Part 6

4.6K 290 78
                                    

~~~ HAPPY READING ~~~


Ceklek!

Ji Ahn menerobos pintu kerja suaminya begitu saja, membukanya tanpa mengetuknya. Dan benar saja, seperti yang Nara katakan, Dongwook tengah bersamanya Kyuhyun di dalam sana. Dua pria itu – mereka terlihat terkejut melihat Ji Ahn yang masuk begitu saja.

"Sayang, kau datang?" Sahut Dongwook tatkala melihat sang istri yang tiba-tiba muncul.

"Ah, i-iya." Sahut Ji Ahn, sekenanya. Nafasnya sedikit tidak beraturan. Maklum saja, ia baru saja dilanda kepanikan. Pintu di belakangnya pun tutup kembali sebelum akhirnya melangkah mendekat pada dua pria di sana.

"Kau tidak mengatakan apapun sebelumnya." Dongwook tersenyum simpul, lalu beranjak dari duduknya.

Ji Ahn tersenyum kecil. Sementara pandangannya, focus pada Kyuhyun yang masih berada di sofa. Pasalnya pria itulah yang baru saja membuatnya sangat gelisah, juga panic. "Eum... maaf masuk begitu saja. Apakah aku mengganggu kalian?"

"Tidak, kami sudah selesai berdiskusi."

Ji Ahn menoleh ke arah Dongwook, menyunggingkan senyumnya dengan sedikit memaksa pula. "Ah, begitu. Aku membawa makan siang untukmu."

Mendengarnya, Kyuhyun pun tersenyum masam. Membawa makan siang... Tsk! Manis sekali romansa mereka, gerutunya dalam hati. "Dongwook~ssi!" Pria itu beranjak dari duduknya. "Kalau begitu, aku akan pergi sekarang. Aku harus pergi makan siang juga."

"Baiklah, Kyuhyun~ssi." Dongwook menganggukkan kepalanya. "Kita bicara lagi di pertemuan berikutnya."

"Ya, sampai jumpa." Sahut Kyuhyun. Sejenak pria itu menoleh, pada satu-satunya wanita di sana. "Sampai jumpa juga... Ji Ahn~ssi." Ucapnya pula pada Ji Ahn, dengan tatapan penuh arti.

Ji Ahn hanya terdiam di tempatnya. Bukannya membalas ucapan Kyuhyun, wanita itu justru memalingkan wajahnya. Hingga ketika Kyuhyun telah benar-benar berlalu dari sana, diajaknya sang suami untuk kembali duduk.

"Dia... untuk apa dia di sini?" Tanya Ji Ahn seraya membuka kotak makanan yang dibawanya, menyiapkan makanan untuk sang suami.

"Seperti yang pernah kukatakan padamu, aku akan menjalankan proyek besar untuk pembangunan cluster bergaya eropa di area Gwanghwamun. Dan dari sekian banyak perusahaan yang mengajukan kerjasama, aku memilih perusahaan Kyuhyun~ssi sebagai media partner." Jelas Dongwook.

"Kenapa harus perusahaannya? Masih banyak perusahaan lain, iya 'kan?" Ji Ahn terlihat keberatan. Entah kenapa ada kekhawatiran tersendiri dalam dirinya. "Maksudku... bukankah harus ada pertemuan dan presentasi terlebih dahulu?"

Dongwook tersenyum simpul. "Aku tidak memerlukan pertemuan dan presentasi berlebih. Lagipula, kita sudah saling mengenalnya dengan baik selama 2 tahun ini karena anak-anak, bukan? Jadi kupikir, kenapa tidak menjalin hubungan kerja dengannya sekalian?"

"Tapi..." Lirih Ji Ahn pelan. Mendadak suasana hatinya memburuk. Bukan karena ia tidak suka jika perusahaan Kyuhyun akan berpartisipasi dalam proyek besar yang dijalankan Dongwook. Hanya saja, tidakkah itu terlihat konyol? Suaminya dan pria lain yang tidur dengannya... bekerja sama? Tsk!

"Sudahlah... kau tidak perlu mengkhawatirkan pekerjaanku, hum. Aku akan mengatasinya dengan baik."

Ji Ahn kembali memaksakan senyumnya. Tidak ada lagi yang bisa ia bantah. Tidak ada lagi yang bisa ia katakan. Bahkan Dongwook, sepertinya pria itu bahkan sangat bersikeras.

~~~ *** ~~~

Untuk sekian kalinya, Kyuhyun mengangkat pergelangan tangannya, melihat waktu yang ditunjukkan oleh arlojinya. Ini sudah hampir satu jam, bahkan waktu jam makan siang juga akan selesai setelah ini. Namun Ji Ahn – wanita yang tengah ditunggu Kyuhyun itu belum muncul juga. Tidak mungkin wanita itu keluar saat jam pulang kerja bersama suaminya nanti, 'kan?

IMPERFECTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang