Part 18

987 124 16
                                    

Dengan cepat hubungan terlarang Younghoon dan Miyeon menyebar luas, karena itu mereka terpaksa dikeluarkan dari kantor secara tidak hormat

Kini reputasi Younghoon yang telah ia bangun setelah sekian lama hancur dalam sekejap, semua orang terus membicarakannya

Namun setelah kejadian itu, Younghoon dan Miyeon tidak bertemu satu sama lain. Sebenarnya Younghoon menganggap hubungan mereka sudah berakhir, tapi perempuan itu masih sering menghubunginya

Sudah satu minggu Younghoon belum mendapat kabar dari Yuju. Ia sudah mencari istrinya itu kemanapun tapi sama sekali tidak ada hasilnya

Younghoon sudah benar-benar putus asa, ia tak tau lagi harus mencari Yuju kemana.

•••

Younghoon pergi menemui Juyeon, berharap mendapat sedikit informasi tentang istrinya

"A- apa kau tau dimana Yuju?" Tanya Younghoon ragu

"Kenapa bertanya padaku? Kau suaminya." Sahut Juyeon sambil melepas kacamatanya

"Dia sudah mengetahuinya?" Tanya Juyeon

"Hm. Dia mengetahuinya setelah aku dan wanita itu berpisah. Aku tau ini sudah sangat terlambat, tapi jika masih bisa bertemu dengannya aku hanya ingin meminta maaf."

"Apa kau yakin dia akan memaafkanmu?" Tanya Juyeon membuat Younghoon ragu

"Kau tentu tau bagaimana perasaannya saat ini. Beri dia sedikit waktu untuk sendiri, dan itu akan membuatnya lebih baik." Ujar Juyeon

•••

Younghoon jatuh sakit karena terlalu sibuk mencari Yuju. Kini pria itu hanya bisa berbaring di atas ranjang menahan rasa sakit. Ia sangat merindukan Yuju, biasanya disaat-saat seperti ini wanita itu selalu ada untuknya

Dari luar seseorang membunyikan bell, dengan susah payah Younghoon bangun dari kasurnya dan pergi membukakan pintu

Ternyata itu adalah Hyunjae yang membawa tumpukan rantang berisi makanan

"Hyunjae? Tumben sekali kau datang."

"Eunha memasak banyak makanan hari ini, dia memintaku memberikan ini untuk kalian." Kata Hyunjae sambil menyodorkan tempat makan itu

"Ah terima kasih banyak." Ucap Younghoon

"Younghoon? Apa kau baik-baik saja?" Tanya Hyunjae saat melihat wajah Younghoon yang begitu pucat

"Ah? Tentu saja. Aku hanya perlu istirahat."

"Kau yakin? Duduklah, kau terlihat tidak sehat." Hyunjae membantunya untuk duduk di sofa

"Dimana Yuju?" Tanya Hyunjae sambil melihat sekeliling

"Dia... pergi dari rumah."

"A- apa?! Kenapa?"

Akhirnya Younghoon menceritakan semuanya pada Hyunjae, jelas temannya itu sangat terkejut mendengarnya

"Dan sekarang aku telah kehilangan segalanya. Pekerjaanku, teman-temanku, bahkan istriku."

"Aku tau ini sulit untukmu tapi kau harus tetap kuat." Ujar Hyunjae sambil mengusap bahu Younghoon

"Tapi bicara soal pekerjaan, aku sedang mencari karyawan untuk coffee shopku. Kalau kau mau, kau bisa bekerja disana."

Younghoon diam sejenak untuk mempertimbangkan tawaran Hyunjae

"Hm tapi kau jangan salah paham atas tawaranku ini, aku tau bayarannya jauh lebih kecil dari gajimu sebelumnya, tapi cobalah pikirkan baik-baik." Kata Hyunjae sambil tersenyum canggung

"Hm baiklah, aku ambil pekerjaan itu." Ucap Younghoon dengan penuh keyakinan

•••

Sudah hampir satu bulan Younghoon bekerja di coffee shop milik Hyunjae, dan sudah hampir satu bulan pula Yuju tidak pulang

Bukannya semakin terbiasa, Younghoon justru semakin rindu pada istrinya itu, dan itu yang membuatnya bekerja setengah hati

Setelah bekerja seharian akhirnya Younghoon bisa mengistirahatkan tubuhnya di atas sofa yang nyaman itu

Saat hendak memejamkan mata tiba-tiba bunyi bell terdengar begitu keras

"Astaga, aku baru ingin istirahat." Gumamnya sambil berjalan menuju pintu

"C- Cho Miyeon?" Katanya setelah membuka pintu

"Apa kabar Younghoon-ie?" Ucap perempuan itu dengan senyuman di ujung bibirnya

"Darimana kau tau rumahku?" Tanya Younghoon terbata-bata

"Ayolah, setidaknya biarkan aku masuk dulu." Ujarnya sambil berjalan masuk ke dalam rumah

"Hei, aku tidak mengizinkanmu masuk, cepat keluar!"

"Jangan kaku seperti itu...

...Younghoon-ie, kenapa kau tidak pernah mengangkat teleponku? Aku sangat merindukanmu."

"Kita sudah tidak ada hubungan apa-apa Miyeon, berhentilah mengganggu kehidupanku."

"Aku tidak pernah menganggap hubungan kita berakhir."

"Lupakanlah! Ku minta kau keluar sekarang sebelum aku benar-benar marah!" Younghoon membuka pintu lebar-lebar

"Kau tidak bisa meninggalkanku begitu saja Kim Younghoon, karena aku sedang mengandung anakmu." Ujar Miyeon sambil membelai pipi Younghoon

"A- apa?" Younghoon terlihat sangat shock

"Aku tak sabar menantikan bayi kita...

...Baiklah, aku rasa hanya itu yang perlu aku sampaikan padamu. Sampai jumpa lagi, ayah." Miyeon pergi meninggalkan pria itu sendirian

Kaki Younghoon benar-benar lemas sekarang, ingin rasanya ia berteriak sekeras-kerasnya

Semuanya sudah terlambat, sangat-sangat terlambat.

.

.

.

.

.

TO BE CONTINUE

Gustas Tu [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang