SOOKAI | 12😈

631 66 52
                                    

"Lo—














—" ucapan Soobin terpotong karena isak tangis dari arah sampingnya.

Tidaknya hanya Soobin, Yeonjun juga menatap ke arah samping mereka.

Kedua makhluk itu berhenti bertatapan, mereka dengan cepat duduk di samping Kai yang menutup wajah merahnya. Merah bukan karena marah, namun karena sakitnya belum sembuh, sakit hati, sakit demam, sama saja, sama-sama sakit.

"kalian jangan berantem disini, di rumah kalian dong! Jangan di depan gue! " bentak Kai yang mengusap matanya dengan kasar.

Soobin yang melihat itu dengan cepat menghentikan gerakan tangan Kai, namun dengan cepat di tepis oleg Hueningkai.

"JANGAN PEGANG GUE" teriaknya.

Kai menatap kedua makhluk di hadapan nya secara bergantian.

"SENENG LU PADA?! KALIAN KIRA PERASAAN ORANG APAAN?! GUE UDAH YAKIN KALAU ADA YANG JANGGAL SELAMA INI"

Kai melihat ke arah Yeonjun lalu menunjuknya, "Gue tau lo mau jalan yang benar, Tapi APA CARA LO BENER DENGAN BUAT GUE HAMPIR SUKA KE ORANH BRENGSEK KAYAK LO?! bahkan lo beraninya cium gue" ucap Kai.

Lalu ia menatap ke arah Soobin, tidak menunjuknya seperti Yeonjun tadi. "gue hampir suka sama kakak lo kak, tapi gue tetep jamin gue suka lo dan sekarang udah lo runtuhin" ucap Soobin.

Detik itu Soobin bisa merasakan perasaannya yang jatuh, sesak, dan sakit. Kenapa?

Yeonjun menatap Kai tegang, seolah-olah ia merasa sangat jahat disini.

“Kai hampir suka gue? ” —Yeonjun.

Yeonjun tidak tau jika akan seperti ini, ia mengira Kai tidak jatuh hati semudah ini, namun jika dipikir lagi bukankah sikap Yeonjun berlebihan? Siapa sih yang akan tahan dengan perilaku nya yang baik.

"Gue udah cukup tau semuanya, gue harap kalian bisa selesaiin masalah kalian, tapi gue mohon jangan disini" ucap Kai lalu mendorong kedua laki-laki itu dengan pelan. Ia tidak punya tenaga, tenaganya terkuras karena rasa sakitnya.

Soobin menunduk lalu memegang tangan Kai yang menyentuh nya, "gue serius tentang rasa—"

Kai menatap Soobin lalu tersenyum, cairan bening itu kembali jatuh dari kandangnya. Sungguh sial.

"Telat kak, lo telat" ucap Kai lalu bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan keluar.

"pintu keluar ada di arah sana, kalian bisa pergi dan gue enggak akan cegah, gue janji" ucap Kai tersenyum.

Ia membiarkan cairan itu menghias wajahnya, ia tidak apa-apa. Sungguh.

Yeonjun dengan cepat melangkah dan pergi meninggalkan Kai dan Soobin.

Setelah kepergian Yeonjun, Soobin berjalan hendak pergi namun, ia kembali menatap laki-laki pendek di sampingnya.

"Maafin gue sama Yeonjun dan gue harap gue masih ada tempat buat lo, karena kali ini—




























Guelah yang akan ngejar kupu-kupu gue" ucapan Soobin sebelum ia benar-benar meninggalkan Kai sendiri di ambang pintu kamarnya.

Setelah Soobin pergi, Kai menangis dengan rakusnya. Ia ingin menangis, semasih kedua orang tuanya belum pulang kerja. Ia ingin menangis dengan rakus. Hanya untuk kali ini, biarkan dunia tau seberapa rapuh nya seorang Hyuka.

Hueningkai tidak ada, hanya Hyuka yang cengeng.

"Hanna, apa gue bisa ketemu lo? Apa gue masih bisa? HANNA JAWAB GUE!!! KENAPA LO NINGGALIN GUE SENDIRI?? KENAPA!! hiks...kenapa Hann"

SOOKAI | Butterfly Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang