☀️Meet again☀️

281 37 23
                                    

Seorang pemuda berjalan memasuki ruangan yang terdapat papan yang berlogokan bentuk rubah tanpa tulisan apapun di bagian atas pintunya.

Dia mendudukkan dirinya disalah satu kursi yang berwarna biru dongker yang mana berbeda dari kursi lainnya yang berwarnakan orange.

Seorang anggota club berkucir dua mendatangi pemuda itu dan menyodorkan selembar kertas yang sedikit terlipat dibagian ujung kertasnya itu.

"Ini form anggota baru, Ketua. Maksud saya P'Ter. Sepertinya dia anak baru yang digosipkan itu karna ku tidak familiar dengan wajahnya"

Pemuda yang bernama Copter itu melihat kearah kertas tipis digenggamannya itu dan terlihat ia tersenyum tipis.

"Terimakasih, Ciize. Dan Kau sekarang ku beri tugas untuk menyelidiki kasus ini bersama yang lain. Dan anak baru ini, biar aku yang mengatur." Ucap Copter sambil meletakkan kertas form itu dan mengambil setumpuk berkas yang tidak terlalu banyak tapi juga tidak sedikit dan memberinya langsung ke tangan Ciize, perempuan berkucir dua yang imut itu.

Dengan segera Ciize memanggil teman-temannya yang tersebar diruangan club yang besar itu dan menuju ke meja bundar yang ada ditengah ruangan. Sedangkan Copter terus memperhatikan kertas tipis yang diberi Ciize kepadanya.

"Walaupun kau tidak menggunakan nama keluargamu, tetapi aroma tubuhmu tidak bisa membodohi rekan terpintarku di kepolisian, Plan Highgate." Gumam Copter yang tidak berapa lama keluar dari ruangan Club itu.

"Akan lebih baik jika kau mau bekerja sama dengan kami, Plan." Copter masih terus bergumam sambil berjalan dilorong universitas dengan kepala yang ditundukkan kebawah.

"Untuk menghancurkan setiap vampir yang ada dikota ini tanpa tersisa" kali ini Copter tidak bergumam, dia hanya mengucapkannya didalam hati. Tetapi di wajahnya terlihat smirk yang sangat tidak cocok dengan wajah imut itu.

___________

Waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam dan kelas bahasa baru saja selesai. Plan dengan malasnya bangkit dari tempatnya dan dengan gontai mengambil tasnya dan duduk disamping bas yang orangnya sudah sedari tadi bernjak dari kursinya.

"Hey, Bas. Mau makan malam bareng di kafe dekat sini?" Ajak Plan ke Bas yang sontak membuat Bas terkejut dengan wajah yang memerah.

"Ehmm, tapi hari ini kakak yang menjemput Bas. Jadi entah bisa atau tidak" Bas dengan suara yang ragu dan sambil memainkan jari-jarinya.

Plan memutar otaknya. Ini kesempatan yang bagus untuk dekat dengan keluarga Bas,Pikir Plan.

"Kalau begitu ajak saja dia" ucap Plan langsung.

"Boleh?"

"Iya boleh, Ayo!!" Plan menarik tangan Bas dan menggenggamnya sambil menuju ke luar ruangan kelas tanpa menghiraukan sepasang mata menatap mereka dengan penuh kecemburuan yang tidak pernah dimilikinya sedari dulu.

Plan mempersilahkan Bas duduk sebelum dirinya duduk dahulu, lalu mendudukkan dirinya sendiri di kursi dihadapan Bas.

"Jadi,? Mau pesan apa Bas?".

Bas membalik-balikkan buku menu yang ada dihadapannya. Tapi Bas meletakkan kembali menu itu dan mengecek pesan yang masuk di handphonenya. Lalu melihat kearah pintu masuk cafe. Betul saja ada 2 pemuda yang baru saja masuk melalui pintu itu.

"P'Ter, P'Chim" Bas melambaikan tangannya kearah dua orang yang baru saja masuk itu dengan wajah yang sangat luar biasa imut yang membuat orang yang duduk didepannya salah tingkah melihatnya.

Mereka Copter dan Chimon. Kedua orang itu langsung mengambil tempat duduk di meja yang ditempati Plan dan Bas. Copter duduk disamping Bas sedangkan Chimon duduk disamping Plan.

Plan yang mengenal salah satu diantara dua orang itu mengalihkan pandangannya kearah meja. Walaupun dia penasaran dengan suatu hal.

"Hai, Plan. Kita berjumpa lagi. Bagaimana dengan tawaranku kemarin?" Ucap Chimon pelan seperti berbisik sesaat setelah menduduki kursi kosong disamping Plan.

