SOOKAI | 05😈

614 85 106
                                    

Lagi kesambet pengen cepet up  ๏︿๏



.
.
.

Setelah keluar dari UKS Kai sama sekali tidak ada niatan untuk masuk ke dalam kelasnya, ia lebih ingin ke atap sekolahnya.

Sembari berjalan Kai menghidupkan handphone nya dan mulai mencari kontak seseorang.

"maaf ya pi, aku bolos"

Ketik Kai pada keyboard nya. Pesan terkirim dan saat itu juga Kai mendapat jawaban dari papinya.

"sekali ini papi ijinkan, tapi harus jelasin kenapa bolos? "

Kai tertawa kecil jika membayangkan bagaimana ekspresi papinya saat ini.

"aku lagi rapuh pi, heartbreak"

"seme nya siapa? "

"dia lah pi, tapi berasa aku semenya pi trs dia ukenya"

"denger ya anakku, papi gak ngelarang kamu suka siapapun, tapi kamu enggak blh nyerah gtu aja, liat papi kan? Jadiin papi contoh dong! "

"papi yang ditolak mami 30 kali aja gak nyerah, y kn? "

"nah itu pinter, semangat anakku, masih jomblo kan si doi? "

"masih pi"

"pepet tros, papi sayang Hyuka"

"hyuka juga syg diri hyuka 😪"

"yaudah papi mau kerja lagi"

"semangat cari duit pi, biar ttp kaya"

"kamu jga buat makalahnya! Awas aja gak selesai minggu ini, kmu papi pecat jdi penerima warisan"

"siap! "

Begitulah akhiran dari chatingan mereka —bapak dan anak—

Crit— suara pintu atap–

"eh kak Soobin"

Kai semakin mendekat disaat laki-laki di depannya menatap nya kaget.

"ngapain disini? Belajar bolos? " tanya Soobin dengan nada dingin.

Kai mengangguk dengan polosnya, Soobin yang tadi juga hendak bolos membatalkan niatnya, ia berbalik untuk kembali.

"gak jadi bolos kak? " tanya Kai sebelum Soobin menghilang.

Soobin berbalik, "ada lo" balasnya.

Kai malah tersenyum, setidaknya Soobin menjawab pertanyaannya.

"aku udah selesai, kakak aja" ucap Kai.

Soobin mengurungkan niatnya balik ke kelas, ia memilih berjalan mendekat ke arah Hueningkai.

"lo kira bolos bisa ganti-gantian? "

Kai malah nyengir dengan wajah watadosnya.

Soobin melipat kedua tangannya dan melihat ke arah bawah dimana memperlihatkan lapangan basket.

"beneran deh, kakak tuh kayak kupu-kupu" ucap Kai membuka topik.

Soobin menatap Kai dengan intens.

Kai juga membalas tatapan Soobin, sehingga mereka saling tatap dengan tatapan yang dalam, seolah-olah sedang membaca apa yang ada di pikiran masing-masing.

"Udah gue kejar malah kabur dan lari dan saat gue lagi males ngejar malah ngedeket tapi ga pasti" ucap Kai yang masih menatap Soobin intens.

SOOKAI | Butterfly Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang