09: Kecurigaan Jungkook

3.2K 334 53
                                    

"Tidak!"

Seraya melempar tasnya asal, Mira tampak marah dengan semburat merah di matanya. Sepulang dari tempat Jungkook bekerja, dia tidak mendapat kabar apa pun tentang pria itu. Jungkook seperti menjauh darinya, atau berusaha menghindar tanpa alasan yang jelas. Terakhir pertemuan mereka adalah saat Jungkook datang ke apartemennya hanya untuk menegur.

"Tidak bisa seperti ini! Aku tidak akan membiarkan kau lebih lama bersama istrimu!" teriaknya lagi. Dia benar-benar muak. Seperti tak dianggap padahal ia masih berhubungan dengan Jungkook hingga saat ini. Menelepon pun percuma. Pria itu tidak bersedia untuk mengangkatnya. Mira tidak mungkin tinggal diam. Dia harus mencari pria itu, harus menemukan dia dan bicara padanya tidak peduli apa pun.

"Kau sudah membuatku marah, Jungkook. Maka jangan salahkan aku jika setelah ini istrimu akan tahu semuanya!" ujar wanita itu dengan penuh penekanan. Masih dipenuhi oleh perasaan marah, Mira mungkin akan benar-benar melakukannya. Tapi, untuk saat ini dia akan coba untuk menemui Jungkook terlebih dahulu.


***



Tiga hari setelah Jungkook dan Runa meninggalkan rumah, semua merasakan sesuatu yang berbeda dari rumah mereka sebelumnya. Tidak lagi ramai dengan suara Jungkook yang biasanya mengganggu Aira belajar. Tidak ada suara Runa yang setiap pagi sangat cerewet bertanya ini dan itu kepada Seori. Rasanya sangat hampa tanpa kehadiran mereka berdua. Seori sungguh merindukan mereka.

Gail duduk di samping sang istri yang terlihat murung dan tidak bersemangat. Ia merindukan putranya. Ingin mendengar suara Jungkook saat merengek kepadanya. Gail melirik, membuang napas dan fokus ke depan. Ia tahu apa yang istrinya itu rasakan. Bahkan, terlihat dia yang paling merindukan mereka.

"Hubungi saja mereka jika kau rindu. Jangan hanya diam dengan muka kosong seperti itu, " kata Gail tiba-tiba. Seori menatap. Benar apa kata suaminya, tetapi mungkin Jungkook tidak akan menjawab teleponnya di jam seperti ini.

"Jungkook tidak akan menjawabnya. Bagaimana jika aku menelepon Runa saja?" Mendapat balasan sebuah lirikan dari suaminya saat mendengar nama menantunya. Kemudian ia mengangguk. Membiarkan Seori menghubungi Runa. Justru, ini membuat Gail senang karena akhirnya dia bisa mendengarkan suara gadis itu. Tahukah, bahwa sebenarnya Gail merindukan dia.

"Halo, Runa-ya!"

"Ibu!"

Gail menoleh ketika ia mendengar suara Runa. Terlihat istrinya begitu gembira mendengar suaranya. "Nak, Ibu mencoba untuk menelepon suamimu tapi dia tidak mengangkatnya. Apakah kalian sangat sibuk?" Seori bertanya. Dapat Gail dengar tawa kecil dari Runa, dan hal itu membuatnya tersenyum tipis.

"Maaf, Ibu. Kami lupa menghubungi Ibu belakangan ini. Iya, kami sama-sama sibuk. Aku banyak melakukan aktivitas di rumah karena belum ada Asisten di sini. Sedangkan Jungkook, dia bekerja di rumah untuk menemaniku sementara waktu. Kami tidak punya waktu untuk menyentuh ponsel."

Seori membuang napas. Ia melirik kepada suaminya yang terlihat ingin menyampaikan sesuatu. Tetapi, ia tak mau bicara dengan Runa. Dia seperti memberi isyarat kepada Seori untuk bertanya alamat rumah baru mereka—melalui gerakan kecil di bibirnya.

"Runa-ya, apakah Ibu sudah boleh tahu di mana alamat rumah kalian?"

Runa terdiam saat Seori bertanya. Inilah yang selalu ia pikirkan dan khawatirkan. Jika tidak memberitahu, ia takut menjadi tidak sopan dan membuat mereka marah. Tapi jika dia memberitahu, mungkin Gail akan datang dan mengganggunya lagi. Itu membuatnya takut.

"Ibu, aku minta maaf lagi. Tapi, Jungkook belum mengizinkanku untuk memberitahu siapapun."

Ah, sial. Gail langsung membuang muka setelah mendengar kalimat itu. Rasanya dia ingin pergi saja dari sana dan membuang rasa malas yang menyerang tiba-tiba. Seori dapat memaklumi itu, karena mungkin mereka benar-benar membutuhkan waktu untuk saling mengenal dan menjalani peran mereka. Namun, Gail justru terlihat kesal dan tidak bisa memaklumi ini. Wajar saja, mana ada seseorang yang ingin jauh dari pujaannya. Sedangkan saat ia bertanya keberadaannya, ia tak bisa mendapatkan alamatnya.

The Secret Of My Wife - [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang