Kavi masih belum menemukan kejelasan tentang hubungan Avi dengan Ela. Avi masih belum menjelaskannya. Sudah dua hari Kavi menahan pertanyaan itu. Avi juga mungkin sudah lupa. Kavi jadinya galau sendiri karena kepo.Hari ini adalah hari Selasa, yang artinya jadwal Daniel untuk mengantar-jemput Avi. Kavi jadi makin galau karena belum bertemu Avi seharian di sekolah.
Mungkin dia sibuk.
Sudah jam istirahat dan Kavi segera berjalan dengan malas menuju kantin. Ratusan manusia memenuhi kantin yang tak terlalu besar itu.
Tak lama kemudian, Kavi melihat Avi dengan seseorang yang dikenalnya.
Kavi melihat Avi bersama Eka, mengantre kentang goreng bersama. Pemandangan yang sama sekali tak terduga dan tak ingin dilihat.
Ingin marah tapi bukan siapa-siapa.
Mood Kavi turun dan Ia kehilangan selera makan. Kavi memutuskan untuk kembali ke kelas. Sesampainya di kelas, Ia memutuskan untuk tiduran di lantai belakang. Berhubung hari Selasa seragam almamater, Kavi membuka jasnya dan melipatnya untuk dijadikan bantal, lalu tidur di pojokan.
Aliong yang baru saja kembali dari kantin kaget saat menemukan Kavi yang tergeletak di lantai.
"Kenapa bro?" Aliong bertanya dengan nada agak panik.
"Gapapa." Kavi menjawab dengan lesu, membuka matanya lalu menatap plafon kelasnya.
"Sabar, gue panggil Depe." Depe adalah singkatan dari Daniel Pearce. Katanya kalau Daniel kepanjangan, Deel jadi aneh, yaudah Depe. Aliong mencari Daniel karena dari antara keempat teman Avi, Daniel-lah yang paling waras dan bisa diandalkan. Chase itu meskipun diam kalem, otaknya juga aneh-aneh biasanya.
Dua menit kemudian, Aliong bersama Daniel kembali dan duduk di lantai samping Kavi tertidur.
"Kenapa lu? Galau ya?" tanya Daniel sambil mengipas-ngipas Kavi agar bangun.
"Apaan sih?" Kavi akhirnya bangun dan menyandarkan punggungnya pada tembok.
"Kapten kenapa kapten? Ombaknya ketinggian ya?" Aliong berusaha mencairkan suasana, namun hanya tatapan datar yang Kavi berikan.
"Tanya teman lu tuh sama kapten lain kesayangannya."Kavi kembali berbaring tanpa mempedulikan kedua temannya yang menatapnya aneh.
"Hah kapten lain? Geo?" Daniel menyebutkan sahabatnya, si kapten basket.
"Lah kan sahabatan mereka, lagian lu juga tau." lanjut Daniel kebingungan.
"Bukan yang itu, yang satunya." Kavi menjawab masih dengan posisi tiduran.
"Hah? Si Eka?" tanya Aliong menyebut sang kapten futsal sambil memakan tahu krispinya satu persatu.
Kavi hanya mengangguk sebagai balasan, sedang tak ingin berbicara banyak. Lelaki idaman wanita macam Kavi juga galaunya ga main-main ternyata.
"Lah kan udah lama." Aliong berkata sambil membuka botol sprite di genggamannya.
"Hah lama apa?" Kavi langsung bangkit dan menatap Aliong. Aliong yang ditatap pun refleks termundur dan kepala belakangnya terkena kaki meja.
"KHAMBENG." pekik Aliong sambil memegang kepalanya.
"Kan itu udah berita lama." Daniel menyilangkan kakinya dan mencomot tahu milik Aliong.
"Berita lama apanya? Kok gue gak pernah denger?" tanya Kavi mengerutkan keningnya.
"Kan udah mantan." jelas Aliong yang membuat Kavi terdiam seketika.
Selama ini Kavi tak pernah melihat Avi karena Avi terlalu banyak menghabiskan waktu di basket dan futsal. Avi di basket untuk menyemangati Geo, Adrian, Alvaro, Kendra, Josh, dan Lucas sementara Kendra dan Eka di futsal. Avi tak benar-benar memperhatikan latihan Daniel, Julio, Toby, dan Chase. Hanya sekadar menemani di ujung lapangan atau pergi ke lapangan futsal. Berhubung ketiga ekskul ini jadwal latihannya sama dan dulu memang mereka berempat ekskul basket.
Kavi mengerti sekarang.
"Mantan ya." gumam Kavi. Tatapan Daniel turut menyendu karena belum pernah Ia lihat Kavi segalau ini.
"Udah lama itu mah, jangan dipikirin." Meskipun Daniel tak terlalu suka ada cowok yang mendekati Avi, Daniel merasa perlu untuk menjelaskan semuanya agar tak terjadi kesalahpahaman yang berlanjut. Dia juga ingin membuat kedua temannya ini bahagia bersama.
Bestfriend goals ga tuh?
Setidaknya karena Ia tahu bahwa Kavi ini dapat dipercaya dan tidak banyak omong seperti Eka dulu. Namun sudah dipastikan bahwa Engky dan Avi tidak akan kembali bersama. Mereka berdua benar-benar hanya berteman.
"Gimana ga kepikiran?" Kavi meremas rambutnya hinga acak-acakan. Eka memang tipe cowok yang jago memikat cewek. Namun, juga cepat berpindah hati. Makanya Cheatos dan keempat teman Avi melarang keras Avi untuk melanjutkan hubungannya dengan Eka.
Karena suatu kejadian.
Bahkan Chase yang notabenenya suka gonta ganti pacar, melindung sahabatnya ini dari serangan playboy lainnya. Sifat posesifnya dan kesepuluh teman lainnya membuat Engky angkat tangan dari hubungannya bersama Avi.
"Mending lu makan." kata Aliong menyodorkan tahu yang masih sisa setengah. Kavi menerimanya dengan tersenyum simpul. "Thanks ya kalian."
"Yoi mamen, hari ini lu aja yang antar Avi. Gue juga mau langsung ke perpus buat pinjam buku." Daniel berkata mengharapkan mood Kavi sedikit naik, atau setidaknya tersenyum.
"Beneran?" sesuai ekspektasi, Kavi berhasil tersenyum. Daniel mengangguk dan berdiri. Aliong juga bangkit berdiri dan merapikan celananya yang agak terlipat.
"Beneran, nah gue balik ke kelas ya, selamat belajar." Daniel melambaikan tangannya. Kavi lalu kembali memakai jasnya agar tak disita bila ada razia mendadak.
Masa kapten jasnya disita sih? Kan malu.
Nanti ada di headline sekolah "Seorang Kavithala sang kapten voli jasnya disita akibat tidak memakai atribut saat jam pelajaran."
Bisa-bisa adik kelas yang tergila-gila dengan Kavi menangis alay karena kakak kelas idamannya jasnya disita.
Yang jasnya disita siapa yang nangis siapa.
Kavi merapikan rambutnya yang tadi Ia acak, lalu kembali ke tempat duduknya dan memakan sisa tahu yang Aliong berikan.
Bel tanda masuk susaha berbunyi bersamaan dengan habisnya tahu Kavi. Kavi membuang tempatnya di luar lalu kembali masuk kelas karena Ia melihat Mr. Zhack selaku guru sosiologi sudah terlihat dari koridor IPA menuju kelasnya.
a/n :
KALIAN UDAH LIAT BELUM BRYCE HALL MASUK PENJARA GARA GARA GAK MAU JOSH DIDEPORTASI??!! DI SITU RESPECT PARAH SAMA BRYCE JADI INI PART KHUSUS BUAT DANIEL SANG PENYELAMAT😭❤
Bryce kan jadi Daniel.
KAMU SEDANG MEMBACA
GRAVITY [Completed✔]
Teen FictionSaat menginjak kelas sebelas, Gravity dipertemukan dengan keempat temannya sejak kelas sepuluh, yaitu Daniel, Julio, Chase, dan Tobias. Empat teman yang acak-acakan membuatnya bingung. Belum lagi jika semuanya satu-persatu meminta pendapat, ataupun...