☀️A Man with a Wound☀️

475 55 14
                                    

Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading...
.
.
.
.
.
.
Sreekkk... Sreekkk....

Bunyi gemerisik dedaunan dan pohon diluar rumah sungguh membuatku terganggu dan akhirnya terbangun ditengah malam begini.

Kumengerjapkan mataku berulang kali untuk membiasakan mataku dengan ruangan kamar yang sedikit gelap dan hanya dobantu penerangan sedikit oleh lampu tidur disudut kamar.

Setelah mulai terbiasa dengan gelapnya ruangan, kubangkit diri dari tempat tidurku. Bunyi langkah kakiku terdengar saat menuruni satu persatu anak tangga yang menuju ke lantai dasar rumah ini dan berfikir untuk menuju dapur karna tiba-tiba saja aku merasa sangat haus.

Sreekkk.... sreekkk.....

Baru saja aku melangkah di anak tangga terbawah, suara gemersik itu terdengar lagi. Tanpa berfikir panjang lagi, dengan sigap aku mengeluarkan kalung cross yang bersembunyi dibalik kaos tidur yang kugunakan dan dengan was- was aku menuju keluar untuk melihat keadaan sekitar.

*Kalung salib biasanya dapat menjauhkan pemiliknya dari para vampir, karna salib menunjukkan adanya kekuasaan yang tidak bisa di bantah para vampir

Siapa lagi yang berkeliaran kalau bukan para makhluk berdarah dingin yang menghisap darah itu.

Ku buka pintu utama rumah ini, bunyi ceklek timbul saat aku memutar kenopnya. Satu langkah, dua langkah aku berjalan perlahan menuju keluar. Semilir angin yang berhembus terasa sedikit lebih kencang malam ini, dan kemungkinan besar cuaca besok hari bakal mendung ataupun hujan, ramalku asal.


Sreekkk.... sreekkk.......

Suara itu terdengar seperti seseorang sedang melewati semak - semak. Kutajamkan indra pendengaranku, dan tidak salah lagi suara itu berasal dari sebelah kanan bagian rumah.

Aku langkahkan dengan tenang kakiku agar tidak ada yang menyadari kehadiranku dan aku sedikit membungkuk untuk menyamakan suara langkahku dengan suara gemerisik pepohonan dan dedaunan yang berisik di sekitarku.

Terlihat pergerakan pelan diujung mataku, dan menyadari ada seseorang yang sedang berada dihalaman rumahku yang bisa dibilang agak luas ini.

dan Ya... Benar , ada seseorang disana.

Dengan erat kupegang rantai kalung berbentuk salibku itu dan langsung lari menerjang orang itu tanpa takut.

Yah agak sedikit takut sih.

Ku langsung mengarahkan kalungku ke arah pria yang sedang duduk bersandar didinding rumahku ini.

Tidak ada reaksi. dia terlihat kesakitan tetapi bukan karna kalungku, tetapi karna hal lain. Ya dia bukan vampir, aku yakin. Karena kalung salibku tak berpengaruh padanya.

The Eternal Highgate |Book1 END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang