Part 3

263 30 4
                                    

Happy reading






Malam tanpa bintang ini sepertinya membuat yura cemberut. Pesan yang sudah ia kirim berkali kali tak kunjung mendapat balasan dari sahabatnya, jinwoo.

Ia tau, jinwoo pasti marah padanya. Yura mencoba membujuk jinwoo dengan rentetan pesan yang sekiranya bisa menghilangkan emosi jinwoo.

Namun hasilnya nihil. Jinwoo sama sekali tak membalas apalagi membaca pesan yura. Karena bosan menunggu pesannya yang tak kunjung dibalas, yura memutuskan untuk pergi kerumah jinwoo besok. Karena besok hari minggu.

Selang beberapa menit, ponsel yura bergetar tanda pesan masuk. Yura sangat berharap itu pesan dari jinwoo. Tapi tebakannya salah.

Nomor asing milik junhyuk itu kembali mengirim pesan.

junhyuk
|Besok lo ada waktu?

Mood yura kembali down setelah membaca pesan dari cowok aneh tersebut. Yura tak ada niatan untuk membalasnya.

junhyuk
|Ra
|Yura
|Jawab napa
|Woee
|Jangan diread doang
|Yura

Merasa pusing dengan pesan yang terus masuk membuat yura mau tak mau harus membalasnya.

yura
Gue sibuk|

junhyuk
|Bohong
|Pergi yuk

yura
Ga mau|

junhyuk
|Ga ada penolakan
|Besok sore ketemu ditaman deket sekolah

yura
Iya|

Setelah membalas pesan junhyuk, yura menyimpan ponselnya dan bersiap untuk tidur.







-Skip-














Jam di dinding menunjukkan pukul 12 siang, tapi tidak ada tanda tanda seseorang diatas kasur untuk bangun dari tidur pulasnya.

Tiba tiba seseorang membuka pintu kamar.

"Ya ampun yura, jam segini belum bangun. Ayo bangun"

Yup, orang itu adalah yura yang sedang dibangunkan oleh ayahnya. Yura membuka matanya sedikit demi sedikit.

Tambahan informasi, yura hanya tinggal berdua dengan ayahnya karena ibunya telah meninggal beberapa tahun yang lalu.

Yura lalu mencoba untuk mengumpulkan nyawanya dengan sesekali menguap. Setelahnya yura bangkit dan berjalan menuju kamar mandi.

Selesai mandi yura teringat akan jinwoo, semalam ia telah memutuskan untuk pergi kerumahnya.

Setelah selesai makan siang yura berpamitan untuk pergi. Yura berjalan menuju rumah jinwoo yang hanya berbeda satu blok dari rumahnya.

Sampai dirumah jinwoo, yura tak mendapatkan apa yang ia mau. Ibu jinwoo yang tadi membuka pintu bilang kalo jinwoo sedang pergi tapi ibunya ga tau pergi kemana.

Yura ingin menghubungi jinwoo, tapi yura terpikir sesuatu jika jinwoo seperti menghindarinya. Apakah semarah itu jinwoo pada yura.

Pikiran yura akan jinwoo kini teralihkan akan pesan junhyuk semalam yang mengajaknya pergi.

Maka dari itu yura memilih pergi ketaman dekat sekolah yang dimaksud junhyuk.

Yura kini ada dihalte untuk menunggu bus datang. Yura memandangi langit yang sedikit mendung.

"Gimana kalo nanti hujan, gue ga bawa payung lagi" ujar yura pada dirinya sendiri.

Setelah menunggu sekitar 20 menit, bus pun akhirnya datang. Yura segera menaikinya.

Akhirnya yura sampai ditaman, ia memilih duduk disalah satu bangku kosong disana. Menunggu junhyuk.

Suasana taman tidak begitu ramai, hanya ada beberapa orang berpacaran dan orang tua yang mengajak anaknya bermain.

Orang yang ditunggu tak kunjung datang membuat yura geram. Ia mencoba mengirim pesan pada junhyuk.

yura
|Junhyuk
|Lo dimana?

Pesan yura tak kunjung mendapat balasan. Sedangkan kini langit menjadi semakin mendung.

Setetes demi setetes air turun dari langit. Sialnya, ditaman itu tidak ada tempat untuk berteduh.

Air turun semakin deras membuat yura harus berlari mencari tempat berteduh.

Kini yura harus kembali lagi kehalte dimana ia turun dari bus tadi.

Baju yura sudah basah kuyup akibat hujan sejak ia berlari tadi.

Untung dihalte tidak ramai, hanya ada empat orang termasuk dirinya.

Yura mulai kedinginan, kepalanya menjadi pusing karena air hujan. Yura berusaha mengontrol dirinya agar tidak pingsan.

Mata yura melirik ada seseorang berdiri disampingnya. Yura tak kuat lagi menahan tubuhnya.

"Hei.." ucap orang itu dan yurapun pingsan.



















TBC

Jan lupa vomen

 Ignorant || BJH (WIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang