17: Pregnant

4.4K 366 105
                                    






Hwang Runa hanya bisa menyimpan semuanya; lagi. Sesuatu yang seharusnya dapat ia ungkapkan, luapkan semuanya. Kenapa Runa begitu bodoh? Dia tahu suaminya telah berselingkuh, namun bodohnya ia tetap tidak mau mengakui jika sebenarnya dia sangat marah. Runa terlalu baik untuk memaafkan kesalahan sebesar itu.

Dia termenung. Duduk di sofa ruang tengahnya pada malam pukul sebelas. Merenungi kejadian beberapa jam yang lalu. Ia hanya bisa membayangkan apa saja yang suaminya lakukan selama ini. Semua kebohongan yang dia sembunyikan. Runa tak habis pikir, apa yang ada di dalam benak Jungkook saat memutuskan untuk berselingkuh?

"Suamiku berselingkuh, astaga ... !" ucapnya tiba-tiba menangis. Menundukkan wajah dan menangis di sana. "Ibu .... " Ia memanggil mendiang Ibunya. Orang yang selalu memberinya semangat di kala sedang patah, hancur tak karuan. Di sepinya malam, Runa hanya bisa menangisi kebodohannya. Kejahatan Jungkook yang telah mengkhianatinya diam-diam.

"Aku dikhianati olehnya, Bu, " ucapnya lagi. Suara sesegukan itu terdengar sangat jelas. Jungkook keluar dari kamarnya setelah sejak tadi ia merenungi kesalahannya dan kesalahan Runa. Mereka semua sama-sama salah, telah saling menutupi hal tersebut sampai pada akhirnya-terungkap satu-persatu.

Ia mendengar suara tangisan itu. Menyadari Runa tak ada di sampingnya saat ia berbaring tadi, lantas keluar untuk memeriksa. Ia mendengar keluhan yang Runa sembunyikan. Yang sebenarnya ingin ia luapkan untuk menunjukkan betapa marahnya dia.

Berjalan menghampirinya. Mendengar istrinya menangis, membuat Jungkook ingin sekali mengutuk dirinya sendiri. Laki-laki brengsek yang tidak tahu diri, tidak mengerti artinya dicintai. Jungkook hanya tidak tahu seberapa besar Runa menaruh kepercayaan kepadanya. Tapi dengan semudah itu ia patahkan dengan mengakui kesalahan-di saat istrinya juga bersalah. Jika seperti ini, tidak adil jika Runa juga marah; bagi Runa sendiri.

"Runa-ya, " panggil pria itu. Runa menegakkan badannya, mengusap air mata dan tersenyum seperti biasa. Jungkook duduk di samping istrinya. Ia melihat senyum palsu yang menunjukkan betapa terlukanya dia. Jungkook benar-benar jahat.

"Kau belum tidur rupanya. Mencariku, ya?" tanya Runa seraya tertawa kecil. Itu tidak membuat Jungkook merespon sama. Ia merasa kasihan pada istrinya. "Marahi aku, pukul aku jika perlu. Kau tidak boleh menahan ini, " kata Jungkook tiba-tiba. Membuat Runa terdiam, seraya matanya kembali berkaca-kaca. Ya, melihat wajah Jungkook justru membuatnya marah dan terpaksa harus menahannya.

"Kau pasti telah menetapkan bahwa suamimu ini adalah laki-laki brengsek, jahat dan tidak memiliki hati. Aku sudah membuatmu hancur 'kan, lalu mengapa kau tidak marah?" Jungkook bertanya. Tatapan kosong Runa mengartikan bahwa sebenarnya ia mau, sangat bersedia untuk marah dan memukul suaminya jika perlu. Tapi bukan itu, posisinya sekarang mereka sama-sama bersalah.

"Kau benar. Jeon Jungkook, suamiku ini adalah pria paling jahat yang telah berhasil menghancurkan hatiku untuk yang pertama kali. Hatiku sering dipatahkan, namun yang terparah adalah olehmu." Menghentikan kalimatnya, Runa membiarkan air matanya mengalir sebab ia merasa-tak akan bisa lagi untuk menahan itu semua.

"Kau tahu, Jungkook, bahwa sebenarnya aku marah-sangat marah sampai aku tidak mampu lagi untuk menunjukkan itu. Jadi, marahku adalah seperti ini. Aku diam bukan berarti memaafkan. Maka, jika kau berpikir sebenarnya aku tidak marah-kau salah. Tapi sekarang, izinkan aku bertanya; harus kuperlihatkan seperti apa jika aku sedang marah? Apakah kau ingin kupukul, kucaci sampai separah mungkin, atau .... " Wanita itu menghentikan kalimat saat hatinya tiba-tiba menjadi sesak. Matanya semakin deras mengeluarkan airnya.

"Aku memintamu untuk menceraikan diriku?!"

Pria itu segera menggenggam tangan Runa. Matanya menunjukkan sebuah kekhawatiran luar biasa usai Runa menanyakan hal tersebut. Ia menggeleng keras, matanya berkaca-kaca dan membalas, "Tidak mungkin aku lakukan itu. Kita tidak boleh berpisah, kau harus tahu itu!"

The Secret Of My Wife - [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang