Langkah cepat pria dengan nama depan Jeon, berlari menuju ruang tengah rumahnya. Ia baru datang dari kantornya, dan entah dengan alasan apa sang ayah meminta untuk berkumpul. Beliau hanya berkata bahwa ini penting. Sangat penting sehingga sosok muda itu harus mengendarai mobilnya dengan laju yang lumayan cepat.
Ketika dirinya tiba, ia tidak langsung duduk. Ia sempat terhenti setelah melihat semua orang sudah berkumpul. Napasnya tidak karuan sebab berlari dari depan rumah hingga ke ruang tengah. Bukan tanpa alasan. Seorang keluarga terpandang, sudah jelas semua orang tahu betapa besarnya rumah tersebut hingga penghuninya pun merasa lelah sebab berlarian menuju ke suatu ruang.
Kemudian ia duduk di kursi kosong yang tersisa. Sang ayah mengembuskan napas setelah semua anggota keluarganya berkumpul. Berdehem, mata tajam nan sayu itu menatap setiap wajah dari orang-orang di hadapannya. Kemudian matanya terpaku pada putra tunggal yang sangat ia sayangi itu. Membuat sang empu merasa bingung sehingga ia menatap ibunya untuk mencari jawaban.
"Jeon Jungkook, kau harus menikah!"
Mata pemuda berusia dua puluh delapan tahun itu membulat sempurna. Luar biasa terkejut dengan apa yang baru saja ayahnya sampaikan. "Ayah, apa maksudnya?" Ia bertanya penasaran. Sudah mengadakan pertemuan mendadak, lalu mendapat pernyataan seperti itu dari sang kepala keluarga. Dia sungguh terkejut.
"Kau harus memiliki keturunan untuk meneruskan Aedu Group!" ungkapnya. Jungkook masih belum paham. Itu bukan alasan tepat. Faktanya ia tidak mengerti dengan permintaan tiba-tiba seperti ini. Ia tersenyum simpul dan berkata, "Tapi aku masih terlalu muda untuk segera menikah, Ayah. Aku masih ingin bekerja dan merasakan masa mudaku dengan baik!" Jelas saja ia menolak. Tidak masuk akal saja ayahnya tiba-tiba menyuruh seperti itu.
Namun, sampai kapanpun juga—tidak akan ada yang bisa menentang kepala keluarga. Apa lagi ayah Jungkook adalah sosok yang tegas dan tidak bisa dibantah apa pun alasannya. Jungkook melirik ibunya, juga kepada sang adik yang hanya terdiam sambil menahan beberapa pertanyaan atas permintaan laki-laki paruh baya itu.
"Ini bukan permintaan, tapi perintah. Tidak peduli berapa usiamu saat ini, tapi kau harus segera menikah. Walaupun ayah masih akan tetap ada bahkan jika usiamu masuk empat puluh, tetapi ayah ingin kau menikah dengan cepat, dan hiduplah dengan bahagia bersama istrimu!"
Jungkook diam sejenak. Menimang ucapan yang katanya adalah perintah itu. Dia tahu tidak akan bisa melawan sang ayah, sekeras apa pun usahanya. Beberapa detik setelahnya, ia tersenyum senang. Teringat akan sesuatu yang bisa menenangkan hatinya dalam sekejap. Ia memandang sang ayah yang tengah menatap meja dengan serius.
"Baiklah, aku akan menikah. Aku akan membicarakan ini dengan Mira!" ungkapnya dengan penuh semangat. Semua orang mengarahkan pandangannya kepada Jungkook. Tentu bukan pandangan senang dengan persetujuan, tetapi pandangan khawatir setelah Jungkook mengatakan hal itu. Terutama sang ayah. Lelaki yang masih terlihat sedikit muda itu menatap dingin. Menolak keras dengan apa yang baru saja Jungkook sampaikan.
"Bukan dengan kekasihmu. Ayah sudah memilih wanita yang lebih baik dibanding dia!"
Untuk yang kedua kalinya, Jungkook terkejut. Namun, kali ini ia sampai terlihat marah. "Apa maksud ayah? Kenapa aku tidak bisa menikah dengan Mira?" Ia bertanya dengan perasaan yang mulai tidak tenang. Khawatir dan cemas dengan penolakan sang ayah. "Karena ayah tidak menyetujui hubungan kalian!" jawabnya dengan sangat singkat dan tegas. Jungkook terdiam dengan beribu perasaan tak karuan sebab hal ini. Mengapa ayahnya begitu egois?
"Dia tidak berasal dari keluarga terpandang seperti kita. Ayah memilih gadis sederhana untuk menjadi istrimu. Dia seorang relawan!" ungkapnya lagi dengan jelas. Ibu dan adik Jungkook menatap kasihan. Selama ini mereka tahu betapa Jungkook sangat mencintai kekasihnya itu, dan menjaga hubungan mereka sejauh ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Of My Wife - [SUDAH TERBIT]
Fiksi Penggemar"Saat ayahmu menyukai istrimu, dan kau berselingkuh dengan mantan kekasihmu-di belakang istrimu sendiri!" #slow update ©mealdhina