“Jangan salah, kalau muka datar belum tentu cuek atau marah, bisa jadi lagi nahan boker :) ”
.
..
.
."bisa?" tanya Soobin yang sejak tadi sudah menurunkan Kai dari punggungnya.
Kai mengembungkan pipinya, "selama ini gue bisa sendiri, tanpa lo" jawabnya dengan ketus.
Soobin terkekeh, "yaudah" Lalu ia berbalik membelakangi Kai yang masih berpikir cara untuk sampai di rumahnya.
"Kak" panggil Kai.
Soobin belum sampai empat langkah, ia berbalik dan menatap Kai dengan tatapan menantang.
"lo bawa sepeda? " tanya Kai.
Soobin menggeleng, "gue jalan kesini, lumayan olahraga" jawab Soobin.
Kai menaikkan sudut bibirnya, "kalau gitu pake sepeda gue aja, hehe" ucapnya.
"kenapa gue repotin diri gue? "
"yaelah, bantu orang itu dapet pahala, apalagi orang secakep gue" balas Kai menaik turunkan alisnya.
"terus gue pulangnya gimana? " tanya Soobin yang berjalan ke arah Kai.
"gue kan enggak ada bilang buat lo nganter gue pulang, gue bilangnya pake sepeda gue aja, ntar gue pulang sendiri" ucap Kai.
"bego lo udah sampe mana sih? "
"bego-bego gini gue cakep"
"cakep lo ga guna"
Walau Soobin berkata begitu, Kai tersenyum menang. Lihat saja sekarang Soobin sedang membonceng Kai.
"lo tipe dingin tapi perhatian, btw itu tipe gue banget" ucap Kai setelah 5 menit dalam keheningan.
"Pak Ujang penjual bakso di kantin kayaknya punya sifat yang mirip tipe lo, jadiin pacar aja" jawab Soobin.
Kai mendengus lalu mengeratkan pegangannya pada jaket Soobin.
"gue masukin tangan gue ke kantong jaket lo, gapapa? Dingin nih"
"terserah"
Tanpa meyakinkan lagi, Kai memasukkan kedua tangannya pada saku jaket Soobin yang terkesan tebal.
"kak lo tipe gue banget" ucap Kai dengan volume suara yang cukup keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOOKAI | Butterfly
Fanfiction"Lo itu kayak kupu-kupu, harus di kejar dan susah di dapatkan, mesti berusaha dan masalahnya masak uke yang ngejar" ucap Laki-laki manis itu bernada kesal. "jangan samain gue kayak kupu-kupu, lo nya aja topan yang enggak di harapin muncul" sahut La...