Part 2

327 40 2
                                    

Happy reading





Pagi ini junhyuk dan yura berangkat kesekolah bareng. Mereka berjalan berdampingan dikoridor sekolah. Setelah sampai didepan kelas yura, junhyuk menyuruhnya masuk dan pergi begitu saja.

Yura masuk kedalam kelasnya dan mendapati jinwoo disana. Jinwoo merupakan sahabat yura sejak kecil.

"Pagi" sapa yura.

Jinwoo hanya menatap yura dengan wajah kesal. Hal itu membuat yura heran.

"Kemarin lo pulang duluan, napa ga nungguin gue"

"Oh itu, maaf ya. Gue ada urusan jadi pulang duluan hehe" jawab yura diakhiri cengiran.

"Urusan apaan sih, biasanya juga lo cerita ke gue"

"Ih jinwoo yang imut, jangan marah lagi yaa" yura mencubit pipi jinwoo.

"Sakit goblok. Traktir gue dikantin"

"Okedeh, apa aja bakal gue turutin"

Yura langsung menarik tangan jinwoo untuk pergi kekantin.

Saat sedang asik makan berdua, tiba tiba bel masuk berbunyi. Sepertinya jinwoo ada ide.

"Bolos aja yuk ra" ajak jinwoo.

"Boleh juga tuh" yura mengiyakan.

Setelah mereka berdua menghabiskan makanan masing masing, yura mengajak jinwoo untuk ke atap.

Saat berjalan mereka berpapasan dengan junhyuk. Yura sedikit was was, terlihat junhyuk hanya berjalan melewatinya dengan tatapan mata menusuk kearah yura.

Sampai diatap mereka duduk dan menikmati hembusan angin pagi. Tak lama ponsel yura bergetar. Yura merogoh saku roknya dan diponselnya tertera nomor asing yang mengirimnya pesan.

010-xxxxx
| Lo bolos pelajaran?

yura
Siapa?|

010-xxxxx
|Junhyuk

yura
Bukan urusan lo|

010-xxxxx
|Cowok tadi siapa?

Yura menghembuskan napas kasar. Lebih baik ga usah ladenin orang kek junhyuk. Ga ada habisnya kalo ditanggepin mulu. Yura kembali menyimpan ponsel disakunya.

"Oh iya ra, nanti gue ada latihan basket dulu. Lo mau nungguin gue?" ujar jinwoo.

"Iya, gue tungguin kok" jawab yura sambil tersenyum



-Skip-




Bel pulang sekolahpun berdering, yura segera membereskan bukunya kedalam tas.

"Ra ayo" ajak jinwoo.

"Hari ini gue piket, lo duluan aja"

"O iya gue lupa. Nanti nyusul ke lapangan basket yak"

Yura hanya mengangguk lalu jinwoo berlari keluar kelas.

Sekitar 15 menit akhirnya yura menyudahi kegiatannya. Ia bergegas kearah lapangan basket. Ia memilih duduk disalah satu bangku dipinggir lapangan.

Tak lama jinwoo menghampiri yura dengan wajah penuh keringat. Jinwoo membuka tasnya dan mengambil handuk kecil untuk mengusap keringatnya.

"Ra tolong beliin gue minum ya, nih uangnya"

Yura bangkit dan berjalan menuju kantin. Tanpa yura sadari seseorang telah mengamatinya secara diam diam.

"Bibi, air mineralnya satu" ujar yura setelah sampai dikantin.

"Ini, silahkan" jawab bibi tersebut.

"Ini uangnya bi, terima kasih"

Lalu yura pergi dari kantin. Saat akan kembali menuju lapangan, yura berpapasan dengan junhyuk.

"Disuruh ama cowok tadi ya, kok lo mau sih"

Yura mencoba mengabaikan junhyuk dengan kembali berjalan, tapi tangan yura ditahan.

"Ra, ga usah ngehindar napa sih" junhyuk menahan tangan yura.

"Gue ga ada urusan ama lo" ucap yura sambil mencoba melepaskan tangannya.

"Lo itu pacar gue ra"

"Lepasin"

Yura berusaha meronta tapi junhyuk tak mau melepasnya begitu saja. Sampai akhirnya sebuah tangan memisahkan tangan yura dari junhyuk.

"Ra lo gapapa?" tanya jinwoo yang membantu yura tadi.

Yura menjawab dengan anggukan.

"Lo ga usah ikut campur" ujar junhyuk.

Jinwoo menyembunyikan tubuh yura dibelakangnya.

"Ada masalah apa lo sampe ganggu yura"

"Gue bilang ga usah ikut campur" junhyuk maju perlahan.

Jinwoo masih berusaha melindungi yura.

"Gue mau ngomong sama yura" ucap junhyuk.

"Ya udah ngomong aja"

Junhyuk menatap tajam mata jinwoo. Begitupun sebaliknya.

"Yura pacar gue" ujar junhyuk to the point.

Jinwoo terkejut begitupun yura. Jinwoo membalikkan badannya agar menghadap kearah yura.

"Ra. Apa bener omongan dia?"

Yura ga tau harus jawab apa. Yura bahkan ga berani natap wajah jinwoo.

Merasa tak mendapat jawaban, amarah jinwoopun muncul.

"Gue kecewa sama lo ra" jinwoo mengambil air mineral dari tangan yura, lalu meninggalkannya begitu saja bersama junhyuk.



TBC


Jan lupa vomen

 Ignorant || BJH (WIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang