•°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°•
✨ Permintaan ✨
°••••••••••••••••••••••••••••••°19 April 2009
Renjun : 7 thn
" Injun jangan nangis. Bunda gak papa ko " Winwin terus mengusap punggung kecil Renjun yg sedari tadi menangis tanpa suara disamping-nya.
Renjun kecil meraih sticky note's-nya yg berada didalam tas sekolahnya. Tangan Renjun kecil bergerak kesana kemari untuk menulis.
' bunaaaa.... Bunda jangan sakit dooong.... Injun kangen bunda yg selalu ada disamping Injun '
Winwin tersenyum miris melihat anaknya yg kini sudah mulai tumbuh.
" bunda akan terus ada bersama Injun kok. Bunda selalu ada di hati Injun begitu pula Injun selalu ada didalam hati bunda. Jadi jangan nangis lagi yah. Kalau kamu nangis bunda jadi sedih. Kamu pernah bilangkan kalu kamu gak mau bunda sedih " Renjun kecil mengangguk lalu menyeka air mata yg sudah membasahi pipi gembilnya.
" Injun gimana sekolahnya? " Renjun kecil menunduk, ekspresinya suram membuat Winwin khawatir dengan putra semata wayangnya.
' sekolahnya gak seseru dulu bun:( . Injun selalu dibilang bisu. Memangnya Injun salah ya kalau Injun bisu? '
Winwin menghela nafasnya dan tersenyum miris. Hatinya sakit melihat anak-nya sedih.
" Injunnya bunda jangan sedih dong. Meskipun teman Injun gak suka sama Injun, ingat Injun masih punya bunda " Renjun kecil mengangguk patuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt Road
Fanfiction' kenapa papa jahat sama Injun? ' ' kenapa mama g suka sama Injun? ' ' kenapa kakak jahatin Injun? ' ' bunaaaaa Injun kangen sama bunaaaa...... ' ' apa Injun harus nyusul buna? '