Part 19

981 138 8
                                    

Sudah beberapa hari cafe sepi pengunjung, seperti malam ini misalnya

Sejak tadi Younghoon hanya melamun memikirkan banyak hal sambil sibuk mengelap cangkir-cangkir yang sebenarnya tidak kotor itu

Lamunan Younghoon pecah saat tiba-tiba seseorang membuka pintu cafe

"Selamat dat-"

"Y- Yuju?!"

Sontak Younghoon terkejut saat tau bahwa pelanggan yang baru datang itu adalah wanita yang selama ini ia cari-cari

"Kim Younghoon?"

Yuju yang masih berada di ambang pintu segera bergegas meninggalkan cafe ketika melihat ada pria itu disana

"Tidak, tunggu! Choi Yuju!" Tanpa pikir panjang, Younghoon langsung mengejar istrinya itu

Yuju berlari dengan cepat berusaha menghindar dari suaminya, Younghoon tentu kesulitan mencari Yuju di tengah keramaian kota seperti ini

Beberapa orang yang Younghoon temui hanya terlihat mirip dengan Yuju dari belakang saja, sudah lebih dari lima kali seperti itu

Younghoon mencoba mengatur nafasnya yang terengah-engah karena terlalu lama berlari. Lagi-lagi Yuju berhasil menghindar dari pria itu

Karena putus asa, akhirnya Younghoon kembali ke cafe dengan perasaan kecewa, ia sungguh berharap bisa bertemu lagi dengan Yuju di tempat ini

•••

Selama pergi dari rumah, ternyata Yuju tinggal di sebuah apartemen kecil di pinggiran kota yang biaya sewanya tidak begitu mahal. Tempat ini cukup nyaman walaupun terasa sangat sempit

Yuju sendiri tak tau sampai kapan akan berencana tinggal disana, ia bingung dengan tujuan hidupnya sekarang. Mungkin jika terpaksa, ia akan pergi ke rumah orang tuanya

Gangguan kecemasan yang dialaminya semakin memburuk setelah kejadian itu, bahkan psikiater bilang Yuju mengalami depresi berat sehingga ia harus meminum banyak obat

Setelah berhenti berobat dengan Juyeon, Yuju melanjutkan pengobatannya itu bersama dokter Yerin, dan hari ini adalah jadwalnya untuk pergi konsultasi

Di rumah sakit tempatnya berobat, tak sengaja Yuju bertemu dengan Miyeon yang baru saja keluar dari salah satu ruangan. Keduanya saling melihat satu sama lain

"Kebetulan sekali kita bertemu disini." Ucap Miyeon sambil berjalan ke arah Yuju

"Percaya diri sekali kau bicara padaku, apa kau tak punya malu?" Sahut Yuju dengan tatapan menusuk

"Dari wajahmu, sepertinya kau terlihat masih bersedih. Ayolah jangan terlalu larut dalam kesedihan seperti itu, terkadang hidup memang kejam."

"Sedih katamu? Tidak sama sekali. Aku tidak butuh pria seperti Younghoon."

"Kau yakin dengan ucapanmu?"

"Tentu saja." Jawab Yuju tegas

"Bagus kalau begitu, aku harap kau tak mengusiknya lagi dan segera pergi menjauh, karena kami ingin bahagia menantikan bayi kami." Kata Miyeon sambil mengusap perutnya

"A- apa?" Yuju tercengang mendengarnya

"Aku dengar kau belum bisa memberikan Younghoon keturunan. Semoga dia senang setelah mendapat seorang anak dariku." Ujar Miyeon sebelum berlalu meninggalkan Yuju yang terpaku

Yuju tak dapat membendung air matanya lagi, dadanya terasa begitu sesak mendengar apa yang wanita itu katakan

•••

Younghoon pulang larut karena pengunjung cafe sedang ramai hari ini, mungkin karena ini jum'at malam

Sesampainya di rumah, Younghoon lihat lampu rumahnya telah menyala, padahal ia yakin betul kalau ia sudah mematikannya sebelum pergi tadi

Younghoon segera bergegas masuk ke dalam rumahnya, dan betapa senangnya ia saat melihat Yuju ada sana

"Y- Yuju?" Younghoon berlari menghampiri wanita itu dan memeluknya hangat

"Kemana kau selama ini? aku sangat merindukanmu." Katanya sambil mengeratkan pelukannya

Yuju melepaskan pelukan Younghoon dan langsung menapar pria itu dengan keras hingga meninggalkan bekas kemerahan di pipinya

"S- sayang?"

"Aku benar-benar membencimu Kim Younghoon!" Bentak Yuju dengan mata yang berkaca-kaca

"Maaf aku sudah sangat mengecewakanmu, aku benar-benar menyesal dengan apa yang telah ku lakukan...

...kumohon maafkan aku." Younghoon menggenggam tangan Yuju erat

"Semudah itu kau bicara? Kau tak tau rasa sakit hati yang ku rasakan, Younghoon. Sakit sekali. Ini semua karenamu! Kau sudah menghancurkan semuanya!!" Air mata mengalir di pipi Yuju

"Aku tau itu. Kumohon, beri aku kesempatan sekali lagi dan kita mulai semuanya dari awal."

"Lalu bagaimana dengan bayi kalian? Kau tidak memikirnya?"

"D- dari mana kau tau itu?" Tanya pria itu gemetar

"Itu tidak penting. Yang terpenting sekarang kau tanda tangani ini." Kata Yuju sambil memberikan surat permohonan perceraian pada Younghoon

"Apa ini? Aku tidak mau!" Protes Younghoon

"Terserah apa katamu, aku sudah tidak peduli. Sidangnya akan dimulai bulan depan, dan kau harus datang." Ucap Yuju sebelum berjalan menuju pintu

"Tidak! Sayang, tunggu!" Younghoon menahan tangan Yuju dan berlutut di hadapan wanita itu

"Aku benar-benar minta maaf, aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi, sungguh. Tolonglah beri aku kesempatan satu kali lagi dan aku akan memperbaiki semuanya. Kumohon...

...jangan pergi lagi, aku tidak bisa hidup sendirian tanpamu, Choi Yuju."

"Kau tidak akan kesepian Kim Younghoon, bayi itu akan selalu membuatmu bahagia. Dari dulu kau bilang ingin memiliki seorang anak 'kan? Sebentar lagi kau akan mendapatkannya." Yuju mengusap air matanya yang terus mengalir

"Itu semua diluar kendaliku, saat itu aku sedang mabuk."

"Lihat? Bahkan kau melanggar janjimu untuk tidak minum lagi. Mulai sekarang kau bebas melakukan apapun, Kim Younghoon."

"Aku tidak mau. Aku ingin selalu bersamamu, aku ingin tua bersamamu dan aku hanya ingin memiliki anak darimu, Yuju. Aku akan melakukan apapun asal kau mau memaafkanku."

"Lupakanlah, hadapi kenyataan." Sahut Yuju sebelum pergi meninggalkan Younghoon

.

.

.

.

.

TO BE CONTINUE

Thank you for reading ^^

Gustas Tu [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang