat.
"Terima kasih."
Ji Ahn tersenyum samar mendengar suara serak itu. "Terbiasa melakukannya? Kau bahkan terlampau hebat untuk sekedar 30 menit dalam ruang sempit."
Dan senyum lebar Kyuhyun pun terlihat. Itu sebuah pujian. Pasalnya ia tahu, meskipun tak mengucapkannya secara gamblang, Ji Ahn sangatlah menikmati peraduan mereka. Meskipun nyaris tanpa desahan pula, wanita muda itu bahkan mendapatkan pelepasannya, sama seperti dirinya.
"Hey, kau-"
"Jangan lagi." Tepat saat Kyuhyun memajukan wajahnya, Ji Ahn reflek memundurkan kepalanya, menyela perkataan Kyuhyun dan sukses membuat pria itu menghentikan pergerakannya. "Kau sudah melakukannya di dalam." Ujarnya, tahu jika Kyuhyun akan menciumnya. Sekilas ia juga menoleh ke arah rumahnya yang gelap.
"Hmm." Dan sebagai gantinya, Kyuhyun mengulurkan tangannya. Pria itu mendaratkan telapak tangannya di pipi Ji Ahn dan mengusapnya lembut. "Istirahatlah! Kau pasti kelelahan."
"Bercinta di tempat sesempit itu, aku tidak ingin lagi!" Sahut Ji Ahn, wajahnya terlihat bersungut-sungut. "Tubuhku terasa nyeri semua karena posisi yang cukup buruk."
Kyuhyun mencebik dalam hati. "Seharusnya kau menerima ajakanku untuk kembali ke resort atau setidaknya mencari hotel."
Ji Ahn memutar bola matanya malas. Ya, kembali ke resort atau mencari hotel, lalu berakhir dengan berada dalam kungkungan pria itu hingga pagi, hingga ia bahkan tidak bisa menyiapkan pagi untuk anak dan suaminya. Tsk!
"Masuklah! Kita bertemu besok lusa."
"Apa? Besok lusa?" Ji Ahn nampak terkejut. Besok lusa? Ada apa?
Kyuhyun menurunkan tangannya dari pipi Ji Ahn. Setelahnya, pria itu menyilangkan kedua lengannya di dada. "Kau lupa? Besok lusa ada festival di sekolah anak-anak. Tentu kita harus pergi ke sekolah."
![](https://img.wattpad.com/cover/219092756-288-k817331.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
IMPERFECT
FanfictionImperfect. Tidak sempurna. Setiap orang pasti mengalami hal tersebut dalam hidupnya. Setiap hal pasti memiliki kekurangan. Ya, apapun itu. Dan sebagai manusia, tentu kita harus menerimanya - mau tidak mau. Termasuk mereka - mereka yang bernasib sama...