SOOKAI | 15😈

616 76 4
                                    

"Lo beneran pergi Kai? " tanya Beomgyu dengan tatapan sendunya.

Walau sudah kembali berteman, perasaan bersalahnya tetap saja menghantui kepalanya.

Hueningkai mengangguk pelan, lantas merapikan buku-buku yang ada di atas mejanya.

"Gue harap lo batal pergi Kai"

Aktivitas Kai terhenti, ia menatap Beomgyu datar.

"Bukankah lo terlalu banyak maunya? Bukannya gue mengungkit masalah Gyu, tapi walau gue maafin lo, rasa kecewa gue belum bisa lo tutupi, ini keinganan gue, lo gak pantes berharap untuk semua keinginan gue lagi"

Entah mengapa Hueningkai selalu emosi jika melihat manusia-manusia yang membuat hidupnya menyedihkan.

Tapi, bukankah memang menyedihkan?

"maafin gue Kai" ucap Beomgyu setelah Kai pergi dari kelas.

Jam perlajaran memang sudah selesai sejak tadi, namun Kai lebih memilih pulang lebih lambat, kalian pasti tau mengapa.

"Soobin udah duluan kan? " gumamnya sembari menelusuri seluruh koridor.

Hueningkai menghembuskan napasnya lega setelah menerawang seluruh koridor dan tidak ada tanda-tanda adanya manusia disana.

"Cari siapa? "

Baru saja selangkah menuju kehidupan baru, seseorang malah menghentikan nya.

"Lo ngejahuin gue kan? "

Sip, Kai sangat kenal siapa ini.

Hueningkai berbalik dan menatap canggung manusia di depannya.

"geer lo" ucap Kai lantas kembali membelakangi laki-laki tadi.

"pulang bareng? "

Jantung Hueningkai rasanya berdetak sangat cepat kali ini, akankah ia gagal mup on?

"gue ga bawa sepeda" bohongnya, jelas-jelas tadi ia ngebut naik sepeda.

"kan ada sepeda gue"

"Shit, kenapa baru sekarang bambang" -Hueningkai.

Kai memikirkan nya lagi, sesungguh ia sangat ingin tapi hatinya mengatakan jangan.

"enggak usah kak" lantas ia berjalan tanpa mendengar Soobin yang memanggil namanya.

"Kai" akhirnya tangan Kai di tarik paksa oleh Soobin.

"sekali ini, gue mohon luangin waktu lo, apa bisa? "

"Kenapa harus sekarang lo natap gue dengan tatapan penuh sayang? " -Hueningkai.

"enggak-












bisa nolak"

Berakhirlah sepeda Kai menginap di parkiran sekolah sampai besok.

Di dalam perjalanan hanya keheningan yang menyapa, tidak ada yang ingin mumulai pembicaraan.

"Kita mau kemana? "

Akhirnya Hueningkai membuka suara, ia hanya tidak mau duduk di datas boncengan terlalu lama.

"pantai"

Seketika Kai jadi ingat saat ia dan Soobin bertemu di pantai beberapa hari yang lalu.

Setelah Soobin menjawab, keheningan kembali menyambut mereka hingga tiba di pantai pun keheningan tetap mengikuti mereka.

Kai berjalan lebih dulu, ia hanya rindu pantai yang ia pandang sekarang.

"Kai" panggil Soobin.

Hueningkai berbalik lantas matanya membelalak kaget.

Bibir lembut milik Soobin sudah sampai pada bibir tipis Hueningkai.

Bibir mereka menyatu, belum ada pergerakan karena Soobin menunggu persetujuan.

"K-kak lepas, banyak orang"

Memang benar, kali ini pantai lebih ramai, mungkin karena masih sore.

Soobin melepasnya, sebentar.

Hanya sebentar.

"Gue mohon jangan pergi, gue serius suka lo Kai, gue enggak mau kehilangan seseorang lagi"

"Gue juga Bin" -Hueningkai.

Walau kai berkata begitu dalam batinnya, namun tidak dengan kenyataannya.

"maaf kak, keputusan gue udah final, lo bener-bener terlambat"

Hendak berjalan menjauhi Soobin, namun dengan cepat tangan Soobin menggenggam erat lengan Kai lantas menariknya.

"Kak saki-um"

Kecupan kening itu terlepas, "kalau gitu, biarin gue memuaskan diri gue, untuk terakhir kali nya"

Belum Huening menjawab, Soobin sudah mengecup seluruh permukaan wajah Kai.

Soobin memulainya dari kening.

"Gue sayang lo Kai"

"Telat" -Hueningkai

Lantas beralih ke pipi kiri, "i love you"

"Telat Bin" -Hueningkai

Lantas beralih ke sebelahnya, "gue harap ini bukan yang terakhir kali"

"gue benci ini" -Hueningkai.

Lantas hidung, "love me more, hueningkai"

"Hati gue..." -Hueningkai.

"buka mulut lo"

Dengan polosnya Hueningkai mengikuti perintah Soobin karena saking gugupnya.

"M-ma itu kakaknya ciuman"

"tutup mata kamu sayang! "

"aw so sweet"

"i-itu kak Subin kan? "

"OMJ ITU SOOBIN?! "

"soobin? Saha? "

"SOSOR TERUS"

"Wanjay, gue lari pun batal"

"untung puasa udah lesai"

"Kyaaa, foti oi foto"

"Huaa aku juga mauuu"

"dasar mata badak! "

Dan masih banyak lagi.

Sungguh Kai sudah tidak bisa berpikir jernih, pikiran nya sudah di penuhi dengan lumatan dalam Soobin.

Mereka bahkan tidak tau jika banyak manusia-manusia yang menonton mereka.

"Kaki gue" -Hueningkai.

Lumatan itu terputus karena lenguhan dan pukulan pelan dari Kai.

Kai merasakan kakinya lemas, rasanya ia akan serangan jantung karena sejak tadi jantungnya tak berhenti berdetak kencang.

"M-maaf" ucap Soobin lantas memberikan Kai sebuah dekapan karena ia baru sadar jika banyak manusia di sekeliling mereka.

"G-gue mau pulang" ucap Kai dengan suara gagapnya.

Mau tidak mau Soobin harus mengantarnya pulang, karena itulah yang Kai mau.

◽◽◽



GUE UP!

Coba next, pasti bisa :')

SOOKAI | Butterfly Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang