Part 8

178 30 3
                                    

Biasakan vote!!


Happy reading









"Pulang bareng junhyuk lagi?" tanya jinwoo.

Yura mengangguk. Mereka berdua keluar dari kelas tapi tak mendapati junhyuk disana.

"Udah pulang duluan mungkin. Bareng gue aja yuk" ajak jinwoo.

"Nanti junhyuk marah. Gue cari kekelasnya dia dulu"

"Mau gue temenin?"

"Eh enggak usah, lo pulang duluan aja"

"Ya udah deh, ati ati ra"

Setelah itu mereka berpisah. Yura berjalan dikoridor menuju kelas junhyuk tapi seseorang menghalangi jalannya.

"Lo yura?" tanya orang itu dan dibalas anggukan oleh yura.

"Ayo ikut" orang tersebut langsung menarik tangan yura.

"Mau kemana, lepasin"

Orang itu masih menarik tangan yura dan membawanya kebelakang sekolah.

"Tunggu disini ya, dia nanti bakal dateng" suruh orang itu.

"Siapa?" tanya yura.

Pertanyaan yura tak ditanggapi orang itu dan tak lama kemudian ada suara seseorang sedang berlari mendekat.

"Junhyuk" yura ingin menghampiri junhyuk tapi sebuah tangan menghalanginya. Orang tadi menahan yura.

Junhyuk yang baru sampai sangat terkejut, tapi tubuhnya juga ditahan oleh seseorang.

"Hahahaha... Seorang bang junhyuk ternyata bisa punya pacar juga. Cantik juga nih cewek"

Orang itu yang ternyata adalah senior yang punya masalah dengan junhyuk siapa lagi kalau bukan seongjun dan temannya seungmin.

"Lepasin yura, ini ga ada hubungnnya sama dia"

Yura yang tidak tahu apa apa berusaha melepaskan tangan seongjun yang menahannya.

Sementara junhyuk mulai memukuli seungmin yang tadi menahannya.

Junhyuk sempat oleng, tubuhnya langsung ambruk saat sebuah tinju melayang kewajahnya.

Yura yang melihat keadaan junhyuk menjadi khawatir. Iapun menginjak kaki dan menyiku perut seongjun. Setelah terlepas dari seongjun yura mendekati junhyuk.

"Junhyuk, lo gapapa?" Yura membantu junhyuk berdiri.

Yura melihat seungmin ingin memukul junhyuk lagi dan dengan sigap yura melawannya. Yura memang memiliki keahlian bela diri. Tapi ia tak yakin bisa bertarung.

Yura menendang perut seungmin sampai terjungkal. Seongjun yang melihatnya menarik kerah seragam yura dan mendekatkan wajahnya.

"Kau berani sekali melawan kami, dasar bocah" seongjun mendorong tubuh mungil yura.

Junhyuk yang tak terima langsung meninju wajah seongjun dan merekapun kembali bertengkar.

Junhyuk yang notabennya memiliki tubuh lebih kecil dari seongjun harus beberapa kali kena pukulan. Yura masih terduduk ditanah, ia ingin berdiri dan membantu junhyuk.

Seongjun yang masih tersulut emosi tak berhenti menyerang junhyuk. Yura mulai membantu dengan menahan tangan seongjun yang hedak memukul junhyuk.

"Udah berhenti" ujar yura.

Setelahnya yura membantu junhyuk berdiri. Tapi tanpa mereka sadari seongjun mengeluarkan sebuah pisau lipat dari dalam saku celananya.

Perlahan lahan seongjun mendekati yura dan junhyuk. Melihat seongjun mendekat, yura menghalangi tubuh junhyuk dari seongjun.

Yura tak mengetahui jika seongjun membawa pisau ditangannya, yang mana akan digunakan untuk melukai junhyuk.

Tapi karena yura menghalangi junhyuk jadilah pisau itu menancap diperut yura.

Yura meringis kesakitan, menyadari itu, seongjun menarik kembali pisaunya dan segera pergi dari sana bersama seungmin.

"Yura?"

Junhyuk menahan tubuh yura yang hampir terjatuh. Junhyuk pun terkejut melihat darah yang keluar dari perut sebelah kiri yura.

"S...sa..sakit" ujar yura lirih.

"Ra, tahan ya. Bertahan yura" junhyuk menyentuh perut yura menahan darah yang keluar dari perut yura.

Junhyuk segera mengeluarkan ponselnya dan menelpon ambulan tapi tak lama yura hilang kesadaran.

"Yura, bangun ra. Yura bertahanlah" air mata junhyuk perlahan keluar.







TBC

Komen kalo ada saran dan kritik
Terima kasih 😁😁

 Ignorant || BJH (WIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang