Bonus 0.2💜

707 80 22
                                    

"Kak bisa ga sih jangan deket-deket, lo mau Soobin salah paham?" sebal Hueningkai dengan wajah kusutnya.

Yeonjun yang mendengarnya tidak terlalu menghiraukannya, "Lo mau bawa barang-barang sebanyak ini sendirian?"

"Kan ada sop— sopir gue mana?"

"Gasadar kalau sopir nya masih di bandara" ucap Yeonjun.

Lantas Hueningkai baru ingat jika sopirnya tidak bisa ikut di karekan ada tugas yang harus ia laksanakan untuk Papinya.

"Udahlah, gue nyerah" ucap Hueningkai, "Mayan juga manfaatin lo terang-terangan" lanjutnya.

"Dosa manfaatin orang lebih tua" ucap Yeonjun.

"Ngaku juga tua"

Mereka memang sudah seperti biasa setelah kejadian dari satu setengah tahun yang lalu itu. Walau Yeonjun memang membutuhkan waktu cukup lama untuk meminta maaf kepada Hueningkai.

"Gimana hubungan kalian?" tanya Yeonjun.

Hueningkai mengembangkan senyumannya, "Baiklah" jawabnya sedikit bangga dengan hubungannya yang sudah hampir satu setengah tahun.

Lantas kembali senyap karena memang kekurangan topik.

Beberapa menit kemudian sampailah mobil putih milik Yeonjun di depan rumah yang tidak sebesar rumah Hueningkai yang dulu.

Cukup untuk dirinya seorang dan kemungkinan ia akan serumah dengan orang tercintanya.

"Kai" panggil Yeonjun setelah selesai membantu Hueningkai mengangkut seluruh barang-barangnya.

Hueningkai menoleh dan menatap dengan tatapan bertanya.

"Apa gue masih ada kesempatan?"

"Engga kak, gue menghargai semua yang lo lakuin, tapi gue nyamannya ke lo sebagai kakak yang gue ajak berkeluh kesah dan saran gue,

"Coba lo hadap ke belakang lo, ada Beomgyu disana yang meminta kepastian lo" Ucap Hueningkai.

Yeonjun tersenyum mendengar ucapan Hueningkai, entah mengapa Yeonjun merasa senang dengan Hueningkai yang mengakui dirinya.

"Makasih udah ngasih tau gue, sekarang gue akan belajar buat nerima seseorang yang nerima gue"

"Dih baru sadar, kemana aja selama ini, bambang..." ledek Hueningkai membuat Yeonjun terkekeh malu.

"Hai" sapa seseorang yang baru saja tiba di kediaman baru Hueningkai.

Hueningkai dan Yeonjun menoleh bersamaan lantas Hueningkai tersenyum setelah orang itu merentangkan tangannya pertanda siap untuk di peluk.

"Aku kangen banget sama kakak. Kakak apa kabar?" tanya Hueningkai yang sudah berada di dekapan Soobin.

Soobin mengeratkan dekapannya sembari mencium leher jenjang Hueningkai yang memiliki wangi yang menenangkan hati Soobin.

"Udah lama ya" ucap Soobin yang terus meneluspkan kepalanya ke sela-sela leher Hueningkai.

Yeonjun yang melihat nya hanya bisa menelan ludah karena tidak kuat melihat keromantisan manusia manusia di hadapannya.

"Ehem..." deham Yeonjun membuat kedua insan yang tengah berpelukan itu menoleh.

"Ganngu banget, hama" gerutu Soobin merasa acara peluk pelukkan nya dengan Hueningkai terganggu.

"Andai lu bukan adik gue, udah gue gapluk lu," ucap Yeonjun pada Soobin, lantas beralih ke Hueningkai, "Gue permisi dulu, kalau luang gue mampir kesini"

SOOKAI | Butterfly Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang