~~~ Happy Reading ~~~
Lampu utama di sana telah padam, tergantikan oleh lampu meja yang membuat kamar dengan ukuran cukup luas itu terlihat remang-remang. Namun meskipun demikian, Kyuhyun tetap dapat melihatnya. Ji Ahn – wanita muda itu tengah melangkah ke arahnya yang telah menunggu di ranjang. Dengan lingerie berwarna merah menyala serta dua gelas berisi wine... sungguh, Ji Ahn terlihat sangat seksi. Terlebih lagi, nampaknya Kyuhyun pun juga dapat melihat, tidak ada pakaian dalam di balik balutan kain berenda itu. Kyuhyun tersenyum seduktif melihatnya.
"Kau... tidak pernah seperti ini sebelumnya." Ucap Kyuhyun seraya bergerak, bersandar pada headboard ranjang untuk mencari posisi nyaman. "Maksudku, memakai lingerie."
Ji Ahn pun tersenyum simpul mendengar kalimat Kyuhyun. Wanita itu duduk di tepi ranjang, menyerahkan satu gelas di tangannya pula pada pria yang tengah bersamanya itu. "Kenapa? Kau tidak menyukainya?"
"Hanya pria bodoh yang tidak akan menyukainya." Sahut Kyuhyun dengan cepat.
"Aku tahu kau akan menyukainya." Dengan menatap dalam kedua bola mata Kyuhyun, satu tangan Ji Ahn mengusap lembut pipi pria itu. "Ayo bersulang." Ajaknya pula seraya menyodorkan gelasnya.
"Wine? Kau tidak ingin memberiku teh gingseng lagi?" Sengaja, Kyuhyun menggoda Ji Ahn, mengingat bahkan dengan sangat romantic kemarin malam wanita itu memberinya secangkir teh gingseng.
"Tidak. Aku ingin memulai penyatuan kita malam ini dengan wine." Ungkap Ji Ahn secara terang-terangan. Karena bahkan, malam ini pun ia sudah menyiapkan diri untuk yang satu itu. Ya, melayani pria yang dicintainya, atau setidaknya sejenak menghapus rasa kecewa dari hati pria itu, Ji Ahn ingin dan akan melakukannya.
Bunyi denting yang berasal dari benturan kecil dua benda yang terbuat dari kaca pun terdengar. Ji Ahn serta Kyuhyun menenggak wine dari gelas mereka. Dan setelahnya, Ji Ahn meletakkan gelasnya di meja, begitu pula dengan gelas Kyuhyun, diletakkannya di sana pula.
"Kau tahu, aku selalu mengharapkan saat-saat seperti ini setiap malam, saat aku menghabiskan waktuku bersamamu – hanya kita berdua."
Ji Ahn menundukkan kepalanya. Kalimat yang diucapkan Kyuhyun itu, hatinya mencelos mendengarnya, merasa miris. Pasalnya ia tahu, mustahil itu dapat terjadi. Jikapun bisa, percayalah... ada banyak kebohongan yang akan tercipta di belakangnya.
Berusaha mengabaikan kalimat Kyuhyun, Ji Ahn bergerak. Dengan posisi menghadap pria itu, kedua kakinya pun berada di sisi kanan dan kiri Kyuhyun. Ya, Ji Ahn mengangkanginya. Selanjutnya masih tanpa kata, tangannya bergerak, melucuti kemeja Kyuhyun.
"Sudah tidak sabar, hum?" Bisik Kyuhyun.
"Kurasa aku sudah gila." Selesai dengan kemeja Kyuhyun, Ji Ahn meraih ikat pinggang pria itu, dilepasnya, lalu dibuangnya asal ke lantai. Dan yang terakhir, dilucutinya pula celana panjang beserta kain segitiga di sana, kain penutup benda besar yang sudah sangat mengeras tegang. "Aku bukan wanita penggila seks, tapi aku bahkan mempersiapkan diriku untuk kau sentuh, aku menikmati semuanya, meskipun kau selalu memintanya lebih dari satu kali."
Kyuhyun memejamkan matanya sejenak. Di bawah sana, Ji Ahn duduk tepat di atas kejantanannya, menempelkan kedua organ vital mereka, hingga menggesekkan keduanya dengan gerakan menggoda. "Sayang..." Pria itu mengerang tertahan. "Aku benar-benar tidak akan melepaskanmu malam ini."
"Ya, jangan lepaskan aku." Suara Ji Ahn mulai terdengar serak, mulai beradu dengan hasrat yang juga semakin merong-rongnya. Anggaplah sudah hilang akal, karena sekali lagi, rasa-rasanya Ji Ahn memang sudah gila dengan keadaannya sekarang. "Kau bisa melakukan apapun yang kau inginkan, aku akan menjadi milikmu sepenuhnya sampai besok sore."
KAMU SEDANG MEMBACA
IMPERFECT
FanficImperfect. Tidak sempurna. Setiap orang pasti mengalami hal tersebut dalam hidupnya. Setiap hal pasti memiliki kekurangan. Ya, apapun itu. Dan sebagai manusia, tentu kita harus menerimanya - mau tidak mau. Termasuk mereka - mereka yang bernasib sama...