Setelah kejadian belajar bersama di Caca, Kavi selalu berebutan bersama Daniel perihal mengantar-jemput Avi. Akhirnya, Avi memutuskan bahwa Kavi menjemput pada hari Senin, Rabu, Jumat, sedangkan Daniel menjemput hari Selasa, Kamis, Sabtu, dan Minggu.Ujian Tengah Semester pun telah dilalui dengan mereka berenam belajar bersama setiap harinya. Ujian menjadi tak terasa karena asyik belajar, rapat, dan latihan full-time di sekolah.
Tiga hari menjelang acara pentas seni pun tiba. Tiga hari ini dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk latihan. Karena sedang tidak ada jadwal latihan, Avi dan Kavi pun memutuskan untuk melihat anggota band latihan.
Natasha, Adrian, Griffin, dan Hansell memasuki ruang musik yang sudah dihuni oleh Kavi dan Avi sejak setengah jam yang lalu.
"Kalian coba latihan kita mau liat." kata Avi dengan girangnya. Apalagi saat melihat Griffin dan Hansell yang bentukannya unyu-unyu karena masih kelas sepuluh.
Griffin dan Hansell terlihat malu-malu, merasa canggung karena belum akrab dengan Avi maupun Kavi. Bertatapan sedekat ini saja baru satu kali.
"Gausah malu-malu." ujar Kavi menenangkan disertai senyum manisnya. Untung saja Griffin dan Hansell itu cowok, coba cewek. Langsung meleleh pasti.
"Mulai ya." kata Natasha singkat sambil mengambil posisi memegang mikrofon.
Alunan melodi lagu Jet Black Heart milik 5 Seconds of Summer terdengar indah di telinga Avi dan Kavi. Mereka berdua menyaksikan latihan ini dengan penuh penghayatan karena saat ini SMA Castellar sedang gila-gilanya dengan 5 Seconds of Summer.
"'Cause I've got a jet black heart
And there's a hurricane underneath it
Trying to keep us apart
I write with a poison pen
But these chemicals moving between us
Are the reason to start again" Natasha menyanyikan refrain terakhir, lalu bernapas lega."The blood in my veins
Is made up of mistakes (to start again)
Let's forget who we are
And dive into the dark." Griffin menutup lagunya dengan senyuman manisnya, senang karena tak membuat kesalahan sedikit pun.Avi dan Kavi bertepuk tangan terpana melihat penampilan mereka. Baru satu dari lima lagu yang akan mereka bawakan dan sudah semaksimal ini. Wajar saja karena mereka latihan full-time setiap hari. Natasha dan Adrian bahkan melewatkan janji temu bersama squad Pengabdi Sempak.
"AAA KEREN KEREN." Avi berteriak histeris karena bangga melihat penampilan keempat orang di depannya. Avi mana bisa seperti itu jadi dia terharu.
"Mantap banget." Kavi mengangkat jempolnya seusai merekam penampilan band itu untuk diupload ke Snapchat.
Ternyata Kavi juga kebiasaannya begini.
Avi mendatangi Griffin dan Hansell yang sedang ngobrol.
"Haloooo." sapa Avi girang sambil melambaikan tangannya.
Nampaknya mereka berdua kaget karena didatangi.
"Eh gue serem banget, ya? Sampai kaget gitu." kata Avi merasa bersalah.
"Enggak kok kak." jawab Griffin disertai senyum manisnya. Nampaknya anak ini sangat easy-going.
"Enggak kak, cuma kaget doang tiba-tiba muncul." Hansell tersenyum canggung karena memang sedikit pemalu.
"Oh gitu ya." Avi terdiam sebentar. "Habis selesai pensi mau gak kita ke Caca sama-sama?" tanya Avi.
"Eh?" Griffin dan Hansell sama-sama bersuara.
KAMU SEDANG MEMBACA
GRAVITY [Completed✔]
Teen FictionSaat menginjak kelas sebelas, Gravity dipertemukan dengan keempat temannya sejak kelas sepuluh, yaitu Daniel, Julio, Chase, dan Tobias. Empat teman yang acak-acakan membuatnya bingung. Belum lagi jika semuanya satu-persatu meminta pendapat, ataupun...