Plan memilih untuk tidak menghiraukan orang disampingnya ini dan mulai memesan makanan untuk makan malamnya.

Makanan sudah tersedia masing-masing didepan mereka. Plan memperhatikan ada yang aneh dengan makanan Chimon dan kakaknya Bas. Tidak ada sepotong sayuran pun di piring mereka, hanya ada sepotong steak daging yang diberi saus barbeque saja. Plan mengetahuinya dengan jelas, mereka Werewolf. Lalu Plan beralih melihat isi piring Bas yang berbeda sekali dengan kakaknya. Tapi Plan menyimpan pertanyaannya itu dan melahap makanan yang da didepannya.

Mereka berempat selesai makan santapan didepan mereka dan Copter mulai angkat suara memulai pembicaraan

"Hey nong', kalau boleh tau siapa namamu? Sepertinya ku baru kali ini melihatmu."

"Plan, P'. Namaku Plan. Salam kenal. Ku baru saja pindah beberapa hari yang lalu ke kota ini"

"Ahhh, jadi kau yang namanya Plan. Rekanku pernah bercerita tentangmu"

Plan mendengar itu langsung menatap pemuda disampingnya. Pemuda yang ditatap itu merinding dengan aura Alpha dari orang yang menatapnya itu.

Plan mengalihkan pandangannya ke arah jam yang ada di tangan kirinya. Terlihat jarum menunjukkan hampir pukul 9.

"Ehm, P', Bas. Sepertinya ku harus pulang duluan, karna jam 9 itu bus terakhir ke arah rumahku." Plan bangkit dari tempat duduknya tidak lupa menundukkan sedikit kepalanya menunjukkan kesopanannya.

" Ayo pulang sama, Plan. Lagi pula kau sudah mengajak kami makan malam" Copter juga bangkit dari kursinya diikuti Bas dan Chimon juga menuju pintu keluar kafe. Mau tidak mau Plan mengikuti mereka sampai ke tempat parkir di depan cafe itu.

"Apa tidak apa-apa P'?" Plan ragu saat melihat mereka memasuki mobil berwarna silver itu.

"Ayolah, Plan. Hanya kali ini saja. Lagi pula P'Ter takut kalau kau tidak bisa dapat bus terakhir." Bas melompat kearah Plan dan menggandeng tangannya sambil menariknya masuk ke kursi penumpang dibelakang. Plan merasa tergoda dengan sikap Bas yang baru saja dia tunjukan. Tanpa waktu panjang, Plan mendudukkan ditinya di kursi belakang disamping Bas, sedangkan Kakaknya, Copter yang mengemudi.

Baru setengah perjalanan menuju rumah Plan, Bas yang awal posisinya duduk disamping Plan, sekarang dia tertidur dan kepalanya berada dipangkuan Plan.

Plan merasa sedikit senang, tapi rasa penasarannya lebih besar sekarang. Apalagi Bas sedang tertidur pulas.

" P', maaf kalau tersinggung. Tapi ada yang ingin ku tanyakan" Plan mencoba untuk mengawali perbincangan yang baik.

Chimon memandang kearah Copter sebentar lalu mengalihkan matanya ke arah Plan dan tersenyum, entah apa maksudnya.

"Kalian berdua werewolf kan? Terutama anda P'Copter" Plan menanyakan langsung ke intinya.

"Iya, baguslah kalau kau sudah tau nong'" Jawab Copter

"Maksudku, bagaimana bisa kau dengan Bas bersaudara?"

"Aku kakak tirinya. waktu ku masih bayi, orang tua Bas mengadopsiku di panti asuhan sebelum ibunya mengandung Bas." Jelas Copter

"Apakah Bas tau P?" Plan membelai lembut rambut Bas yang berwarna coklat itu

"Tentu saja, tetapi hanya dia dan Chimon saja yang mengetahuinya. Karena werewolf yang asli dari kota ini sudah punah dan kira-kira hanya sekitar 10 werewolf yang tersisa. Jika jati diri kami terbongkar, kemungkinan para eternal akan memburu kami."

"Vampir?"

"Yah... bisa dibilang begitu, tapi kami tidak menggunakan kata itu. Itu kata yang sangat sensitif ditelinga orang-orang di kota ini. Dan sebisa mungkin jangan menyebutkan kata itu."

Suasana di dalam mobil itu seketika menjadi sunyi dan hanya terdengar bunyi deru mesin yang tidak terlalu mulus itu

.

Bersambung....
.

.

.

.

.
Vote if u like it 💙..

#mocclub
#misi40hari
Special tag: jonquil_Alstroemeria

The Eternal Highgate |Book1 END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang