6th : The Other Side

2.9K 500 167
                                    

Hari-hari berikutnya Juyeon dan Younghoon semakin menunjukkan kedekatan mereka berdua. Kebiasaan yang mereka lakukan seperti merokok di toilet dan membolos juga semakin berkurang. Juyeon mengganti kebiasaannya itu sekarang dengan tidur di dalam kelas saat pelajaran berlangsung, sedangkan Younghoon, pria manis itu sekarang terlihat lebih bersemangat mengikuti kegiatan pembelajaran. Nilainya pun juga semakin meningkat.

Bel istirahat ketiga telah berbunyi. Younghoon memutuskan untuk keluar kelas setelah menutup buku pelajarannya. Saat ia melewati kelas sebelah, dimana kelas Juyeon berada, di bangku paling ujung tempat teman prianya itu duduk telah kosong, namun tasnya masih berada di gantungannya. Lantas pria manis itu mencari keberadaan Juyeon, takut-takut kalau sahabatnya itu masih melakukan kebiasaan buruknya dan berakhir diskors kembali.

Sepanjang menyusuri koridor, toilet serta kantin, Younghoon sama sekali tidak melihat tanda-tanda dimana Juyeon berada. Ia berfikir kemana lagi tempat yang akan dikunjungi teman prianya itu. Dan sampailah ia sekarang di atap sekolah. Tempat dimana dulu ia sering membolos kelas dan memilih tidur disana. Terlihat jelas jika sekarang Juyeon sedang tidur menghadap ke atas beralaskan triplek tipis. Matanya terpejam dengan nikotin yang sudah terbakar setengah menangkring apik di sudut bibirnya.

Younghoon yang melihatnya langsung menghampiri Juyeon dan menarik putung rokok itu, lalu menginjaknya dengan kasar. Menyadari keberadaan Younghoon, Juyeon hanya membuka matanya sedikit kemudian menutupnya kembali. Si manis mendekat dan berakhir duduk di samping Juyeon yang berbaring.

"Katanya mau berhenti, kok masih nyebat sih?" Dumelnya tidak begitu jelas, karena ia sedang memakan permen tusuk rasa strawberry.

"Mulut pait." Singkat, padat, jelas. Bahkan Juyeon enggan bangkit dari posisinya dan masih memejamkan mata.

"Mending makan permen nih kayak gue." Ujar Younghoon sembari memainkan permen tusuk di dalam mulutnya.

"Kayak anak kecil."

"Ya dari pada nyebat. Lo gak kasihan apa sama paru-paru lo? Mati baru tau rasa."

"Nyebat gak nyebat juga bakalan mati."

"Gila ya, gue benci banget jawaban kayak gitu."

Sampai-sampai si manis melepaskan permen tusuk dari mulutnya hanya karena mendengar jawaban yang paling ia benci yang keluar dari mulut sahabatnya itu. Younghoon sekarang menghadap ke arah Juyeon yang sudah bangkit sembari merapikan rambutnya yang setengah berantakan.

"Gausah di dengerin." Ucapnya yang kelewat santai.

"Gue punya kuping!"

"Tutup aja mending."

"Gue tonjok ya lo."

"Dari kemaren bilang mau nonjok gue tapi ujungnya juga gak nonjok. Cupu lo."

Bugh!

Younghoon kali ini benar-benar memukul Juyeon tepat di bagian kanan lengan atasnya. Yang membuat empunya mengaduh kesakitan setelahnya.

"Sakit anjing!" Juyeon tidak terima sembari mengelus bagian yang telah ditonjok oleh si manis.

"Lo yang anjing." Younghoon kembali memainkan permen tusuknya di dalam mulutnya.

"Sakit tau gak!"

"Salah sendiri katanya minta ditonjok. Pas udah ditonjok malah kesakitan." Cibir si manis.

"Sialan."

"Jangan nyebat lagi."

"Gak janji."

Strawberries & Cigarettes; bbangjuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang