Mira berjalan ke arah meja saat mendengar ponsel Jungkook bergetar. Ia mengikat rambutnya secara acak, dan melihat siapa yang tengah menelepon lelaki itu. Awalnya, Mira terkejut. Namun, ia bersikap santai saja seolah tidak ada apa-apa. Dia memutuskan untuk mengangkat telepon yang tak lain adalah dari Hwang Runa tersebut.
'Jungkook, apa kau sudah dalam perjalanan pulang?'
Mira mengerutkan keningnya. Mencebik kesal karena ia merasa terganggu dengan istrinya Jungkook. Ia hendak menjawab, namun tiba-tiba ponsel tersebut diambil oleh pemiliknya. Ya, Jungkook segera mengambil ponsel tersebut saat ia tahu Mira akan bicara. Bisa gawat jika Mira mengatakan sesuatu, sedangkan Runa tidak tahu apa pun.
"Runa-ya, aku akan pulang sebentar lagi," sahut pria itu. Membuat Mira membuang muka. Kesal karena ia diabaikan sebab obrolan pasangan suami istri itu. Runa tersenyum senang mendengarnya. Tentu saja, ia sudah terlalu lama menunggu Jungkook. Bahkan, jam sudah menunjukkan pukul sembilan lebih.
'Baiklah, akan kusiapkan teh hangat untukmu. Cepat datang, dan berhati-hatilah.'
Jungkook tersenyum kecil. Ia mengangguk tanpa ingin menjawab, dan Runa sudah menutup teleponnya. Pria itu menyimpan ponsel di saku celananya. Berbalik menatap Mira yang tampak kesal, lalu mengambil kunci mobilnya yang berada di belakang Mira.
"Mira-ya, aku harus pulang!" ungkapnya. Mira meneduhkan pandangannya. "Tapi aku ingin kau tetap berada di sini lebih lama lagi, " sahutnya seraya menggenggam tangan Jungkook. "Tidak bisa. Tapi aku akan menyempatkan waktu untuk datang kemari jika tidak sibuk, " balasnya.
Mira menahan sedih. Ia tidak terbiasa melakukan ini. Jika sebelumnya ia dan Jungkook menghabiskan waktu lebih lama, bahkan sangat lama hingga lupa waktu. Namun, sekarang keadaan telah berbeda.
"Jungkook, kau tidak pernah menolak jika aku memintamu untuk tetap di sini. Kenapa sekarang kau seperti ini?" Jungkook membuang napas pelan saat Mira bertanya hal seperti itu. "Karena aku sudah menikah. Seluruh waktuku juga milik istriku. Aku harus tahu batasan sampai kapan aku bermain. Karena sebenarnya, tidak seharusnya aku melakukan ini. Tapi tidak apa-apa, aku masih senang melakukannya!" sahut pria itu dengan tersenyum tipis di akhir kalimat.
Ia mengambil tas kerjanya. "Mira-ya, tolong cuci pakaianku. Besok akan diambil oleh orang suruhanku!" pesan pria itu. Mira tidak membalas karena ia masih kesal karena Jungkook tetap harus pulang meninggalkan dia.
Tanpa perlu menunggu apa pun, ia mencium pipi Mira dan pergi meninggalkan wanita itu. Walaupun ia tahu Mira bisa saja kesal dan marah. Tapi, bagaimanapun juga semuanya sudah berubah. Tidak sama lagi seperti sebelumnya. Tapi lihat saja, Mira mungkin akan melakukan sesuatu. Dia ingin tahu seperti apa istri Jungkook. Seperti apa dia sehingga Gail menolaknya dan memilih gadis sederhana seperti Runa.
***
Satu jam kemudian, Jungkook tiba di rumahnya. Ia disambut oleh sang ayah yang sedang duduk membaca sebuah koran di ruang tengah. Ia ragu untuk melangkah, tapi ia tetap melakukannya. Jungkook yakin ayahnya tidak akan diam, dia tampak ingin menanyakan sesuatu.
"Jungkook!"
Benar, lelaki itu memanggil. Jungkook menghentikan langkah, dan menunggu ayahnya datang lalu berbicara padanya. Mereka saling pandang. Jungkook berpikir ini ada kaitannya dengan jadwal yang ia batalkan sepihak.
"Kenapa kau meninggalkan kantor selama itu?" tanya sang ayah. Jungkook meneguk ludah—kemudian menjawab, "Aku bertemu dengan temanku. Maaf, aku terlalu lama mengobrol sampai lupa waktu!" Ia tambahi dengan tersenyum seperti orang bodoh. Semata-mata agar ayahnya percaya.
![](https://img.wattpad.com/cover/212627144-288-k122721.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Of My Wife - [SUDAH TERBIT]
Fiksi Penggemar"Saat ayahmu menyukai istrimu, dan kau berselingkuh dengan mantan kekasihmu-di belakang istrimu sendiri!" #slow update ©mealdhina