Part 9

187 29 6
                                    

Happy reading






Setelah sampai dirumah sakit, junhyuk masih tak berhenti menangis. Ia sudah memberitahu jinwoo tadi dan menyuruh jinwoo mengabari orang tua yura.

Yura kini sedang dioperasi untuk menjahit bagian perutnya yang terluka. Tak selang lama dokterpun keluar dari ruangan operasi.

"Bagaimana dok?" tanya junhyuk.

"Operasinya berjalan lancar, untung saja luka tusukannya tidak begitu dalam. Tetapi pasien kini masih koma" ucap dokter tersebut.

Setelah yura dipindahkan kekamar inap, junhyuk masih senantiasa menjaga yura sampai orang tuanya datang.

Rasa bersalah masih terngiang dipikiran junhyuk. Ia takut yura tak mau memaafkannya karena junhyuk tidak ingin kelihangan yura.

Tiba tiba pintu kamar terbuka, menampakkan sosok pria paruh baya dengan raut panik menghampiri ranjang yura.

"Paman, maaf..." ujar junhyuk lirih.

Giliran jinwoo yang masuk kedalam kamar inap tersebut. Setelah melihat keadaan yura, jinwoo langsung menarik junhyuk keluar.

Karena tersulut emosi, jinwoo memukul wajah junhyuk yang lebam. Jinwoo tak tahu apa yang sebenarnya terjadi, tapi ia melampiaskannya pada junhyuk.

Keadaan wajah junhyuk sekarang sudah babak belur, luka yang tadi saja belum diobati ini malah ditambah lagi sama jinwoo.

Junhyuk tak melawan, karena ia tahu ini kesalahannya. Junhyuk hanya bisa menahan semua rasa sakit yang ia rasakan.

"Harusnya lo jagain yura. Tau gini gue ga bakalan biarin yura nyamperin lo"

Setelahnya jinwoo meninggalkan junhyuk sendirian. Junhyuk merasakan sakit diarea wajahnya, tapi itu tidak sesakit yang dirasakan yura sekarang.

Junhyuk memutuskan untuk pergi ketoilet yang ada disana. Ia membasuh mukanya, walaupun perih tapi ia bisa menahannya.

Didalam kamar inap yura sekarang, jinwoo sedang menenangkan ayah yura yang masih sedih.

"Apa paman tidak ingin melaporkannya kepolisi?" tanya jinwoo.

"Saya tahu pelakunya dan akan saya serahkan pada pihak kepolisian" junhyuk tiba tiba masuk.

Ayah yura merasa asing dengan junhyuk.

"Ah, perkenalkan saya junhyuk" lalu junhyuk membungkuk dihadapan ayah yura.

"Kau yang menolong yura?" tanya ayah yura.

Junhyuk tak langsung menjawab, ia sedikit berpikir untuk mengatakannya. Setelah memutuskan akhirnya junhyuk menceritakannya pada ayah yura dan jinwoo.

Junhyuk bercerita jika yura yang sebenarnya ingin membantu junhyuk tetapi yura malah yang menjadi korbannya. Junhyuk juga beberapa kali meminta maaf kepada ayah yura.

"Kau yakin akan menyerahkan pelaku kepolisi?" tanya ayah yura memastikan.

"Saya akan berusaha" junhyuk mengangguk mantap. Ayah yura sedikit tenang sekarang.

Jinwoo menatap curiga kearah junhyuk, sedangkan ayah yura menaruh harapan pada junhyuk.








-




Sudah lewat dua hari yura mengalami koma. Dokter bilang keadaannya membaik tapi yura belum juga membuka matanya.

Kini jam menunjukkan pukul setengah sebelas malam. Junhyuk baru saja pergi setelah menjenguk yura.

Ayah yura senantiasa menjaga yura setiap hari. Jika ada urusan sebentar maka ia akan menyuruh jinwoo menggantikannya.

Junhyuk tadi juga bilang kalo ia masih belum menemukan pelakunya alias seongjun seniornya disekolah.

Ayah yura sedikit khawatir akan hal itu, lalu sempat berpikir untuk pindah saja dari sana.

Setelah kepergian junhyuk, ayah yura yang memang sudah mengantuk memutuskan untuk segera tidur disofa yang ada disana.

Belum juga sang ayah beranjak dari duduknya, tangan yura yang sedari tadi digenggam ayahnya sedikit bergerak.

Mata yura sedikit demi sedikit terbuka dan menyesuaikan dengan cahaya didepannya.

"Yura sayang.." ucap sang ayah.

"Ayah..." ujar yura lirih.







TBC

Vomen jan lupa

 Ignorant || BJH (WIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang