Empat motor terparkir sempurna di tempat parkir Castellar Cafe. Kali ini tidak berurutan karena lumayan sulit menemukan tempat kosong di Cafe ini. Banyak siswa sampai alumni yang nongkrong setelah jam sekolah sampai sore. Selain dekat sekolah, Cafe ini dekat perumahan rata-rata siwa SMA Castellar, perumahan Mercurio.
Avi melangkahkan kakinya menuju pintu Cafe itu. Sesaat setelah masuk, Ia berjalan cepat menuju salah satu meja kosong dekat pojok, dan baru menyadari bahwa Mindy, Shella, dan Natasha, teman baiknya duduk tepat di samping kanannya. Ia langsung mereka bertiga.
"Wei, Min. Cowok lu sama anak-anak lain ada di Taxon kok lu gak ikut?" tanya Avi tanpa basa-basi. Mindy, Shella dan Natasha yang sedari tadi fokus pada ponsel mereka langsung mendongak terkejut. Ketiganya tidak menyadari bahwa sudah ada lima manusia berdiri di samping mejanya.
"Hah, cowok gue siapa?" tanya Mindy. Sepengetahuannya, Ia masih cukup waras dan ingat bahwa Ia belum memiliki pacar.
Belum berarti akan, hehehe.
Mindy masih setia berpikir siapakah yang dimaksud oleh Avi. Mindy juga aneh ya, ngapain dipikirin coba.
"Tukang kompor noh, si Kendra." kata Avi santai, masih berdiri di depan keempat temannya yang setia dipunggungi oleh Avi.
"Hah gaada gaada. Cuma ada Josh di sini, tuh dia" Mindy menunjuk meja yang agak jauh dari mejanya. "Eh btw lu gabung meja aja deh sama kita." ajak Mindy, dan Daniel langsung mendorong meja mereka agar menyatu dengan meja Mindy.
Mindy, Natasha, dan semua anggota Barbies dan Cheatos adalah pelanggan setia Caca. Kalian pasti akan menemukan salah satu dari mereka setiap hari di meja pojok atau di meja sampingnya.
Avi pun duduk di kursi kosong sebelah Mindy sementara keempat cowok tadi duduk di meja yang Daniel geser.
"Min, Tasha, Shella, kalian udah ulangan Biologi belum?" tanya Chase sambil melihat ke arah meja sebelahnya.
"Belum tuh. Emang kalian kapan ulangan?" tanya Shella, setelah itu menyedot minuman favoritnya, Green tea latte.
"Katanya sih Kamis depan. Aduh gue malas pula hafalan banyak banget, huhu." ucap Avi sok dramatis, padahal dia pintar. Terkadang ya, orang pintar kewarasannya menurun.
"Gue tabok lu ya, Vi. Pintar gitu kok." ujar Natasha dengan lirikan khas 'lu mau mati ya?'-nya, dan hanya dihadiahi kekehan singkat dari seorang Avi.
"Ah serius ini mah. Gue ga ngerti asli." keluh Avi, merasa gagal menjadi anak IPA. Katanya, anak IPA salah jadi, ialah kelas X IPA 4. Fisika setengah kelas merah, biologi setengah kelas merah, apalagi kimia. Kelas IPA gagal.
"Jangan bahas pelajaran dulu napa, gue masih sakit hati sama Kimia." Toby memanyunkan bibirnya. Ketika standar kelulusan nilai adalah 80, Toby malah mendapat 79, bagaimana Ia tidak sakit hati.
Kasihan sekali, turut prihatin.
"Yaudah, pesan dulu. Kalian mau pesan apa? Gue yang pesanin." tanya Julio, mungkin karena lagi senang-senangnya. Biasanya Ia yang paling malas untuk memesan, sungguh sebuah keajaiban.
"Gue Thai tea sama mie ayam." putus Avi. Ia sangat ingin mie ayam saat ini.
"Gue jus jeruk sama nasgor seafood." jawab Daniel setelah berpikir singkat.
"Lagi pengen es teh tawar sama Chicken Katsu rice." kata Tobias dengan ekspresi berpikirnya. Ya, memang anaknya se-random itu.
"Milo sama nasgor spesial." kata Chase menyebutkan menu yang sama dengan pesanan Natasha.
"Eh?" Natasha terkejut dan berbalik, tapi setelah itu menetralkan ekspresi wajahnya.
"Eh sama ya?" tanya Chase sambil melihat makanan di meja Natasha.
KAMU SEDANG MEMBACA
GRAVITY [Completed✔]
Teen FictionSaat menginjak kelas sebelas, Gravity dipertemukan dengan keempat temannya sejak kelas sepuluh, yaitu Daniel, Julio, Chase, dan Tobias. Empat teman yang acak-acakan membuatnya bingung. Belum lagi jika semuanya satu-persatu meminta pendapat, ataupun...