Annyeonghaseyo, konnichiwa, sawadikha guys:)
HAPPY READING^^
-------------------------------________-------------------------________________-------------------------
Flashback
18 Juli 2008 ( knp 18 Juli? Krn itu tangggal lhr gw wkwk:v )
Renjun : 6 thn
“ Injun? Injun jangan pernah menyerah dalam melakukan hal apapun itu yah. Meskipun hidup tak semudah seperti yg kamu bayangkan, tapi kamu tetap harus menjalani hidup ini. Jangan pernah menyerah meskipun dunia membecimu, ote-?! ” Renjun kecil yg sedang tidur dipangkuan sang bunda-pun mengangguk.
“ oh ya bunda punya hadiah buat kamu ” Renjun kecil langsung exicted saat mendengar kata hadiah.
Bunda Renjun beranjak dari lantai dan pergi menuju kamarnya untuk mengambil hadiah yg ia maksud. Renjun kecil menunggu sang bunda sambil bermain bersama bunga yg kelopaknya berterbangan mengikuti arus angin.
Bunda Renjun memasuki kamar milik Renjun dengan wajah yg berseri-seri sama seperti ekspresi Renjun saat itu.
“ coba buka. Bunda harap kamu suka hadiahnya ” Bunda Renjun memberikan kado tersebut kepada Renjun.
Renjun kecil membuka pelan-pelan kotak kado warna biru dengan sepenuh hati. Senyum Renjun kecil mengembang sangat lebar diparas imut-nya. Seandainya Renjun kecil bisa berbicara, munkin sekarang ia sudah berteriak karena bahagia. Renjun melompat-lompat kegirangan karena hadiah dari bundanya yg berupa stick drum warna hitam dan sangat keren menurut Renjun kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt Road
Fanfiction' kenapa papa jahat sama Injun? ' ' kenapa mama g suka sama Injun? ' ' kenapa kakak jahatin Injun? ' ' bunaaaaa Injun kangen sama bunaaaa...... ' ' apa Injun harus nyusul buna? '