SOOBIN| 09😈

566 76 32
                                    

Hoaaaham...
22.42

.
.
.





















Pagi kali ini Soobin tidak melihat pemuda yang sering mengganggunya.

"mungkin keberuntungan lagi di tangan gue" ucap Soobin sembari menjalankan sepedanya.

Banyak yang bertanya mengapa Soobin mengenakan sepeda jika ia anak orang kaya?

Itu karena Soobin tidak ingin pamer apapun, ia ingin seperti anak normal seperti biasanya. Begitulah.

"Bin" panggil seseorang dari arah belakang, "itu sepeda punya Kai bukan sih? " tanya orang yang sekarang sudah ada di hadapannya.

"iya" jawab Soobin singkat.

"kenapa bisa ada di elo? " tanya Yeonjun dengan memicing matanya curiga.

Soobin menghembus kan napasnya perlahan, "buat apa gue jelasin ke lo? Ga penting juga" ucap Soobin.

"gue duluan" lalu ia pergi meninggalkan Yeonjun yang masih berada di depan pagar.

"tu anak kenapa dah? Terus ini kenapa? " tanya Yeonjun dengan menatap sepeda dan Soobin yang sudsh pergi bergantian.

****

Soobin benar-benar tidak di ganggu oleh laki-laki yang lebih pendek darinya itu, mau saat perjalanan ke sekolah atau pun di sekolah.

Soobin juga tidak melihat kemunculan nya yang suka tiba-tiba. "kenapa juga gue nyariin" gumam Soobin.

Tiba-tiba bukan orang yang Soobin inginkan datang—koreksi, bukan orang yang sedang Soobin pikirkan yang datang mencarinya. Namun, orang yang malas untuk ia temui.

"kenapa lo ada di depan kelas gue? " tanya Soobin setelah menyeret tangan pemuda yang lebih pendek itu menuju taman. Ini masih pagi dan Soobin sudah emosi dua kali, jangan salahkan Kai, dia tidak ada disini.

"kangen" jawab laki-laki itu polos.

Soobin mendelik, "Gyu, dengar gue rasa ini salah" ucap Soobin memegang pundak laki-laki yang bernama Beomgyu bernotabe sebagai sahabat Hueningkai.

"lo tau kan kalau sahabat lo suka gue, kenapa lo mau terima tawaran gila gue? Okay— ini salah gue, gue tau tapi setidaknya lo pikir sahabat lo" ucap Soobin yang menunjuk kepalanya saat kalimat pikir.

"terus gue harus abaikan perasaan gue gitu? "

Soobin menghembuskan napasnya sejenak, "lo bisa aja suka gue, tapi sorry gue suka orang lain, Gyu"

Ucapan Soobin membuat wajah Beomgyu memerah karena ingin menangis, "terus lo mau buang gue? Kenapa lo jahat kak? Gue gini karena lo! Bahkan sekarang mungkin Kai udah enggak percaya gue lagi" ucap Beomgyu.

"gue udah bilang batal kan kemarin? Dan lo belum ngerti? " tanya Soobin.

"gue ngerti kak, tapi— gue ga rela lo sama orang lain, gue engga rela" ucap Beomgyu, "kasih gue waktu agar bisa ngebuat lo suka sama gue, gue yakin lo bisa lupain orang yang lo suka, Yeonjun"

Soobin membeku di tempat, "lo—"

"gue yakin, lo bakal suka sama gue" itulah yang diucapkan oleh Beomgyu lantas pergi meninggalkan Soobin yang mematung di taman sekolah.

SOOKAI | Butterfly Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang