The Secret Of My Wife - [SUDAH TERBIT]

03: Hubungan terlarang [M]

Hwang Ru Na terus memikirkan apa yang kemarin ayah mertuanya katakan. Dia tidak bisa membayangkan bagaimana jika semua keluarga tahu, apa lagi Jungkook dan Seori. Mereka pasti akan menyalahkan Runa, walau sebenarnya ia tidak melakukan apa pun. Runa hanya takut, Gail akan melakukan hal konyol hanya demi membuktikan perasaannya. Runa tidak ingin hal-hal seperti itu terjadi. Bahkan, ia sempat berpikir untuk mengajak Jungkook pergi dari rumahnya. Dengan kata lain, tinggal terpisah dengan orang tuanya.

Ia duduk di ayunan kecil belakang rumah. Sejak selesai sarapan tadi, Runa menjadi tidak bersemangat dan terus memikirkan hal tersebut. Dia bahkan tidak berani menatap ayah mertuanya. Beruntung, orang-orang tidak banyak bertanya tentang hal ini. Kemarin, Jungkook juga tidak mengatakan apa pun setelah ia melihat Runa dan Gail mengobrol.

Derap langkah seseorang dapat Runa dengar dengan jelas. Ia menebak siapa yang datang. Tidak mungkin itu suaminya. Karena Jungkook selalu memanggil Runa ketika membutuhkannya. Bisa jadi itu adalah Seori atau Aira, tetapi bisa juga Gail.

Dan sayangnya, itu adalah Jeon Ga Il.

Runa mendadak takut dan was-was. Ia segera membuang muka saat tahu bahwa Gail yang datang menghampirinya. Ia tetap berdiri tanpa ada niat untuk duduk. Dia tahu situasi sedang tidak tepat. Semua orang masih berada di rumah, jadi ia tidak bisa melakukan banyak hal dengan menantunya itu.

"Apa kau dan Jungkook memiliki rencana untuk memiliki anak di usia muda, Runa-ya?" Pria itu bertanya. Runa tidak ingin merespon ayah mertuanya. Dia takut dan rasanya ... ingin pergi saja dari hadapan pria itu. Gail memasukkan kedua tangannya ke dalam saku, kemudian memandang Runa dengan serius. Pada akhirnya, Runa menyadari itu. Dia sedikit melirik walau ia sedang dalam perasaan takut.

"Aku belum membicarakan itu dengan Jungkook," jawab Runa pada akhirnya. Gail tersenyum simpul, membenarkan posisinya dan berdehem. "Sudah kuduga. Suamimu itu pasti akan menolak untuk segera memiliki anak. Dia penggila kerja, selalu menghabiskan waktunya untuk bekerja. Dia tidak mungkin melakukan itu tanpa keinginan besarnya sendiri!" sahut pria itu. Runa diam, hanya melirik-namun tak sempat untuk membalas, Gail mulai mendekat.

Runa menjauh. Ia hendak bangkit, tetapi ada suara yang memanggil. Itu adalah suara suaminya.

"Runa-ya!"

Mendengar suara anaknya, Gail berdecak kesal dan segera pergi. Itu membuat Runa merasa tenang, namun juga tidak paham mengapa ayah mertuanya itu pergi saat Jungkook akan datang. Beberapa saat kemudian, sekaki tampan itu sungguh datang dan ia tampak terkejut saat tahu istrinya ada di sana. Duduk sendiri di ayunan kecil belakang rumahnya.

"Kau di sini rupanya," kata pria itu dengan tersenyum kecil, lalu duduk di samping istrinya. Runa tersenyum dengan berusaha tenang. Ia tak mungkin menunjukkan kekhawatirannya kepada Jungkook, atau dia akan banyak bertanya.

"Aku hanya ingin memberitahu, bahwa setelah ini aku akan pergi bekerja. Dan ... mungkin aku akan pulang malam."

Runa memandang. Raut wajahnya seperti tidak senang dengan informasi tersebut. Jungkook juga memandangnya. Dia sudah memikirkan hal ini, dan yakin istrinya itu tidak akan bertanya banyak tentang alasan dirinya pulang malam.

"Apa aku harus menunggumu nanti? Katakan saja, harus kusiapkan teh hangat atau air hangat saja. Kau pasti lelah bekerja dalam waktu yang lama, jadi aku ingin melakukan sesuatu untuk membuatmu baik-baik saja setelah bekerja," jelas Runa dengan senyum dan perasaan canggung yang sudah ia buang sebaik mungkin. Jungkook tersenyum begitu manis. Ia mengusap lembut kepala istrinya, sambil menatap mata gadis itu.

"Siapkan teh hangat saja. Biasanya, aku mandi di kantor jika sedang lembur."

Runa mengangguk. Melihat suaminya sudah bersiap untuk pergi mencari uang, ia jadi tidak berpikir untuk menyiapkan apa pun lagi. Kemudian Jungkook berpamitan. Ia mencium kening istrinya, dan tak lupa dengan senyum yang selalu ia tunjukkan dengan berusaha terlihat setulus mungkin.