SOOKAI |01😈

1K 109 32
                                    

Setelah kejadian itu semua, gadis jelek itu memiliki sebuah harapan. Harapan yang sangat susah di kabulkan bagi malaikat maut.

"aku berharap aku akan terlahir kembali dan di sukai banyak pria! Sampai aku akan bertemu dengan pria yang bisa melunak kan hatiku"

Ucap gadis buruk rupa itu dan meninggalkan keluarga nya yang masih sangat tidak rela akan meninggalnya gadis bernama Hyuka itu.

"hiks...sedih banget!!! Kenapa jahat gitu sih cowok-cowoknya" kesal laki-laki itu di atas meja belajarnya.

"MAMMMII" panggil nya dengan nada tinggi. Lalu, turun ke bawah dan menerjang Nyonya Huening.

"kenapa anak mami sedih gini? " tanya nyonya Huening pada anak bungsunya.

"kasian banget, masak karena jelek dia meninggal, sedih sekali hidupnya"

"kayak nya kamu cocok deh kalau jadi pemain film" ucap nyonya Huening sembari tertawa kecil.

"mami! Jangan ngejek Hyuka! Masalahnya di sini dia juga memiliki nama yang sama dengan aku" ucap Hyuka atau Hueningkai anak dari keluarga Huening.

"yasudah kamu ganti baju, katanya mau cari sekolah, sana" ucap nyonya Huening.

Hyuka hanya berpose seperti hormat gerak pada nyonya Huening.

Tak jarang nyonya Huening tersenyum kerena tingkah anak bungsu nya.

Jangan tanya dimana anak sulungnya, anak sulungnya tengah mengikuti kuliah di Amerika dan tinggal di rumah grandpa grandma mereka.

"mami harap kamu enggak dingin sama murid-murid di sekolahan papa kamu" ucap Nyonya Huening sembari memasangkan dasi yang benar pada Hyuka.

Dia-hyuka- hanya mengangguk, sebenarnya dingin adalah sifat nya pada beberapa orang saja. Jika orangnya baik dan nyambung dengannya, untuk apa jahat? Bener bukan?

"mami, kenapa enggak dari dulu aja sih aku sekolah di sekolahan papi? " tanya Hyuka penasaran juga. Karena dia sudah kelas 2 SMA sekarang.

"yaah karena papi kamu enggak mau dengerin keluh kesah dari murid-murid dengan tingkah kamu yang macho itu! Luarnya kayak boneka dalemnya engga ada yang tahu, huh"

Akhirnya nyonya Huening menggerutu karena tingkah anaknya. Dia -hyuka/hueningkai- memang anak yang pintar tapi sekali nya ada yang mengganggu nya, ia tidak akan berpikir dua kali untuk menghajarnya habis-habisan.

"macho dong! Aku kan keren! Aku cowok kalau mami dan papi tidak ingat!" ucap Hyuka lalu beranjak dan memakai kacamatanya.

Kacamata untuk bergaya saja.

"uhh can- ganteng nya anak mami"

Hueningkai tidak suka di panggil cantik. "ingat mami, aku laki-laki sempurna tidak ada kata cantik di dalamnya"

"mami yakin banyak perempuan dan laki-laki akan mengejar kamu lagi" ucap Nyonya Huening sembari menaikkan bibir tipisnya.

Menatap kagum pada anak bungsunya, dia cantik dan terkadang cool. Sangat sempurna!

"aku kangen kakak" ucap Hyuka saat mereka sudah berada di dalam mobil.

"kakak mu pasti juga merindukan adik manisnya" ucap Nyonya Huening dan membuat Hyuka berdengus.

"tampan, Mami" koreksi nya.

Nyonya Huening tidak bisa mengakui anaknya tidak tampan, tapi yang mendominasi adalah manis bukan tampan.

"mami biar Kai yang nyetir" ucap Hyuka.

Nyonya Huening sudah melajukan mobilnya, "tumben, Kai"

SOOKAI | Butterfly Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang