09

4.4K 222 8
                                    

Hana pov.

Ya rabb,aku tidak pernah berniat sedikitpun untuk mencintai seorang wanita,dosa yang kudapatkan terlalu besar nantinya.tapi yaallah mengapa setiap kali aku menepis dan mengabaikan segalanya.rasa ini begitu menyakitkan seperti ribuan peluru yang merajam setiap dinding hati
Jika ia datang bersama dengan takdir Berselimut Kasih,lantas bisakah aku menyambutnya

Bagai mana mungkin aku tergelincir masuk dalam labirin yang nantinya membawaku tersesàt oleh cinta yang tak berujung ,tapi aku sungguh tak mampu mengelak debaran yang setiap saat datang membuat kebahagiaan itu terasa nyata seperti rasa mengalahkan Norma

Ketika kekosongan seperti padang gurun yang mengering ,,,,kehadirannya bagai mata air sejuk yang datang meresap menampakan kehidupan .
Kasih yang tak lagi berada di tempat yang semestinya ,begitu indah menampakan gemerlap nya sebuah cinta

*
*
*

Direstoran


"Mau ngapain lagi kamu temuin aku,kita udah putus ya Gas" ucap Luna

" aku gamau putus ,inget ya luna jangan macem macem kalo kamu gamau kenapa napa"ancam Bagas

"Aku punya hak buat memilih,jadi kamu jangan pernah temuin aku lagi"ucap Luna penuh penekanan

Plakkkk

Satu tamparan mendarat diwajah luna seketika darah segar keluar dari sudut bibirnya

"Mau sampai kapan kamu sakitin aku Bagas" lirih luna sambil mengusap bekas tamparannya

"Maaf sayang" ucap bagas sambil berusaha memeluk Luna.tetapi berusaha di hindari oleh luna.begitu lah jika punya pacar tempramen kronis

" kita jalan ya ketempat paforit kamu" rayu bagas

" kamu pergi dari sini sekarang atau aku panggilkan satpam" teriak Luna emosi

"Aahhh lepasin sakit gas"

" jangan harap kamu bisa bebas dari aku" ucap Bagas seketika mencengkram tangan luna

" lepasin sakittt brengsek, Roy panggil satpam bawa dia keluar ,dan jangan biarin dia masuk ke restoran ini lagi" teriak Luna yang langsung di hampiri oleh Roy

" ayo keluar" usir Kedua satpam ,sambil menyeret Bagas

" lepasin jangan macem-macem lo ya sama gue,Luna pacar gw"teriak Bagas sambil berusaha melepaskan diri

" bawa keluar pak jangan sampai dia masuk" ucap Luna sambil meringis kesakitan ulah cengkraman Bagas

" baik bu'' jawab kedua satpam sambil menarik bagas keluar

" nona Luna tidak apa-apa" tanya roy menyesal karena telat menolong

" saya ngga apa-apa ,kamu bisa lanjut bekerja"

" baik Nona"

Setelah kejadian barusan,ia memutuskan untuk bersantai diruangan nya .fikiran dan perasaan nya masih saja bergemuruh mengingat siapa lagi kalo bukan bidadarinya tidak peduli apa yang barusan Bagas lakukan kepadanya.fikirannya masih saja terpokus pada Hana

Tok
Tok
Tok

Suara seseorang mengetuk pintu ,seketika Luna membukanya

" hei ka tumben kesini" sapa Luna yang heran melihat kknya ,yang jarang sekali berkunjung ke restoran kecuali kalo terpaksa

" kan weekend emangnya kkmu yang cantik dan menggemaskan ini ga boleh main ke restoran adiknya ah" jawab Velic

" boleh lah ka"

" astaga Lun pipi kamu kenapa merah ,dan bibir kamu berdarah ,jelasin ke kk" ucap Velic panik

" Aku ga apa-apa ko ka ,tadi jatoh licin" jawab luna berbohong

" kamu ga bisa bohongin kk ,"

" siapa yang boh"

" kalo gitu kk kasih tau bunda"

" oke oke ,aku cerita tapi jangan kasih tau bunda pliss,"

" ini pasti ulah Bagas kan"

" i iya ka tadi dia datang kesini ,gaterimaa di putusin,aku usir dia .tapi dia ga terima"

" brengsek,kk harus samperin dia ,kasih pelajaran supaya kapok"

" jangan ka udah aku ga apa-apa ko .aku gamau kk kenapa napa"

" tapi ini gabisa didiemin nanti kamu yang kenapa napa Lun"

" udah kk percaya aja sama aku,aku bisa ko jaga diri,udah ya jangan di bahas .kk mau minum apa nanti aku panggi pelayan"

" mm okey .tapi kamu harus hati hati ya kk ga mau kamu kenapa napa "

" iya ka kk tenang aja"

" kk pengen juice alpukat aja "

" yaudah ga makan sekalian ka"tanya Luna sambil menelpon pelayan

"Ga kk lagi diet hehe"

" deit kan udah ada ka dimas yang tulus nerima kk ,ngapain coba diet diet"

" setidaknya nanti di hari pernikahan , kk terlihat Mempesona di hadapan para tamu wkkwk"

" aishh kk ini ada ada aja,oh iya bunda ke butik ga "

" iya lah bunda mana betah diem dirumah"

" mmm tapi aku salut ka sama bunda ,sellau tampak Kuat tidak ingin terlihat lemah dimata siapapun"

" iya Lun .bahkan kk sampe berfikir gini nanti kalo kk udah nikah sama Dimas pasti berat banget ga tinggal bareng bunda dan kamu"

" hehe apaan si ka ,kan masih bisa main sesekali"

"Tok tok tok Permisi bu ini minumannya" suara seorang pelayan di balik pintu

" Makasih ya " ucap Velic setelah membuka pintu dan mengambil minumannya

" sama-sama bu"

" ka apa kk tau dimana ayah" pertanyaan luna seketika membuat kknua yang sedang minum tersedak

" uhuk uhuk"

" pelan pelan ka"

" jangan sebut sebut ayah lagi" jawab velic dingin

" tapi kenapa ka ,? Aku cuma ingin tau kabar ayah"

" kk bilang jangan panggil laki-laki itu ayah,dia bukan ayah kita ,ayah udah mati"ucap Velic sesak dan memorinya kembali ke beberapa tahun yang lalu

Flashback on

" jangan pergi mas ,apa kamu tidak kasihan sama Velic dan bayi ini hiks hiks " ucap seorang perempun yang  sedang menganďung.

" maaf Evelin aku tidak bisa ,aku harus pergi," ucap laki-laki itu sambil beranjak pergi menarik kopernya

" ayahhhhh jangan tinggalin velic hiks hiks"

Flashback off

"Kenapa kk bisa sebenci itu sama ayah" tanya Luna

" Jangan pernah bahas dia lagi"

" tapi ka"

" kk bilang cukup" teriak Velic seketika membuat luna tak berani menatapnya
" maaf ya Lun ,kk gabermaksud "ucap Velic seketika memeluk Luna

" gaapa-apa ka,seharusnya aku ga bahas ini"

" kk pulang dulu ya .ada janji sama Dimas" pamit Velic

" yaudah hati-hati ya ka"

"Bye sayang"

" bye ka"

***






She is My Happiness (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang