Part 4

225 31 3
                                    

Happy reading



"Hei.." ucap orang itu dan yurapun pingsan.

Untung saja orang itu menahan tubuh yura agar tidak ambruk.

Orang misterius itu merangkul yura dan menyandarkan kepala yura dipundaknya.

Kini hujan sudah mereda, hanya sedikit gerimis. Orang tadi memutuskan untuk menggendong yura dipunggungnya. Orang itu membawa yura kedalam mobilnya.

Saat perjalanan, yura tersadar dari pingsannya. Pusing dikepalanya masih terasa. Yura terkejut mendapati dirinya berada didalam mobil bersama orang asing.

Yura mulai ketakutan melihat siapa yang duduk dikursi kemudi disampingnya. Orang itu menepikan mobilnya dan menoleh kearah yura.

"Udah sadar ternyata"

"Lo siapa?" tanya yura was was.

"Gue minjae, sunbae lo disekolah"

"M..min..jae?"

Kepala yura masih pusing, sesekali ia meringis kesakitan.

"Kalo pusing tidur lagi aja" ujar minjae.

"Kenapa kak minjae bantuin gue?"

"Lo pacarnya junhyuk?" pertanyaan minjae membuat yura terkejut dan sakit kepalnya semakin menjadi.

"Maaf maaf... lo tidur aja, gue lanjut jalan sebentar lagi sampe kok"

Minjae kembali menjalankan mobilnya menuju keapartemennya.

Setelah memarkirkan mobilnya. Minjae turun dan membukakan pintu mobil untuk yura.

"Masih pusing?" tanya minjae.

Yura mengangguk.

"Naik" minjae udah posisi jongkok mau gendong yura lagi.

"Ga usah kak, gue jalan sendiri aja"

"Gapapa ayo naik"

"Maaf kak jadi ngerepotin"

Minjaepun menggendong yura untuk masuk keapartemennya. Tanpa sadar yura kembali tertidur.

Setelah berhasil memencet beberapa angka, pintupun terbuka. Minjae masuk kedalam dan mendapati seseorang menonton tv.

"Junhyuk" panggil minjae dengan yura digendongannya.

Orang yang dipanggil itupun menoleh dan membulatkan matanya.

"Yura" junhyuk berdiri dan menghampiri minjae.

"Ngapain lo disini?" tanya minjae.

"Kok yura bisa sama lo?"

Pertanyaan junhyuk diabaikan oleh minjae yang pertanyaannya juga diabaikan.

Minjae berjalan menuju kamarnya untuk membaringkan yura. Junhyuk mengekor dibelakang.

"Hyung"

"Lo tanya sendiri ama yura kalo dia udah bangun nanti"

Setelah membaringkan tubuh yura diatas kasurnya, minjae keluar dari kamarnya. Sedangkan junhyuk duduk ditepi ranjang.

Mata junhyuk menatap intens wajah tenang yura yang tertidur. Senyuman kecil mulai terukir dibibir junhyuk.

-

Hari mulai malam, perlahan yura terbangun dari tidurnya. Pusing dikepalanya mulai hilang.

Yura menyadari sesuatu, tempat yang asing baginya. Ia tak tau ini kamar siapa. Yura melangkahkan kakinya keluar kamar.

Diruang tengah yura mendapati junhyuk disana. Langkah yura terhenti.

"Yura, lo udah bangun. Sini" junhyuk mengkode dengan tangannya agar yura menghampirinya.

"Kok lo disini. Kak minjae mana?"

"Kenapa malah nyari minjae hyung. Kan ada gue disini"

"Gue mau pulang"

"Diluar masih hujan ra, nanti aja gue anterin"

"Junhyuk" panggil yura sambil menghampiri junhyuk.

"Apa?"

"Lo ga tau diri ya, gue jadi gini karna nungguin lo. Lo sengaja ya"

"Oh itu, tadi cuacanya mendung jadinya gue ga jadi pergi. Lagian udah tau mau ujan kenapa lo tetep nekat pergi. Bukan salah gue dong"

"Apa? Bukan salah lo? Lo beneran ga tau dirinya ya. Bukannya minta maaf malah nyalahin gue"

"Emang gue ga salah apa apa"

Yura memukul pundak junhyuk berkali kali, diakhiri junhyuk mencengkram tangan yura.

"Lo ga punya hak buat ngehakimi gue"

"Aah.. sakit" yura meringis karena cengkraman junhyuk.

Junhyukpun melepaskan tangan yura.

"Gue benci sama lo"

Detik itupun yura pergi dari apartemen minjae. Ia tak tau dimana keberadaan minjae. Yang penting ia ingin pergi dari tempat itu.

"Yura"

Ia mengabaikan junhyuk yang memanggil namanya dan masuk kedalam lift.

TBC

Jan lupa vote

 Ignorant || BJH (WIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang