3. Perkenalan

117 27 15
                                    

Bumi on mulmed!
———

Di era kehidupan baru ini, semesta menunjukkan cara baru untuk menemui manusia baru.

-Kala, 2221

--------SEMESTA-------

26 Maret, 2221

19.08

Dunia sialan.

Di dunia yang sudah tidak jelas ini, aku pernah berpikiran hal yang tidak-tidak. Seperti..

Apakah Zetra punya pemerintahan juga?

Atau

Apakah Zetra pernah sembelit?

atau

Apakah Zetra bisa memiliki anak dengan cara berhubungan seperti manusia?

Yeah, maafkan aku memikirkan hal-hal receh seperti itu. Aku merasa lebih baik dengan memikirkan hal remeh karena aku akan sangat parno jika memikirkan bagaimana cara Ibuku berubah.

Ini bukan cerita fiktif yang kalian baca di novel atau film yang karakter utamanya selalu berani dan berhasil melewati halang rintang, dan berakhir dengan kemerdekaan.

"Kau masih belum ingin beranjak dari sini?" Laki-laki itu yang pertama kali membuka suara setelah moment awkward kami di balik tembok itu. Dan aku lebih memilih untuk diam dan tidak menoleh ke arahnya.

" Sepertinya aku bertemu dengan wanita bisu hari ini."

Aku melongo mendengar penuturan darinya, bisa-bisanya ia mengatakan hal seperti itu padaku.

heyy itu wajar! itu pelukkan pertamaku!

" Sepertinya aku bertemu dengan laki-laki julid hari ini," Aku bergumam membalas sindirannya sambil berdiri dan menepuk-nepuk rok navy bergaris putih yang ku kenakan, terdapat robekan yang cukup panjang di sisi kanannya. Terimakasih untuk Zetra mesum tadi yang sudah merusak pakaianku satu-satunya ini.

" Kurasa kau harus membuka rok itu."

Kali ini aku tidak hanya melongo, tapi mataku juga ikut bekerja dan melebar disini. Hell, tidak cukup bertemu dengan Zetra mesum, tetapi juga laki-laki mesum! Emosiku langsung naik ke ubun-ubun, aku melayangkan tangan kiriku dengan gemas untuk memukul bahu kirinya, namun ia dapat menangkapnya.

"Lepas, atau ku bunuh kau!" Aku berusaha menarik tanganku sekuat tenaga namun ia dengan cepat memiting tanganku kebelakang, shit! laki-laki kejam dari mana ini!

"Try me," Ucapnya dingin dan penuh akan tantangan. 

Oh, Kala tak suka ditantang.

Darahku makin menggelegak, aku memutar badan dengan cepat lalu sedikit melompat dan melayangkan tendangan memutar ke pelipisnya. Ia tidak menduga kakiku akan silaturahmi ke kepalanya, sehingga kaki yang tak jenjang ini lolos mengenai kepalanya. Rasakan, mau main-main dengan wanita akhir zaman sepertiku,eh? salah besar, brother. 

Ia terhuyung sedikit namun dapat cepat memperbaiki posisinya.

"Ups. Maaf, kakiku ingin berkenalan dengan kepala laki-laki julid dan mesum! " Aku berteriak tepat di depan wajahnya, dan dengan cepat ia kembali membekap mulutku lagi. Jantungku berpacu dengan cepat karena menyadari kebodohanku barusan. Sifat hebohku ini sangat berguna sepertinya untuk mengundang segerombolan Nom pesta daging manusia.

"Jangan berseru dan hapus pikiran kotormu itu. Aku hanya ingin meminjamkan celana, dan itu kalau kau memang ingin menggoda Zetra laki-laki seperti tadi dengan rok minimu. Kau lebih cocok konser idol 48 daripada bertarung, bodoh!"

SURVIVE FOR SEMESTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang