Pagi itu Ibu Younghoon yang baru keluar dari dalam kamarnya turun ke lantai satu dan melihat pajangan-pajangan yang tersusun rapi di dinding berwarna putih itu
Wanita itu melihat bingkai berisi fotonya bersama Younghoon saat pria itu masih kecil, ia hanya tersenyum melihatnya.
Younghoon adalah anak kesayangan ibu dan ayahnya, karena ia adalah anak yang penurut. Berbeda dengan Asahi, adiknya yang sangat keras kepala.
Pandangannya beralih pada sebuah piring hias bergambar wajah Yuju dan Younghoon yang Yuju berikan pada Younghoon satu tahun lalu sebagai hadiah valentine
"Kau adalah wanita yang tepat untuk puteraku, Yuju."
"Ibu?" Kata Younghoon yang tiba-tiba datang
Ibunya yang terkejut tak sengaja menjatuhkan piring hias yang sedang dipegangnya
"Astaga, ibu minta maaf. Biar ibu bereskan." Ujar ibu Younghoon sambil mengumpulkan pecahan piring yang berserakan di lantai kayu itu
"Sudah, aku saja yang bereskan." Younghoon menahan tangan ibunya
"Tidak, kau sudah rapi berangkatlah ke kantor, ibu bisa melakukannya sendiri." Kata wanita itu sambil terus melakukan kegiatannya. Tak sengaja jarinya terluka terkena pecahan piring itu
"Aduh!"
"Lihat? Sudah ku bilang aku saja yang melakukannya, ibu ini selalu keras kepala!" Younghoon sedikit meninggikan suaranya
"Ada apa ini?" Tanya Yuju yang baru turun dari lantai dua
"Ibu tidak sengaja memecahkan piring hias yang kau berikan untukku, maaf ya." Kata Younghoon
"Tidak masalah, tapi ibu tidak apa-apa kan?"
"Jarinya terluka, bisa kau obati?"
"Benarkah? Ayo bu biar ku obati lukanya."
•••
"Terima kasih Yuju, Younghoon benar-benar beruntung memiliki istri sepertimu. Kau cantik, lebut dan sangat perhatian." Ucap ibu Younghoon setelah Yuju selesai mengobati lukanya
"Ibu terlalu berlebihan." Yuju tertawa kecil
"Yuju, apa ibu menyusahkan kalian?"
"Apa? Tidak, tidak sama sekali. Aku malah senang ibu datang kesini."
•••
Yuju dan ibu mertuanya sedang menyiapkan makan malam di dapur, sejak tadi pagi mereka terlihat akur karena sudah mulai terbiasa satu sama lain
"Aku pulang…" Kata Younghoon yang baru datang
"Akhirnya kau pulang. Ayo duduk, ibu dan Yuju sudah memasak untukmu."
"Ini semua kalian yang buat?" Tanya Younghoon
"Iya. Yuju, bawa supnya kemari."
Yuju membawa panci kecil berisi sup yang masih panas itu ke meja makan, namun tak sengaja ia menumpahkan sup itu ke tangan Younghoon
"Aduh!" Younghoon langsung memegangi tangannya yang terasa sangat panas itu
"Astaga! Sayang maafkan aku, aku benar-benar tidak sengaja!" Yuju terlihat sangat panik
"Sudah-sudah, tidak apa-apa. Jangan terlalu panik." Younghoon berusaha membuat Yuju tidak khawatir walau sejujurnya tangannya terasa begitu sakit
"Yuju! Kau harus hati-hati, lihat ulahmu!" Ucap ibu Younghoon yang juga terlihat panik
"Ta- tapi aku tidak sengaja."
"Ibu, aku baik-baik saja." Younghoon berusaha menenangkan ibunya
"Kau sebut itu baik-baik saja? Lihat tanganmu! Yuju, kau memang sangat ceroboh!"
"Ibu cukup! Jangan membentak Yuju seperti itu! Sudah ku bilang aku baik-baik saja!" Bentak Younghoon setelah melihat Yuju meneteskan air matanya
"Kim Younghoon?" Ibunya terkejut mendengar Younghoon membentaknya untuk pertama kali
•••
Yuju mengolesi tangan Younghoon yang melepuh itu dengan salep luka bakar miliknya
"Terima kasih. Kau baik-baik saja?" Ucap Younghoon
"Seharusnya aku yang bilang begitu padamu!" Yuju kembali meneteskan air matanya, wanita itu memang mudah khawatir
"Hei jangan menangis, aku tidak apa-apa." Ujar Younghoon sambil mengusap bahu istrinya itu
"Aku minta maaf, aku memang wanita yang ceroboh." Tangisan Yuju semakin kencang, segera Younghoon memeluknya erat
"Hei tenanglah, kau tidak ceroboh. Ibu hanya asal bicara."
"Tidak, jangan salahkan ibu. Aku tau ibu tadi hanya sedang panik."
"Aku tidak suka melihatmu membentak ibu seperti itu, dan apa kau tau? Ibu berkata padaku kalau ia sangat sedih jika kau berteriak padanya, itu terasa sangat menyakitkan untuknya." Younghoon hanya diam mendengarkan Yuju
"Karena itu ia mengajakku untuk membuat masakan kesukaanmu agar hatimu menjadi lebih baik." Lanjut Yuju
•••
Younghoon menemui ibunya yang berada di dalam kamarnya, wanita itu sedang duduk disamping ranjang sambil merapikan sprei yang sedikit berantakan
Younghoon mengetuk pintu yang tak tertutup rapat itu sebelum masuk
"Ah? Masuk." Kata ibu Younghoon
"Younghoon?" Wanita itu mengusap air matanya yang hampir menetes
Pria itu duduk disebelah ibunya dan memperhatikan wajah wanita itu
"Ibu menangis?" Tanya Younghoon
"Ah? Younghoon, bagaimana tanganmu? Sudah diobati?" Ibu Younghoon berusaha mengalihkan pembicaraan
"Jawab aku, bu."
"Ti- tidak, ibu hanya kelilipan."
"Aku tau ibu berbohong. Maafkan aku ya bu, apa jari ibu sudah sembuh?"
"Ah ini hanya luka ringan, sedikit lagi juga hilang." Jawab wanita itu sambil tertawa kecil
"Kasihan ibu, pasti ini sakit." Younghoon mengambil tangan ibunya dan mengusapnya lembut
"Hei lihat tanganmu, itu pasti jauh lebih sakit."
"Apa? Ini? Tidak, ini tidak terasa sakit sedikitpun, bu. Aku baik-baik saja. Oh iya, aku sudah makan masakan buatan ibu, benar-benar enak." Kata Younghoon
"Sungguh? Ibu senang kalau kau suka."
"Bu?"
"Hm?"
"Aku sayang ibu." Ucap Younghoon sebelum memeluk ibunya, wanita itu hanya diam menahan haru sambil mengusap punggung puteranya.
.
.
.
TO BE CONTINUE
Don't forget to vote! ;)
Hope you like it♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Gustas Tu [✔]
FanfictionKehidupan setelah menikah memang tak selalu berjalan manis, banyak pasangan muda yang belum terbiasa dengan itu. Sama halnya seperti yang Yuju dan Younghoon rasakan.