☀️Just Let Me Kiss You☀️

300 34 9
                                    

Baru saja Plan masuk kedalam ruangan club, semua mata menuju kearahnya dengan tatapan terkejut. Ketua dari Club itu berdiri dan menyentil salah satu kepala anggotanya dengan jarinya hingga memerah dam membuat orang itu kesakitan minta ampun

"Plan, kau tidak apa-apa kan?" Ketua club itu, Copter menghampiri Plan yang sesaat tadi memasuki ruangan Club, memegang pundaknya sambil melihat kearah seluruh tubuh Plan dan mencoba mencari bekas luka yang ada pada Plan.

"Apa maksudmu, P'? Aku tidak apa-apa kok, malahan sehat banget" jawab Plan sambil memiringkn wajahnya kesamping karna sangkin gak mengertinya dengan yang dimaksud oleh Copter

"Kami bisa mencium aroma bulu First dari tubuhmu Plan. Jangan bodohi kami, apa yang dia lakukan denganmu tadi malam? Dia tidak mencakarmu dan semacamnya kan?"

Plan yang mendengar itu langsung teringat kejadian tadi malam saat ia dipojokkan oleh hewan buas yang ingin menerkamnya dan yang ternyata hewan buas itu adalah temannya satu clubnya, First

"Ohhhh... Jadi yang kemarin hampir membunuhku itu kau First?" Plan menunjukkan wajah marahnya kepada First, tapi aslinya Plan sedang tertawa didalam kepalanya melihat wajah ketakutan dan bodoh yang dibuat First tepat didepan semua anggota club kecuali satu orang yang belum ada diruangan itu.

"Ma...maafkan aku, friend. Aku bener bener ga sadar malam itu" first memaaang wajah ketakutan dan mencuba melarikan tatapannya dari tatapan Plan sambil menggaruk kepalanya yang sama sekali tidak gatal

Plan tertawa lepas, ia sudah tidak tahan dengan muka bodoh yang dibuat First. Semua terbingung dengan sikap mendadak Plan tang tiba-tiba tertawa. Jadi Plan mendudukkan dirinya disamping First dan menepuk pundak temannya itu.

"Malahan ku mau berterima kasih samamu my friend, First." Plan menepuk dua kali pundak First dan mengambil tumpukan buku yang ada ditengah meja dan mulai membacanya.

Mungkin sudah hampir satu jam Plan membaca sejarah tentang kota dari buku-buku di rak tinggi di ruangan itu dan terlihat satu persatu anggota mulai permisi untuk masuk ke kelas siang mereka masing masing dan hanya menyisakan Plan dan Ketua club. Hari ini Plan hanya memiliki kelas sore, jadi ia bisa menghabiskan waktunya untuk memperdalam pengetahuannya tentang sejarah kota ini supaya mempermudah dia untuk berburu tanpa kesalahan, karna Plan tidak suka kesalahan sekecil apapun.

"Nong', P' mau ke kantin univ nih. Ada yang mau dipesan?"

"Kalau boleh nong' pesan minuman soda,P' "

Copter mengangguk dan berlalu meninggalkan Plan sendirian di ruangan Club itu.

Plan masih terfokus oleh buku yang didepannya saat seseorang baru saja masuk ke dalam club itu dan menghampiri Plan yang terlalu over fokus.

"Hai Plan,"

"Heiii Bas? Apa yang kau lakukan disini?" Sudah pasti Plan terkejut dengan kehadiran Bas yang tiba-tiba.

"Hanya mengantarkan makan siang untuk P'Ter, oh iya P'Ter kemana, Plan?" Bas duduk dikursi disamping Plan sambil melihat kesekeliling lalu melihat balik kearah Plan.

"P'Ter baru saja pergi keluar membeli minuman." Jawab Plan singkat dan memfokuskan dirinya lagi ke buku dihadapannya seakan buku itu lebih menarik daripada Bas.

"Plan kok fokus banget? " bisik Bas yang mendekatkan bibirnya ke telinga Plan yang seketika membuat Plan langsung mengalihkan pandangannya ke arah Bas. Wajah mereka hanya berjarak beberapa senti saja, bahkan mereka bisa merasakan nafas mereka saling beradu.

Plan menatap obsidian mata Bas yang berwarna coklat keemasan itu dan semakin mendekatkan wajahnya kearah Bas tapi Bas malah memundurkan wajahnya. Plan langsung saja meletakkan tangan kanannya dibelakang Bas guna menghentikan Bas untuk semakin menjauh.

"Biarkan aku menciummu Bas." Ucap Plan sesekali melirik bibir pink Bas yang membuatnya tergoda dan Bas tanpa kata-kata apapun mulai memejamkan matanya dan berharap Plan tidak melihat wajahnya yang sudah semerah tomat.

Belum lagi bibir Plan menyentuh bibir Bas, seseorang masuk keruangan Itu dan menghancurkan moment sweet mereka.

"Ehemm, Bas!" Copter menarik tangan Bas untuk berdiri dan menyuruhnya untuk duduk tepat disamping tempat duduk tak lupa ia menaruh sekaleng soda didepan Plan lalu mengambil tempat makan yang dibawakan Bas untuknya.

"Mmm... Terima kasih P'" jawab Plan gugup sambil mengangkat sekaleng soda yang baru dibawakan Copter untuknya . Plan melirik kearah kakak beradik itu dan menghela nafasnya.

"Tenang Plan, pikiranmu sedang tidak lurus hari ini. Bisa-bisanya kau mencoba untuk mencium Bas. Dasar bodoh kau, Plan" Plan berbicara didalam hatinya seakan dia orang kedua dalam pembicaraan itu dan mencoba untuk meyakinkan dirinya sendiri. ia mulai mengatur nafasnya agar bisa mengalihkan pikirannya ke hal lain, buku didepannya yang sudah hampir selesai dibacanya.

Plan melihat kearah jam tangannya dan menyadari kalau kelas sudah hampir dimulai, jadi Plan memutuskan untuk beranjak dari tempat duduknya dan meletakkan buku-buku yang ia baca tadi ketempatnya.

"Bas, ayo ke kelas bareng, kelas hampir dimulai nih." Ajak Plan

"Ehmmm... Sepertinya aku bakalan bolos hari ini, Plan" Plan ingin membantah, tapi tidak mungkin karna ada kakaknya disini dan lagipula kakak mana yang mengijinkan adiknya untuk bolos? Jadi Plan hanya bisa mengangguk paham dan permisi pamit dengan kakak beradik itu yang sibuk saling suap-suapan dari tempat makan yang dibawakan Bas tadi.

.

.

Plan melirik jam tangannya dan mulai bosan dengan semua penjelasan dosen yang sudah ia ketahui semua tanpa perlu dijelaskan. Huff.. Plan menghela nafasnya, entah sudah berapa kali dia menghela nafasnya dengan berat selama pelajaran itu, ia benar-benar ingin keluar segera dari ruangan itu dan pulang kerumah untuk melakukan hal kesukaannya.

Mean yang sedari tadi melihat Plan terus menghela nafasnya, sesekali melirik ke pemuda disampingnya itu. Mean merogoh kantong tasnya dan mengeluarkan sebatang permen Chupa Chups dan menyodorkannya ke arah Plan. Plan melihat kearah permen yang diberi Mean dan memberi tatapan "Ini apa?" kepada Mean.

"Supaya kau gak bosan" Mean meletakkan permen itu dan menarik tangannya kembali ke atas mejanya sendiri. Ia kembali fokus dengan penjelasan dosen tanpa menghiraukan ekspresi yang dibuat Plan, lebih tepatnya ia tak mau Plan semakin marah dengannya, jadi Mean memutuskan untuk menjaga jarak sedikit dari Plan.

Plan merasa aneh, ia menyentuh dadanya dan mulai merasakan detak jantungnya sendiri yang berdebar diluar kendalinya. Plan segera mengambil permen itu, membuka bungkusnya dan memasukkannya kedalam mulutnya. Ia berharap agar perasaan aneh itu bisa hilang dengan segera.

"Terima kasih, Mean" jawab Plan sambil mengulum permen itu dimulutnya

Mean langsung saja menoleh kearah Plan dan kita lanjut ceritanya di chapter selanjutnya...

.

.

.
Bersambung...

.

.

.
Vote if u like it 💙

#mocclub
#misi40hari
Special tag jonquil_Alstroemeria

The Eternal Highgate |Book1 END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang