✨The Born of The Devil✨

53 8 2
                                    

"Aku harap kau tidak berubah ke wujud serigalamu untuk beberapa minggu ke depan, Mon"

Chimon yang yang diperintahkan begitu tentu saja merasa kesal dan kebingungan, pasalnya ia sama sekali tidak mengerti alasan ketuanya untuk tidak membiarkannya berubah menjadi wujud serigalanya.

"Aku tidak paham, Ter. Kenapa tidak boleh?" Chimon menggebrak meja yang ada dihadapannya.

"Dia menginginkanmu, dan kau tau betul aku tidak bisa melepaskan anggota packku. Werewolf di kota ini hanya tersisa 10 saja dan aku tak ingin kehilangan lagi." Tegas Copter sambil menatap tajam namun penuh arti ke arah Chimon.

"Dia lagi? Padahal aku kira dia sudah menyerah. Ternyata dia orang yang sungguh gigih."

Copter mengangguk, "Kau harus bisa menghindarinya. Bagaimanapun caranya, mengerti?!"

"Siap, mengerti!"

.

.

.

Kimmon berjalan mondar mandir di depan meja kerjanya. Pikirannya sedang kacau hanya karena Nanon yang tadi tiba-tiba datang menemuinya tanpa aba-aba.

Ia tidak khawatir dengan dirinya tapi ia khawatir karena hal ini, semua orang yang ia sayang akan masuk dalam bahaya tak berujung.

Walaupun usia Nanon yang cukup muda, tapi pemuda itu memiliki karunia yang sungguh langka bahkan kekuatan itu juga menjadi salah satu alasan werewolf dengan vampir berperang.

Seseorang yang mendapat karunia yang hanya muncul di satu vampir dalam seribu tahun itu selalu ditakuti oleh seluruh makhluk bahkan kaum vampir sekalipun bahkan Kimmon yang memiliki karunia pengambilan dan pengembalian ingatan tidak ada apa-apanya dibandingkan itu.

Kekuatan pengendalian pikiran dan telekinesis memang sedari dulu menjadi penguasa diantara para vampir bukan hanya ia bisa membaca pikiran seseorang dan berkomunikasi dari jauh, kekuatan itu juga bisa membuat vampir, werewolf ataupun manusia menjadi tunduk dibawah kendalinya hanya dengan pikirannya saja.

Walaupun itu salah satu yang membuat Vampir dan werewolf berperang, namun alasan itu juga yang membuat mereka bekerja sama menyingkirkan vampir dengan karunia itu.

"Aku yakin belum ada yang mengetahui kekuatan sebenarnya anak bungsu dari keluarga Phiravich itu" gumannya.

Tok tok tok...
Bunyi ketukan pintu mengalihkan pikiran Kimmon untuk sesaat. Dengan langkah besar ia menuju pintu ruangannya itu dan membukanya sendiri.

"Ah... Pak Mark." Wanita yang dikenal sebagai asistennya itu terkejut saat melihat Kimmon membuka pintu.

"Ada apa, nona Ramida? Apa ada complain lagi dari tamu hotel kita?" Tanya Kimmon dengan menunjukkan senyumnya yang manis yang mampu membuat siapa saja jatuh hati tapi berbeda dengan asistennya ini yang selalu menunjukkan wajah datar, bahkan jikapun ia bisa tersenyum, senyumnya itu hanya diberikan ke adiknya, Plan Highgate Ratravit.

Jane hanya tersenyum tipis lalu menggelengkan kepalanya. " Ada yang menunggu Anda di ruangan tamu, katanya ada hal penting yang harus dibicarakan." Jelas Jane singkat.

Air wajah Kimmon yang awalnya tersenyum kini berubah 180 derajat setelah mendengar berita dari Jane, ia sudah menebak siapa yang datang bahkan sebelum Jane menyebutkan nama orang tersebut.

Kimmon mengepalkan tangannya yang berkeringat, aura alphanya menciut karena ketakutannya beruntungnya Jane tidak menyadari akan hal itu karena ia yang juga seorang Alpha, jika itu seorang Beta ataupun Omega, mereka sangat tau seberapa takutnya ia saat ini.

"Pasti nona Yakares, kan?" Tebak Kimmon yang dijawab dengan anggukan dari Jane.

Kimmon dengan takut berjalan melewati Jane ke ruangan tamu yang disebutkan oleh asistennya itu.

The Eternal Highgate |Book1 END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang