16

2.2K 304 14
                                    

***

Karena bertengkar dengan Ten semalam, Lisa lupa kalau pagi ini ia harus pergi ke agensi untuk datang ke sebuah rapat penting. YG akan melakukan perekrutan terbuka, sesuatu yang jarang sekali dilakukan agensi namun diakhir tahun ini akan diadakan. Berbeda dari audisi-audisi sebelumnya, audisi kali ini diketuai oleh G Dragon– mungkin karena ia berencana menjadi salah satu pemimpin agensi untuk periode selanjutnya, tahun ini ia begitu aktif di agensi.

Sebagai ketua panitia perekrutan trainee baru, Jiyong membuat kebijakan baru. Kalau biasanya hanya tim pencari bakat yang mengaudisi para calon trainee, kali ini Jiyong mengajak beberapa artis di agensi untuk membantunya. Rencananya, Jiyong akan merekrut sepuluh anak berbakat. Audisi pertamanya tetap dilaksanakan oleh tim pencari bakat, namun begitu mereka mendapatkan lima puluh anak berbakat, para artis sendiri yang akan menilai mereka.

Tahun ini, Jiyong ingin mencari dua calon produser muda– yang akan ia seleksi sendiri– kemudian dua orang dancer, dua orang penyanyi, dua orang rapper dan dua orang aktor. Untuk mendapatkan seluruh tujuannya itu, ia meminta bantuan Lisa sebagai salah satu penilainya. Tentu saja Lisa akan harus menyaring dua penari terbaik, sedangkan untuk mencari penyanyi terbaik ia melibatkan Hayi, untuk rapper Jiyong meminta bantuan Mino dan untuk menilai para aktor Jiyong meminta bantuan Lee Soohyuk.

Tentu saja awalnya Jiyong tidak berencana meminta bantuan Lisa untuk pekerjaan itu. Namun setelah ia mulai berkencan dengan Lisa, Jiyong ingin mencari banyak-banyak kesempatan bekerja dengan Lisa. Rasanya bertemu di rumah saat malam hari, atau berpapasan di agensi saja tidak cukup untuknya. Jiyong butuh lebih banyak interaksi dengan Lisa demi mempertahankan kewarasannya.

Kembali pada Lisa yang pagi ini terlambat membuka matanya. Gadis itu keluar dari apartemennya di pukul tujuh pagi, padahal jadwal pertemuannya dengan penilai dan staff lainnya pukul setengah delapan pagi. Gadis itu pasti terlambat dan akan di marahi nanti.

"Selamat pagi," sapa Yoona, hampir mengejutkan Lisa yang sedang tidak sabar menunggu lift.

"Oh, selamat pagi eonni," balas gadis itu sembari merapikan rambutnya yang belum disisir rapi.

"Kau akan pergi ke agensi?"

"Ya, ada jadwal meeting untuk perekrutan trainee baru, tapi aku terlambat. Ku harap Jiyong oppa juga terlambat," gumam Lisa, alih-alih mengingat perselingkuhannya, pagi ini gadis itu jauh lebih takut di marahi seniornya.

"Jiyong oppa? Dia juga harus ikut meeting itu?" tanya Yoona dan Lisa mengatakan kalau Jiyong oppa penanggung jawab perekrutan itu. "Dia masih di rumah sekarang, dia bilang dia tidak punya jadwal apapun hari ini," ucap Yoona membuat Lisa langsung membulatkan matanya. Gadis itu tidak mendapat pemberitahuan apapun kalau meetingnya dibatalkan. "Coba cek jadwalmu, mungkin pertemuannya dibatalkan," suruh Yoona dan Lisa langsung mengeluarkan handphonenya.

Tidak ada pesan pembatalan apapun di handphonenya, yang ada hanya pesan dari Jiyong yang mengajaknya berangkat bersama pagi ini. Jiyong sudah meneleponnya beberapa kali pagi ini tapi ia tidak menjawab panggilan itu, Jiyong sudah membangunkannya tapi ia tidak menyadarinya.

"Tidak ada pemberitahuan kalau meetingnya dibatalkan," gumam Lisa– tentu tanpa menunjukkan handphonenya pada Yoona. "Atau mungkin Jiyong oppa tidak ikut meeting hari ini? Aku hanya akan datang kesana, kalau ternyata meetingnya memang di batalkan aku bisa pergi jalan-jalan setelah itu," ucap Lisa, yang sialnya tidak berani menghubungi Jiyong di depan Yoona.

"Kenapa semudah itu?"

"Ya?"

"Kau hanya akan datang dan pergi kalau ternyata acaranya dibatalkan, bagaimana kau bisa melakukannya? Kau tidak kesal? Kau sudah terlanjur berangkat, bukankah itu hanya membuang-buang waktu?"

"Aku puny banyak waktu untuk dibuang-buang? Hehe, tidak tahu, aku lebih suka memastikan sendiri bagaimana akhirnya. Bisa saja meetingnya dibatalkan, tapi bisa juga Jiyong oppa yang lupa kalau hari ini ada meeting,"

"Kau bisa meneleponnya untuk memastikan itu,"

"Dia akan marah," ucap Lisa. "Sudah ku bilang meetingnya hari ini jam delapan, kenapa kau masih bertanya? Apa kau bodoh? Kau tidak mengerti bahasa manusia? Dia akan mengatakan hal-hal seperti itu. Dia membenci orang-orang yang selalu menanyakan sesuatu yang sudah dijelaskannya sebelumnya,"

Yoona terlihat tengah berfikir, sedang Lisa masih menunggu pintu lift di depannya berhenti di tempat parkir. Mungkinkah itu alasan Jiyong selalu marah? Karena aku selalu menanyakan pertanyaan yang sudah jelas jawabannya?– pikir Yoona.

"Berapa lama kau sudah mengenal Jiyong?" tanya Yoona dan Lisa mulai berhitung sekarang.

"Kalau dihitung sejak aku pertama kali melihatnya di TV, sejak 2006- berarti empat belas tahun? Tapi aku baru bertemu langsung dengannya sepuluh tahun yang lalu, saat aku baru mulai trainee di YG. Dia mentor rappku waktu itu, mentor paling menakutkan. Kalau jadwal latihannya tiga jam, dia akan mengomel selama dua jam pertama," jawab Lisa bersamaan dengan pintu lift yang terbuka.

"Kalau hubungannya dengan Jisoo-"

"Uhm... Soal itu aku bisa menceritakannya lain waktu, aku sedikit terburu-buru sekarang, maaf eonni," ucap Lisa yang setelahnya berlari ke tempat parkir, tepatnya ke mobilnya sendiri. "Oh? Ahjussi yang waktu itu?" ucap Lisa, kepada seorang pria yang berdiri mengintip isi mobilnya. "Ahjussi yang waktu ada di rumah Jisoo kan? Apa kau reporter?" tanya Lisa dan pria yang ia tegur itu kelihatan gugup.

Lisa tahu kalau pria itu Lee Donghae, supir sekaligus mantan pacar Yoona. Jiyong sudah memberitahunya beberapa hari lalu karena Lisa melihat pria itu mengikuti Jisoo.

"Apa yang ajhussi lakukan di mobilku?" tanya Lisa, disusul dengan kedatangan Yoona yang lantas mengenalkan pria itu pada Lisa sebagai supirnya.

"Maaf, aku baru saja mengganti mobilku, dia pasti bingung karena mobil kita sama sekarang," ucap Yoona dengan alasan bodohnya. Walaupun mobil mereka punya tipe yang sama, seorang supir pasti tahu nomor plat mobil atasannya– atau setidaknya ia punya kunci mobilnya.

"Ah... Begitu, ku kira ahjussi ini reporter yang sedang mencari-cari informasi di mobilku," ucap Lisa berpura-pura mempercayai Yoona.

"Tidak, aku minta maaf nona," ucap Lee Donghae membuat Lisa mengangguk-angguk setelahnya.

"Ah iya, aku sampai lupa, eonni tunggu sebentar," ucap Lisa, sebelum Yoona melangkah ke mobilnya sendiri. Gadis itu mengeluarkan topi Jiyong– yang mungkin sudah dilihat Donghae. "Kemarin aku menemukan topi ini di kantin agensi, milik Jiyong oppa tapi aku belum bertemu dengannya. Haruskah aku kembalikan sendiri, atau bisa ku titipkan padamu?" tanya Lisa sembari menunjukan topi peaceminusone milik Jiyong yang tidak sengaja tertinggal di mobilnya sejak beberapa hari lalu.

"Kau bisa memberikannya padaku, tapi apa Jiyong oppa sering meninggalkan barang-barangnya di sembarang tempat?" tanya Yoon yang tentu saja menerima topi pemberian Lisa itu.

"Tidak tahu," jawab Lisa. "Tapi di agensi pernah heboh karena salah satu member Big Bang kehilangan handphonenya di bandara. Katanya ada banyak pekerjaan dan rahasia perusahaan di handphonenya, jadi orang-orang bilang handphone Jiyong oppa yang hilang,"

"Dia pasti punya banyak pekerjaan," komentar Yoona dan Lisa menganggukan kepalanya.

"Dia orang paling sibuk di agensi, aku sering melihatnya datang ke agensi jam dua pagi, katanya dia baru saja mendapat ide dan ingin merekam idenya sebelum lupa," cerita Lisa membuat Yoona bertanya-tanya kenapa Jiyong tidak menunggu pagi untuk merekam lagu-lagunya. "Kalau pagi, dia harus bekerja di depan kamera, atau setidaknya bertemu para staff di agensi, meeting dimana-mana,"

"Kau tahu banyak tentangnya,"

"Semua orang di agensi tahu sebanyak itu," jawab Lisa yang kemudian berpamitan– sekali lagi. Kali ini ia benar-benar berangkat membawa mobilnya ke agensi. Mengetahui kalau Yoona mencurigainya, membuat Lisa tidak berani menjawab panggilan Jiyong selama di perjalanan. Ia khawatir pria yang diam-diam membuntuti Jisoo itu meletakan alat perekam atau penyadap di mobilnya.

***

WetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang