Part 15

27 7 0
                                    

Biasakan VOTE!!!!








Happy reading






Yura dan junhyuk mulai membiasakan diri dilingkungan sekolah barunya. Mereka berangkat sekolah bersama setiap hari.

Hal itu membuat beberapa siswi disekolah merasa cemburu. Yura sebenarnya merasa risih dengan para siswi yang menatapnya dengan tatapan tidak suka.

Beberapa siswi itu berbisik bisik mengenai kedekatan yura dengan junhyuk.

"Udah ra, biarin aja mereka" ujar junhyuk.

Sebenarnya junhyuk pengen bicara sama yang lain kalo dia dan yura udah pacaran, tapi junhyuk juga mikir gimana perasaan yura nanti kalo dia ngomong gitu.






-





Kali ini kelas yura sedang ada pelajaran olahraga. Para siswa sedang bermain sepak bola, sedangkan yang siswi bermain basket.

Sebenarnya yura tidak ingin ikut bermain mengingat ia masih merasa perih di perutnya kalau terlalu banyak bergerak.

Tetapi semua murid harus ikut bermain karena nanti akan ada penilaian. Jadi sebelum penilaian individu, semua siswi bermain basket dengan membagi dua tim.

Yura cuma bisa pasrah dan bergabung disalah satu tim. Yura terlihat tidak terlalu bersemangat dan hanya sedikit bergerak.

Tanpa yura sadari, ada seseorang yang sengaja melempar bola basket ke arah yura dengan sedikit kencang. Tidak diduga bola tersebut malah mengenai perut yura.

Yura langsung berteriak kesakitan didaerah lukanya. Kaki yura lemas dan ia terduduk di lapangan sambil terus memegangi perut sebelah kirinya.

"Kena gitu aja sakit. Dasar lemah" ucap seorang siswi didepan yura. Sepertinya dia pelakunya.

Karena mendengar suara teriakan, tak sedikit orang mengalihkan pandangannya ke arah yura. Salah satunya junhyuk.

Junhyuk terbelalak mendapati itu adalah suara yura dan langsung bergegeas menghampiri yura.

"Yura lo gapapa?" tanya junhyuk pada yura yang masih meringis kesakitan.

"Sakit banget" jawab yura.

"Ayo ke uks" ajak junhyuk dan langsung membantu yura untuk berdiri.

Sampai di uks yura membaringkan badannya perlahan.

"Lo istirahat aja. Nanti gue bilangin ke guru"

Yura hanya menganggukkan kepalanya.

Untung saja bekas jahitan yura sudah kering, hanya saja masih terasa sangat sakit.

Yura beristirahat di uks sampai istirahat dan jam olahraga sudah selesai. Setelah rasa sakitnya mulai hilang dan tubuhnya kini baik-baik saja, yura beranjak dari ranjang dan keluar dari uks.

Yura berjalan menuju kelasnya dan duduk dibangkunya. Tak lama junhyuk datang dan duduk disamping yura.

"Ra, kok udah balik kelas sih?" tanya junhyuk.

"Gue bosen di uks. Lagian udah gapapa kok"

"Ayo makan dulu" ajak junhyuk.

Tetapi mendapat gelengan dari yura.

"Ayo ra, keburu jam masuk nanti" junhyuk menarik tangan yura.

Dan akhirnya yura menuruti perkataan junhyuk. Saat mereka berjalan keluar kelas, yura menatap seseorang yang menatapnya sinis. Yura menduga itu adalah orang yang mencelakainya.

Sampai di kantin junhyuk memesan makanan untuk yura. Mau tak mau yura memakannya.

"Dihabisin ya" ucap junhyuk yang duduk di depan yura sambil tersenyum.

"Lo ga makan?" tanya yura.

"Gue udah kok"

Junhyukpun menemani yura makan sampai makanannya habis.


-




Bel pulang sekalah telah berbunyi. Junhyuk segera menggandeng tangan yura untuk keluar kelas.

Saat berjalan di koridor, yura mendapati junhyuk sedang menatap ke arah salah satu siswi di depan kelas yang mereka lewati.

Tatapan junhyuk sangat lekat sampai tidak berkedip. Yura merasa sedikit kecewa, baru saja ia ingin membuka hatinya untuk junhyuk tetapi junhyuk malah sudah melirik gadis lain.

Yura mengabaikan junhyuk dan pura-pura tidak tau. Kini mereka berdua berada di depan sekolah sembari menunggu supir junhyuk untuk menjemput.

Di dalam mobil yura masih murung, tidak berniat untuk buka suara.

"Ra?" panggil junhyuk.

Yura menoleh dan menatap junhyuk dengan tatapan datar.

"Masih sakit?" dijawab gelengan oleh yura.

"Gue temenin lo di apart ya"

"Gausah" jawab yura cepat.

"Gue khawatir sama lo ra, gue temenin sampai ayah lo pulang"

"Udahlah, gue bilang gausah ya gausah" suara yura sedikit meninggi.

"Yura lo kenapa? Lo marah sama gue?"

"Enggak, sorry gue ga sengaja bentak lo"

Junhyuk menarik yura ke dalam pelukannya dan membelai rambut hitam yura.

"Kalo ada apa-apa bilang sama gue. Hati-hati ya" ujar junhyuk lembut.

Yura mengangguk dan segera turun dari mobil karena sudah sampai di apartemen yura.





TBC




Sorry ya aku udah lama ga up ceritanya
Karena pada minta lanjut jadi aku lanjut aja

Kalo masih rame aku lanjut lagi

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 13, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

 Ignorant || BJH (WIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang